Karna – Pemberi Yang Agung

Kembali dalam kisah-kisah kecil yang terselip dalam Mahabharata, Anda tentu mengenal tokoh Karna yang merupakan anak tertua dalam Pandawa dan putra Surya. Dan ini adalah kisah kecil dalam perjalanan hidup Karna.

Suatu hari, Karna sedang mengoleskan minyak di kepalanya sebelum mandi, minyak itu berwadah mangkuk indah yang dihiasi berbagai jenis permata – karena ia adalah raja Anga, maka mangkuk seperti itu umum dimiliki para raja di zamannya. Ia sedang mengoleskan minyak dengan tangan kanannya ketika tiba-tiba Krishna muncul di sana.

Karna pun menghentikan sesaat aktivitasnya untuk berdiri dan memberikan salam.

Krishna berkata padanya bahwa hari itu ia datang karena menginginkan mangkuk itu sebagai hadiah.

Saya heran Anda – penguasa seluruh alam semesta – memiliki keinginan untuk barang remeh seperti ini, namun siapa saya hingga bertanya pada-Mu? Ini mangkuknya, saya hadiahkan pada-Mu” Jawab Karna sambil menyerahkan mangkuk itu dengan tangan kirinya.

Krishna mengingatkan kesalahannya akan Dharma, dengan memberikan menggunakan tangan kiri.

Namun Karna menjawab, “Maafkan saya O’ Tuhan. Tangan kanan saya berlumuran minyak, saya khawatir jika saya mengambil banyak waktu untuk mencuci dan membersihkan tangan saya sehingga saya layak dalam memberikan mangkuk. Mungkin pikiran saya akan berulah, menemukan alasan lain sehingga urung memberikan ini pada-Mu, pun saya akan kehilangan kesempatan baik yang jarang ada ini, karena batin saya berubah-ubah. Inilah mengapa saya menyerahkan langsung pada-Mu tanpa memikirkan lagi tentang sopan santun, mohon Anda memaklumi dan memaafkan saya.”

Karna memahami bahwa batin yang selalu bergerak, demikian juga pikiran yang berubah-ubah yang dihasilkan darinya. Sering kali seseorang batal melakukan sebuah kebaikan, karena ia menghabiskan waktu untuk mempersiapkan agar dirinya layak untuk itu, namun kemudian berubah pikiran dan urung bertindak.

Karna dalam Pewayangan

Gambar Karna dalam pewayangan (diambil dari koleksi Photobucket).

  Copyright secured by Digiprove © 2010 Cahya Legawa

18 tanggapan untuk “Karna – Pemberi Yang Agung”

  1. oh, iya, mas! mungkin hanya bisa di share antar fb user mas, fb nya mas cahya apa nanti saya add.

    Alih alih memang saya ingin buat website/ blog untuk promosi wayang, baru angan angan sih.

    Masih perlu masukan dari teman teman pakar web dan pemasaran , termasuk mas cahya

    Suka

    • Mas Jarwadi,

      Facebook saya bisa dilihat via surel saya, entahlah masih hidup atau tidak akunnya, he he, jarang ditengok sih 😀
      Btw, saya bukan pakar, promosi web lho Mas. Tapi kalau memang ingin menggunakan blog untuk media promosi, dan memilih yang gratisan, saya sarankan menggunakan blogspot, karena wordpress.com tidak mengizinkan penggunaan untuk bisnis pada domain tersebut.

      Suka

    • Mas Jarwadi,

      Oh begitu toh…, bagus tuh dipromosikan Mas. Wayang kan aset nasional, kalau bisa dipromosikan sampai ke luar negeri – semisal via blog seperti kita. Kalau via facebook biasanya kurang menggigit 🙂
      Btw, link FB-nya tidak bisa saya buka 😕

      Suka

  2. Seharusnya Tuhan ndak mempedulikan tangan kanan atau tangan kiri. Karena kedua tangan itu sama-sama dapat digunakan untuk melakukan kebaikan. Dalam memanjatkan doa pun, tangan kanan membutuhkan tangan kiri untuk dapat mengatup dan menyembah-Nya.

    Suka

    • Mas Agung,

      Itu hanya simbolisasi.
      Seperti mengatupkan tangan, jika Mas Agung pernah menengok pura-pura di Bali, pasti ada gapura (candi bentar) sebelum masuk ke dalam pura, candi yang kanan simbolisasi Ilahi, candi yang kiri merupakan simbolisasi Insan. Keduanya terpisah, namun ketika orang masuk ke dalam pura, tangan kanan dan kiri mengatup, kanan (lambang Ilahi) dan kiri (lambang Insani) menjadi satu ketika telah tiba pada tempatnya. Ini simbolisasi tertua tentang konsep “moksha” dalam ajaran Weda.

      Suka

  3. jika ingin berbuat kejahatan berpikirlah ulang agar tidak menyesal di kemudian hari, tapi jika ada niat berbuat baik, segera lakukan selagi kita bisa melakukannya 🙂

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.