Alasan Saya Tidak Berkunjung Ke Blog Itu Lagi

Mengapa satu blog banyak pengunjung sedangkan yang lain sepi pengunjung, yah…, mesti itu ada alasannya masing-masing. Tapi bukan itu yang akan saya hendak ungkapkan kali ini. Namun mengapa saya tidak lagi berkunjung ke suatu blog setelah saya berkunjung satu atau dua kali ke tempat itu. Mungkin Anda pun punya alasan sendiri untuk tidak berkunjung ke blog tertentu.

Saya sendiri memiliki beberapa alasan, antara lain adalah:

  1. Blog itu berat sekali untuk diakses. Maksud saya berat diakses adalah tidak ramah bagi pengguna internet siPoet seperti saya, yang kecepatannya hanya 64 kbps. Seberapa lambat itu? Yah, jika tidak dibuka sama sekali dalam 10 menit dengan 10 kali uji coba menggunakan 3 peramban utama yang berbeda dalam versi stabil rilis terakhir mereka. Membuka blog seperti ini sangat menyita waktu.
  2. Blog itu adalah bom iklan. Saya sendiri tidak masalah dengan monoteizing suatu blog, namun jika ada papan iklan di mana-mana, kiri-kanan, atas bawah, bahkan hingga di tengah artikel? Belum lagi beberapa iklan berkelap-kelip, ga karuan. Belum lagi iklannya menyesatkan, “Dapatkah puluhan juta rupiah dengan duduk saja.” Kalau seperti itu, orang ga akan berebutan jadi anggota dewan yang terhormat 😀
  3. Blog itu adalah ladang banner. Lho, apa yang salah dengan banner atau logo tertentu? Jelas tidak ada itu sah-sah saja. Pasang logo komunitas narablog anda, pasang sedikit hiasan seperti jam, yah it is nice! Namun kalau bilah sisi dari atas sampai bawah isinya banner semua dari Sabang sampai Merauke, ya kembali lagi pada poin nomor 1 di atas. Blog ini hanya menghabiskan kuota bandwidth pengunjungnya, terutama mereka yang berinternet dengan volume based. Jika saran saya, letakkanlah beberapa logo yang penting atau berarti bagi Anda di halaman muka (beranda) web, dan sisanya bisa dibuatkan halaman khusus untuk itu.
  4. Blog itu gudang konten terlarang. Narablog juga memiliki etika, silakan banyak kembali tentang etika narablog di bagian “Blogger’s Code of Ethics” atau tayangan salinda mengenai etika blog di sini. Tidak sesuai etika sebenarnya tidak terlalu masalah, karena narablog memiliki gayanya sendiri. Namun membubuhi konten terlarang? Berisi berkas-berkas bajakan seperti foto, video, program dan sebagainya atau pun pranala menuju ke sana; Berisi penipuan, spam, konten komersial tak beretika yang bertujuan untuk mengarahkan kunjungan ke situs pihak ketiga dan menaikan peringkat indeksnya; mengandung konten pornografi, berisu sara, atau menyebarkan rasa tidak suka serta kebencian pada kelompok atau golongan tertentu. Bahkan jika perlu saya tidak ragu untuk menendang situs seperti itu dari sistem pengindeksan google saya.
  5. Blog itu kandang peranti jahat. Wah, jika ada alarm berbunyi nyaring, menyatakan adanya virus, program mata-mata, atau program jahat lainnya yang sengaja dipasang pada script sebuah situs untuk menginfeksi komputer pengunjungnya, jangan deh – saya tidak akan berkunjung ke sana lagi.

Dan mungkin masih banyak lagi alasan-alasan yang tidak cukup penting untuk disampaikan di sini. Lalu apa yang membuat Anda tidak lagi mengunjungi sebuah situs, atau menghindari untuk mengunjunginya?

34 tanggapan untuk “Alasan Saya Tidak Berkunjung Ke Blog Itu Lagi”

  1. Rauff,

    Belum tentu sales, tapi mungkin berminat jadi salah satunya. Tapi itu kan hak narablognya :).

    Kang Abid,

    Salam kenal juga.

    Suka

  2. hmm,,, turut menyimak tulisannya mas cahya….
    bener juga mas…saya juga punya alasan” yang sama saat mengunjungi sebuah blog… 😀

    Suka

    • kikakirana,

      Saya tidak bermasalah mengunjungi blog mana pun selama ada akses, seandainya akses saya tak terbatas, maka saya bisa berjalan ke mana pun dengan bebas. Tapi akses saya terbatas, apalagi bukan hanya sekadar untuk blog, harus terbagi juga untuk komunikasi, kerja, akademik, dan lain sebagainya. Akses saya pas-pasan seperti mobil tua yang mencoba melewati perbukitan curam jika mesti membuka halaman web yang berat.

      Maka saya yang pernah merasakan sulitnya membuka blog yang berat berusaha agar blog saya tidak berat dan tetap ramah di semua pengguna 🙂

      Suka

  3. klo saya mungkin loading yang lama bro
    jadi males baca + komennya
    .-= annosmile´s last blog ..Cemoro Lawang, Gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru =-.

    Suka

  4. Salam mas Cahya..
    kurang lebih samalah dengan alasan di artikel ini. namun saya masih bersedia membaca artikelnya jika memang bagus dan enak untuk di baca. hanya memang kalau pernak-pernik iklan lebih dominan, akan mengurangi kekuatan artikel yang mungkin saja kita butuhkan.

    untuk sementara gitu dulu pendapatku 🙂
    .-= fadly muin´s last blog ..Internet Dalam Genggaman, Sudah Maksimalkah? =-.

    Suka

    • Fadly Muin,

      Salam kenal Pak Fadly, sebenarnya jika tertarik dengan konten/isi blog yang berat loading-nya. Saya biasanya mematikan banyak script dan menggunakan tampilan disable all images, jadi halaman yang dituju hanya menampilkan tulisan saja.

      Nah, kalau yang begini saya lakukan demi artikelnya 🙂

      Suka

    • sepertinya itu solusi terbaik mas
      .-= fadly muin´s last blog ..Internet Dalam Genggaman, Sudah Maksimalkah? =-.

      Suka

  5. Maaf ini kunjungan pertama saya,
    saya sepakat dengan apa yang dituliskan disini, terutama yang nomor 1, kalau untuk masuk saja susah ya untuk apa buang-buang waktu hanya untuk mengakses satu blog, lebih baik pindah ke blog lain yang lebih cepat, sehingga dalam beberapa mnit bisa mengunjungi beberapa blog.
    maklum alasannya juga sama, internetnya lambat bahkan kadang tahu-tahu ngadat

    Suka

    • Narno,

      Betul Pak, kadang saya juga bisa frustasi membuka sebuah blog. Karena yang dimunculkan pertama adalah iklan dan logo, sedangkan tulisannya baru muncul kemudian.

      Apalagi saya juga pakai internet lambat, yah…, mau gimana lagi.

      Suka

  6. hi cahya,
    slm kenal..serunya bisa liat2 blog org..kpn y punya blog sendiri? *gada bakat gw..*

    Beneh tuh..blog tipe 1,2,3 bikin migren,,

    curhat:
    napa y tiap mo komen d blog temen slalu gagal terus ga pernah lolos satupun..harus milih akun inilah itulah,bikin kikuk org awam ajjah,ribet sangadh!
    *gaptek..mode on*

    untung punya cahya sm bli wira ga sribet itu..hehehe,matur suksme

    Suka

    • Lea Soebrata, salam kenal juga.

      Mungkin saat membuatnya nanti baru bisa ada blog pribadi, yah…, kalau belum merasa saatnya tidak ada yang bisa dipaksakan 🙂

      Setiap orang punya karakteristik dalam mengelola blognya, karena itu kita menemukan blog yang beraneka ragam. Tapi kadang lupa, kalau apa yang diterapkan pada sebuah blog belum tentu bisa diadaptasi oleh semua penggunanya (baca: pengunjung).

      Saya juga masih perlu banyak belajar, utak-atik ini itu agar lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang. Ya, saya juga belajar dari Bli Wira koq 😀

      Suka

  7. maaf agak OOT mas cahya, ini pake disqus yah? sama dong kek saya, tapi yg punya saya pake blogspot bukan wp, kira2 bisa gak yah dipasangin commentluv
    .-= m4stono´s last blog ..Semar Ngejawantah Cipta Rasa Karsa =-.

    Suka

  8. Kalau aku tidak lagi mengunjungi blog seseorang karena kebanyakan banner kelap kelip ga jelas, iklan yang aneh sebangsa pembesar penis dan cepat kaya, juga tulisan yang kurang unik.

    Suka

    • Wow… [Kagum ternyata Putri melihat sampai sedetail itu]!Kalau tulisan kelap-kelip mungkin juga tidak begitu bagus, katanya juga tidak sehat untuk penderita epilepsi.

      Suka

  9. Oh, rupanya alasannya ini. Harus register DisQus dulu ya? Dari hape saya lama muncul formnya, udah saya ulang-ulang. [Maaf, OOT]

    Suka

    • Hmm…, tidak harus daftar di DISQUS koq, tapi bisa beri komentar sebagai guest.Sayangnya jika sebagai guest ada jendela pop-up yang muncul “apa yakin sebagai guest atau ingin mendaftar?” – saya kira jendela ini yang bermasalah di perangkat mobile.Kalau saya pribadi sih punya akun baik di DISQUS, JS-KIT/ECHO, dan INTENSE DEBATE, jadi mau login ke mana pun ga masalah. Tapi saya rasa sistem komentar default wordpress seperti yang ada di blog Mbak Isnuansa adalah yang terbaik :)Ini cuma nyoba jadi pengguna saja ^_^

      Suka

  10. Tadi pagi saya sudah ke sini melalui HP, mencoba meninggalkan komentar tetapi susah.Kembali ke Laptop.Saya masih bisa menoleransi banyaknya iklan jika berbanding lurus dengan kualitas tulisan. Tetapi ya, jika loadingnya lama, pasti akan segera saya tinggalkan.[Seperti orang meninggalkan blog saya kali ya??]

    Suka

    • Maaf Mbak Isnuansa,Itu kesalahan saya. DISQUS belum sepenuhnya mendukung arsitektur Carrington yang saya gunakan untuk mobile theme, jadi bingung juga. Kalau pakai theme asli takutnya berat, kalau pakai Carrington, DISQUS masih belum stabil.Saya sudah minta di wishlist-nya DISQUS agar mereka memberikan support pada Mobile Theme.

      Suka

  11. Alasan saya kurang lebih sama seperti diatas. Yang nomor 1, 2 dan 3 saya rasa ada hubungannya, yaitu blog yang berat dibuka biasanya terlalu banyak iklan, banner dan hal lainnya yang mungkin tidak terlalu perlu.btw, ternyata saya tidak perlu lagi menulis ulang nama, email dan url untuk komentar disini ya, hehehe

    Suka

  12. Hmmm, salam Mas Cahya.Saya sependapat, blog yang berat bukan untuk pengguna di kebanyakan koneksi internet kita.Iklan yang tumplek tidak keruan, bahkan mengalahkan konten blognya sendiri, belum lagi artikel paid review. Ampun deh kalau sudah begitu. Kalau hal seperti yang saya dapatkan. Jangankan berkunjung lagi, loading belum kelar saya sudah kabur duluan. Pis bro.

    Suka

  13. Mengapa harus menyudukan mereka–para pengelola situs–di atas?Bagaimana jika kita sebagai pengguna melengkapi diri/peramban Web untuk memblokir fitur yang tidak diinginkan tampil? Misalnya disable skrip, java, gambar, iklan, dll.Salah sendiri milih akses Internet lemot! 😛

    Suka

    • Ga menyudutkan koq Bli, tenang saja, kita kan ga lagi main bolak sodok :DYa, dengan beberapa pengaya, hal seperti itu bisa dilakukan. Tapi tidak termasuk bahaya malware pada script komersial tertentu, pengguna Linux mungkin ga masalah, tapi terasa sekali bagi pengguna Windows.Kemudian dengan adanya tambahan bahwa konten tidak dapat diakses jika pengunjung memblok banner dan iklan dll, adalah fitur baru yang serba menyebarkan: “Please disable your adblock Plus to view this content” GUBRAKK…. 😀

      Suka

    • Sudah ada ya? Hak mereka juga. 🙂 Risiko mereka mungkin bakal kehilangan pembaca/pengguna seperti Cahya dan rekan-rekan yang sependapat lainnya.

      Suka

    • Tentu saja sepenuhnya itu hak mereka, banyak situs yang hidupnyabergantung dari pengiklanan – dan merupakan pendapatan utama. Tidak adayang salah dengan hal itu, yang salah toh kembali ke saya yang pakaiinternet lambat.Kalau zaman SMA dulu pada bilang, “Lamun onyangan nagih dueg, nyenmen ane belog?” 😀

      Suka

  14. sepertinya saya pun punya alasan yang sama, tapi ada tambahan lagi:blog itu berisi “sampah”, isinya 'maksa', hanya mengulang2 keywords supaya bagus dimata google, artikel maksa karena mengikuti suatu kontes, dll.terus terang saya kurang sreg dengan blog seperti itu 🙂

    Suka

    • Entahlah, mungkin karena itu saya malas sekali ikut kontes blog yang sering kali diadakan, koq kayanya kita diminta menulis yang tidak sesuai dengan hati nurani (ehemm… 😀 ).Kemudian ada juga blog yang sebenarnya cuma agregator yang comot dari sana-sini. Pokoknya itu blog tipe aliran sesat yang ga enak dikunjungi 😀

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.