Sistem Komentar Di Blogspot

Salah satu alasan saya meninggalkan blogspot (blogger.com) selain mesin blog-nya yang berat luar biasa (bagi fakir bandwidth seperti saya) adalah sistem komentarnya yang … arggghh… (I can’t say nothing about it) sangat-sangat menyiksa

Tapi saya tidak benci blogspot, banyak narablog hebat memilih mesin blogspot untuk blog mereka. Namun ada beberapa melakukan setelan pada sistem komentar sehingga tidak lagi membuat saya uring-uringan jika mesti berkomentar.

Beberapa hal yang tidak saya sukai pada sistem/borang komentar blogspot:

  1. Ada banyak klik, dan bukaan (loading) laman, sehingga memperbanyak sesi page reloading yang menyita kuota lebih banyak. Bandingkan dengan wordpress, Anda hanya mengisi borang dan klik submit comment atau sejenisnya, maka selesai sudah. Di blogspot kita harus mengisi borang, setelah mengajukan profile apa mau pakai blogspot atau yang lain, kemudian belum lagi CAPTCHA-nya yang nyaris meliuk tak terbaca, setelah beberapa kali klik, barulah bisa terbit.
  2. Tidak ada default untuk mengikuti diskusi, dan sistem diskusi terkesan monoton. Tidak ada pembalasan topik, artinya tidak ada jalur diskusi yang bisa dilihat. Hal ini bisa diakali dengan menambahkan @reply pada awal balasan komentar. Tapi biasa jarang sekali dalam blog bermesin blogspot terjadi diskusi yang tertata. Jadi kita akan bertanya kalau ada notifikasi masuk, “lha ini sebenarnya komentar balasan buat siapa?” WordPress mengakali ini dengan sistem threaded comments – walau ini pun masih ada beberapa kekurangan.

Saya juga pengguna akun blogspot, jadi saya memiliki blog di blogspot. Saya mengakali kekurangan ini dengan menambahkan sistem komentar pihak ketiga di blogspot. Sebagai contohnya pada blog Catatan Kaki Cahya saya menggunakan JS-KIT tapi justru sistem ini terkesan agak advance, sehingga tidak semua orang atau pengguna bisa memahaminya. Tapi tak apalah, toh blog itu sudah tidak aktif lagi. Sedangkan untuk blog Our Short Pilgrims, saya menggunakan DISQUS yang lebih ramah dan lebih mudah digunakan. Ada juga yang menggunakan Intense Debate Comment yang kini dikembang Automatic, contohnya adalah blog Junz Notes yang beberapa waktu yang lalu saya lihat menerapkan sistem komentar ini dengan mesin blogspot.

Apa Anda memiliki blog di blogspot, lalu sistem komentar bagaimana yang Anda gunakan? Dan mengapa Anda memilih sistem itu?

54 tanggapan untuk “Sistem Komentar Di Blogspot”

  1. Saya benar benar menikmati membaca setiap kalimat sedari artikel sampai poin2 komentar. Asyik dan menambah wawasan. Terutama bagi saya yang hostingnya ada di blogspot. Terimakasih banyak; Salam hangat;

    Suka

    • ardha,
      Saya rasa memang demikian bagusnya. Tapi saya sering kewalahan dengan CAPTCHA-nya saat masuk degan mematikan fitur gambar web, terutama yang kolom komentarnya harus membuka gambar baru.

      Suka

  2. jujur saja, saya juga tidak suka dengan blogspot, selain masalah loading yang berat, masalah komentar itu juga membuat saya “ilfeel” pada blogspot, hehe

    Suka

    • Bli Wira,

      Kurang tahu juga ya, apa akibat kustomisasi yang berlebihan maka blogspot memiliki kecepatan pembukaan halaman dan beban yang luar biasa berat. Apalagi kalau gambar untuk temanya dihosting di layanan gratis semisal photobucket, waduh loadingnya minta ampun lamanya, belum tambah adsense dan banner.

      Biasanya kalau menuju blogspot saya gunakan disabble image.

      Suka

  3. kaloi saya seerti yang kemaren kita diskusikan, saya pake disqus…iu juga karena banyak temen blog yng ga bisa kasih comment katanya…. setelah searching2 akhirnya ketemu juga dengan yang namanya disqus…

    Suka

  4. QK punya akun di blogspot. tapi waktu itu cuma buat coba” aja.
    emank beda sich wp ma blogspot. rasanya lebih mudah wp…
    walau awalnya terkesan rumit tapi klo udah terbiasa malah jauh lebih baik..
    mudah makenya.. hehe..
    secara yang QK butuh cuma gimana caranya menyalurkan apa yang ada di pikiran. gag perlu yang aneh”..
    buat comment nya… waktu di Blogspot QK juga nggak aneh”..
    cuma perlu moderasi….

    HIDUP!!! ^_^

    Suka

  5. Bingung juga Mas Cahya, awalnya belajar WP, drupal (ribet strukturnya), Joomla ( commentarnya sulit) Blogspot, kalau template lama memang rada ribet, dengan parsing XML seperti sekarang lebih mudah dibandingkan sebelumnya.
    Mau yang mana ?
    Tergantung kepada masing-masing user, yang sudah prefer dengan Blogspot seperti mas Is tetap akan bilang bahwa blogspot mudah.
    Tapi bagi pemula, blogspot masih terasa sulit untuk kolom komentarnya. Lagipula edit template pada blogspot harus on the fly.

    Suka

    • Pak Aldy,

      Saya ingat bahwa website angkatan saya tidak pernah jadi, karena kesepakatan apakah akan menggunakan mesin Drupal atau Joomla belum tercapai 😀

      Drupal masih lebih enak buat nge-blog sedangkan Joomla mungkin untuk kegiatan-kegiatan terkait bisnis. Tapi baik Drupal dan Joomla kan masuk CMS, sedangkan yang lebih mengkhususkan diri sebagai mesin blog yang lain seperti Nucleus dan b2evolution malah sepertinya lumayan menarik dan bagus.

      Saya tetap suka kok blogspot, kecuali mesin blog berat dan sistem komentarnya itu 😀 – salah satu contoh blog di blogspot yang saya suka adalah iPENthisBlog 😉 – walau pakai sistem komentar pihak ketiga, tetap ringan untuk dibuka.

      Suka

  6. Kalo saya sih tetep pake default komennya blogspot, hehehe…
    Cuma kode verifikasinya udah gue ilangin, mengganggu banget soalnya.

    Suka

  7. Blog saya yang ini untung pake WP dan emang lebih keren sih daripada punya Blog saya yang Blogspot.
    Lebih simple, kalo mau apa2 tinggal nambah plugins aja 😀

    Suka

    • Dunia Hape,

      Mungkin itu juga jadi nilai tambah di wordpress, tapi kalau bisa melakukan hack ke themes (atau menciptakan themes sendiri) – biasanya lebih baik daripada tergantung sama plugin, karena kadang plugin tidak sehat bagi server hosting 😉

      Suka

  8. Oya, nambahin lagi dikit. Default settingan komentar blogspot yang rada ribet itu biasa terjadi pada template tertentu yang masih bersifat classic. Kalo pada template-template terbaru blogspot umumnya sudah menggunakan coding/setting area komentar di bawah posting. Tidak lagi ribet kayak dulu.

    Suka

  9. Sebenarnya yang Pak Cahya keluhkan itu terjadi karena si pemilik blog belum tau cara mensetting agar kolom komentarnya tepat berada di bawah posting dan tidak menggunakan sistem Capcha. Itu biasa terjadi pada blog-blog newbie atau mereka yang malas mengubah settingan default blogspot (yang memang agak ribet jika ingin berkomentar).

    Coba Pak Cahya kunjungin kafe28.blogspot dot com saya. Di situ saya beri quick link menuju form komentar. Tinggal klik, langsung menuju isian komentar. Atau cara manual (scroll dulu ke bawah) :

    di bawah area posting tinggal isi komentar pada kotak yang tersedia. Lalu klik Select Profile – Name/URL – Klik Continue/Lanjutkan – Post Comment. Selesai. Saya kira tidak ribet kok. Urutannya sudah logis, di mana pengunjung mengisi komentar dulu, baru setelah itu mengisi data pribadinya (nama dan url).

    Kalo default WP malah agak kurang logis menurut bahasa Bli Dani. Karena harus isi data dulu baru isi komentar.

    Kalau penggunaan form komentar pihak ketiga semacam discuss atau instante debate di blogspot malah bikin berat loading Pak 🙂

    Suka

    • Mas Is,

      Saya rasa masih sama Mas, pertanyaan kesederhaan borang komentar (kalau pakai ilmunya Bli Dani) akan terjawab ketika berapa banyak klik yang diperlukan untuk mengirim sebuah komentar? Apa perlu lebih dari satu kali klik untuk mengajukan sebuah tanggapan dalam borang komentar?

      Saya lupa apa alasannya Bli Dani dulu bilang mengapa mengisi komentar dulu sebelum mengisi identitas. Tapi saya rasa memang lebih tepat mengisi identitas dulu baru komentar – jadi dikuatkan dulu maksudnya bahwa siapa pribadi yang akan memberikan tanggapan atau dalam bahasa lainnya, kita sebagai apa akan memberi tanggapan, apa sebagai ahli IT, pengunjung biasa, ahli kesehatan atau siapa? Kemudian kita bisa menyesuaikan antara artikel dan pribadi komentator, baru bisa memberikan tanggapan yang sesuai.

      Who are you when you are about to giving your voice is somehow significant even not always important. Ini dalil ilmu komunikasi yang penting, jangan khawatir dengan mengisi identitas terlebih dahulu, nanti takut tanggapan yang mau kita sampaikan akan hilang – itu mungkin berarti kita tidak membaca sebuah artikel secara serius 😉

      Tapi rasanya hal ini tidak terlalu bermakna, toh dibolak-balik antara kolom identitas dan komentar tidak terlalu bermasalah bagi mereka yang serius membaca dan ingin memberikan tanggapan 🙂 – masalah ya itu kembali, seberapa sederhana sebuah sistem komentar dalam dibuat 😀

      Tapi kalau aksebilitas bisa ditingkatkan saya rasa menambah sistem komentar pihak ketiga seperti DISQUS bisa dipertimbangkan, karena kalau dilihat dari kecepatan pembukaan halaman, kadang pemasangan ini bukan yang menjadi faktor utama beratnya pembukaan sebuah halaman blog 🙂

      Suka

    • Khatulistiwa,

      Kebanyakan tema (theme) blog wordpress sudah berisi tombol reply comment di bagian comment.php pada map (folder) tema tersebut.
      Tapi beberapa tema memang tidak menyertakannya, apalagi tema-tema bergaya lama yang tidak mendukung threaded/nester comments (komentar berbalas berjenjang). Tapi bukan berarti tidak bisa ditambahkan. Pertama bisa melakukan hack ke bagian comment.php menambahkan sendiri kode/scripting untuk menciptakan tombol reply comment, ini memerlukan sedikit pengetahuan penulisan HTML (dan mungkin CSS untuk mempercantik dan menambah fungsi tombol). Paling mudah melakukan ini, jika sudah ada panduannya di bagian dukungan tema itu sendiri (biasanya di bagian halaman si pembuat tema).

      Cara kedua lebih sederhana, tanpa melakukan hack comment.php adalah dengan memanfaatkan pengaya (plugin) wordpress. Pengaya seperti @ Reply atau Spectacu.la Threaded Comments atau pun yang lain sejenis bisa digunakan untuk menambahkan tombol reply comment.

      Suka

  10. blogspot? dulu saya tinggalkan karena terlalu bebas kalau mau ganti tema. loh? maksudnya kalau mau ganti tema terkadang sama mengaturan sidebarnya gak cocok melulu, males utak atik html karena gak ngerti. hehe,

    Suka

    • hanif IM,

      Rasanya pakai mesin wordpress juga tidak jauh beda, kalau sudah hacking html dan CSS jadi males lagi ganti tema baru, karena sudah lupa cara dapat setelan tema seperti sekarang 😀

      Suka

  11. sy termasuk alumni blogspot jg.. males make blogspot krn lambat.. apalagi komentarnya ribet bgt.. makannya setelah tau WP ya lgsng aja minggat dari pada nyusahin.. blogspot jg operasionalnya agak2 rumit apalagi sy dulu blogger baru.. huff. 😀

    Suka

  12. saya pertama kali kenalan dengan blogspot sebelum kenal yang lain, sempat posting beberapa tulisan, tapi kemudian setelah lihat wordpress kok sepertinya lebih mudah dan lebih ringan, maka saya beralih ke wordpress, salah satu alasannya karena awalnya saya masih numpang kantor untuk ngenetnya, jadi butuh yang lebih cepat

    Suka

    • narno,

      Benar Pak. Kelebihan blogspot.com dibandingkan wordpress.com saat ini hanya pada keterbukaan pada coding HTML-nya, tapi justru itu yang membuat banyak blog di blogspot jadi berat dan semrawut jika tidak ditata dengan baik 😐 – padahal kontennya banyak yang bagus sayang tidak bisa diakses karena berat dan lain hal.

      Suka

  13. wah, dapet tambahan ilmu nieh mengenai kekurangan blogspot. kalo ane, dah dari awal make wordpress. tapi blogspot emang gitu, kalo kita mo ngasih komentar trus pake akun wordpress, kita harus lagi login ke wordpress kita dulu.

    salam kenal. udah lama liat fotonya di blogwalking blog-blog orang lain. baru kali ini ane mampir ke blog ente. hehe

    Suka

    • Nur Ali Muchtar,

      Karena memang Google dan Automattic saingan, jadinya demikian juga dengan blogspot dan wordpress 😀 – Tapi dari segi kemudahan penggunaan dan aksebilitas, blogspot masih kurang ramah bagi banyak pengguna.

      Suka

    • Pan Andry,

      Kalau saya justru mengatakan ini adalah kelemahan terbesar blogspot – sehingga menjadi salah satu alasan orang meninggalkan blogspot 🙂

      Suka

  14. Pengalaman menunjukkan sistem komentarnya agak ribet. Karena alasan tidak mengerti mengedit themes dan menyisipkan program lain, sy tidak aktif ngeblog lagi di blogspot. Terimakasih telah berkenan berbagi kata bersama…

    Suka

    • TuSuda,

      Sebenarnya melakukan editing HTML scripts di blogspot cukup menyenangkan, sama seperti kalau pakai wordpress di domain pribadi. Yah…, ada lebih ada kurangnya. Tapi kalau memang sudah jago dengan scripts, blogspot malah jadi pilihan yang bagus 🙂

      Tapi Dokter Putu sepertinya suka yang sederhana saja, sama seperti saya.

      Suka

  15. Awalnya saya berpikir kalau penggunaan OpenID adalah solusi yang cerdas. Lama-lama duh… ribet. Haha… Biasanya kalau sekali gagal posting komentar di blogspot, saya tidak lagi mengulanginya 😀

    Suka

    • Dokter Deddy,

      OpenID (mungkin) sebenarnya lebih cocok untuk mereka yang bersifat konsumen, jadi suka membaca blog dan berkomentar tanpa harus memiliki blog, atau bergabung di suatu komunitas tertentu tanpa harus memiliki website 🙂

      Suka

  16. aku pk blogspot dan soal komen dibuat supaya org yg mau komen lebih mudah. ga gitu paham soal beginian sih, asal ngeblog buat curhat semata XD

    Suka

  17. Borang? Seperti judul program tivi.., Borang: Bocah Petuarang..

    Dulu, pertama kali tau blog sekitar tahun 2004, saya pakai blogspot. Waktu itu saya cuma pasang foto saja. Karena pengelolaannya ribet untuk saya, saya ngeblog di friendster. Sempat kembali lagi ke blogspot tahun 2007.

    Sampai akhirnya ada teman yang kasih tau saya persis seperti apa yang mas bilang. Orang lain pengen berkomentar agak ribet. Apalagi waktu itu blum ada OpenID dsb. Akhirnya, setelah di bali, saya pakai wordpress karena sebagian besar blogger yang saya kenal di sini pakai wp.

    Suka

    • Mas Pushandaka,

      Kalau mau protes masalah borang, tolong protesnya dialihkan pada Bli Dani ya 😀 – saya sendiri lebih suka menggunakan frase kolom komentar 😉

      Sebenarnya sistem komentar pihak ketiga belum sepenuhnya bisa menanggulangi kelemahan sistem komentar blogspot, tapi setidaknya ada tambahan-lah daripada tidak. WordPress untungnya secara default memiliki sistem komentar yang lebih baik, sehingga tidak perlu diutak-atik lagi 🙂

      Hmm…, kalau tidak salah friendster sekarang menggunakan WordPressMU ya?

      Suka

  18. hahaha… klo ak sih masi pake default kr emang ga ngerti soal it. tpi ah, enjoy aja. ga usa dipasangin verifikasi kata, klo mau mudah cukup masukin url am username dan soal diskusi, klo ad yg nanya kebnayakan ak jawab diblog mreka.bukan dikolom komentarku

    Suka

    • mc,

      Intinya yang ingin saya sampaikan, blogspot tidak memberikan akses komunikasi yang optimal bagi pengguna non-blogspot pada blog bermesin blogspot secara default sedemikian hingga tidak dapat terjadi diskusi yang baik. Semisal orang yang memberikan tanggapan dengan pertanyaan terhadap suatu topik, menggunakan akun openID atau nama+URI, tidak akan pernah tahu apakah pertanyaan dibalas pada blog itu.

      Contoh aplikasinya:

      Judul blog: Penyakit Diare
      Isi Blog: Berbagai hal tentang penyakit diare.

      Kemudian ada tanggapan berupa pertanyaan, bagaimana menyediakan oralit secara manual. Katakanlah saya bisa menghubunginya balik, dan saya memberi jawaban lewat blog-nya. Lalu di mana saya akan menjawabnya? Di salah satu tulisannya yang tidak berkaitan? Tapi kemudian saya tidak menjawab di tulisan “penyakit diare”, maka akan ada orang yang akan bertanya hal yang sama, tapi urun bertanya, karena dia melihat pertanyaan serupa sebelumnya belum mendapat tanggapan balik.
      Mau menjawab di blog sendiri langsung, ya itu yang paling bagus, tapi tetap bagi pengguna non-akun blogspot tidak akan bisa memanfaatkan fungsi pemberitahuan jika ada balasan atas komentarnya, apa itu berarti dia harus selalu mengunjungi dan mengecek halaman itu setiap saat untuk mengetahui apakah komentarnya sudah dibalas atau belum? Apa seorang narablog yang baik tega membuat pembaca bulak-balik penasaran 😀

      Ya kurang lebihnya hanya hal-hal sesederhana itu. Bukankah blog yang baik harus dapat diakses oleh semua orang?

      Suka

  19. Borang ? kok perkataan nya malay gitu ya… heheh….

    iya susah banget kasi komentar di blogspot.. 😦
    seandainya ada kesamaaan antara wp dan bg… pasti photo daku muncul juga di bg..
    halahhhhhhhhhhhhhhhhhhhh … :P,,,, (narsis)

    Suka

    • Delia,

      Yakin “Malay”, coba cek kata ini di KKBI daring 🙂

      Makanya kalau mau diskusinya bagus di blogspot, disarankan menggunakan sistem komentar pihak ketiga seperti ECHO, DISQUS atau INTENSE DEBATE 😀 (he he…, maksa)

      Suka

    • wekekekek.. ternyata saya salah..
      thanks sobat .. 😀

      abisnya seringnya dengar perkataan “formulir” dari pada borang…:)

      trus berdasarkan KKBI ternyata borang juga bisa berarti “ranjau…
      nahhh loooo 😀

      Suka

    • delia,

      Jika di bagian urusan administrasi dalam lembaga pemerintahan biasanya digunakan istilah “borang” – mungkin karena lebih mengutamakan bahasa sendiri dibandingkan bahasa serapan (formulir kan bahasa serapan), lagi pula kita kan mengenal adanya homonim dalam bahasa kita, dan kata “borang” tidaklah sendiri dalam hal ini.

      Sama seperti kampanye “penggunaan produk dalam negeri” sekarang sudah diubah menjadi “penggunaan buatan dalam negeri”, walau sudah menjadi bahasa Indonesia, “produk” adalah kata serapan, jika memang ada kata “buatan” yang asli merupakan bahasa Indonesia, maka itu lebih disukai dalam bahasa formal 😉

      Saya juga baru-baru ini tahu tentang masalah seperti ini 😀

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.