Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Despicable Me

Kisah tentang penjahat super yang berubah menjadi seorang ayah super ini merupakan film animasi digital yang paling ditunggu di musim ini pasca “Toy Story 3” & “Shrek Forever After”. Despicable Me merupakan karya Universal Studios bekerja sama dengan Illumination Entertainment, kali ini berupaya menyaingi studio animasi Pixar dan Dreamworks.

Gru adalah tokoh sentral dalam kisah animasi ini, seorang penjahat paruh baya yang sudah lama malang melintang di dunia gelap bersama rekannya Dr. Nefario dan para minion bawahannya yang kocak dan ceria (menurut pengakuan Gru, mereka adalah sepupunya). Watak Gru adalah khas penjahat – namun tidak terkesan profesional – dia suka mengisi orang-orang dikotanya, dan tidak mau mengalah, seakan-akan bermoto kepentingan pribadi di atas kepentingan publik.

Walau demikian Gru tampaknya bukanlah penjahat berprestasi. Dia spesialis mencuri benda-benda berharga di seluruh muka bumi. Pencapaian terbesarnya hanya berupa mencuri layar televisi raksasa dari pusat kota, namun jangan salah ia juga berhasil mencuri patung Liberty dan menara Eiffel – walau hanya sekadar miniaturnya saja dari Las Vegas. Dalam operasinya Gru mengandalkan pinjaman dana dari Bank of Evil, dan tentu saja karena tingkat kesuksesan Gru yang dinilai terlalu rendah, Gru bermasalah dengan pihak bank.

Poster resmi Film "Despicable me" | Wikimedia.Org

Kejadian menggemparkan dunia yaitu bahwa Piramida Giza telah dicuri mengawali film ini, di mana tidak ada seorang pun yang tahu siapa pelakunya. Seluruh dunia cemas, sementara sebaliknya Gru mendapatkan banyak ucapan selamat karena dikira dialah yang telah mencuri piramida tersebut. Gru yang geram dan juga kebingungan akhirnya memutuskan untuk melakukan proyek terbesar yang pernah ia impikan, mencuri sesuatu yang tak seorang penjahat hebat pun pernah melakukannya di muka bumi – yaitu mencuri bulan, satu-satunya satelit alami planet bumi. Itu akan membuat pencurian piramida tidak ada nilainya.

Untuk mencuri bulan, Gru dan para minion memerlukan sinar penyusut, sehingga ukuran bulan bisa dikecilkan dan dapat di bawa ke bumi dengan aman dan lebih mudah. Perjuangan Gru mencuri sinar penyusut dari sebuah lab rahasia ternyata tidak mudah, seorang penjahat muda dari generasi baru justru balik merebut sinar penyusut tersebut dan ternyata dia mengetahui niat Gru yang ingin mencuri bulan – ah, dan lebih mengagetkan Gru adalah si Vector ini adalah penjahat yang juga mencuri Piramida Giza.

Dalam upaya mendapatkan kembali sinar penyusut dan mewujudkan impiannya sebagai penjahat, Gru harus terlibat dalam pengadopsian tiga anak gadis kecil dari sebuah panti asuh. Gru harus berusaha memanfaatkan mereka untuk mencuri kembali sinar penyusut sementara di sisi lain, ia terpaksa seakan-akan menjadi orang tua tunggal yang cukup baik di mata seorang penjahat tentunya.

Ternyata tidak mudah menjadi orang tua dan sekaligus penjahat super, padahal di awalnya Gru sudah berimajinasi bisa berhasil dengan cemerlang – sayangnya justru konflik demi konflik yang datang menghadang. Bagaimana Gru akan mewujudkan mimpinya, kemudian apa bahaya laten yang tersimpan di mesin penyusut dan bagaimana dampak bumi kehilangan satu-satunya satelit alaminya, ini semua menjadi bahan kekocakan yang tentu saja diselingi banyak lagi unsur humor lainnya dalam film animasi ini.

Film ini memeliki laju cerita yang cukup cepat, sehingga jalan cerita seakan berpacu dengan waktu, dan berbagai komedi padat menggigit benar-benar membuat kita tidak bisa lepas sekejap pun dari layar, belum lagi efek Dolby 3D & surround sound system yang benar-benar mendukung hidupnya film animasi ini.

Mungkin Gru sebenarnya menunjukkan sisi protagonis yang bisa dimiliki oleh siapa saja jika melihat masa lalunya yang diselipkan dalam flash back di antara cerita utama. Dan inilah yang membuat seorang penjahat mungkin diliputi rasa tidak suka pada dirinya sendiri – a despicable me!



13 tanggapan untuk “Despicable Me”

  1. Pak Aldy,

    Kualitas gambar terbaik masih besutan Pixar kok :D.

    Saya tidak bisa membandingkan, soalnya pas nonton yang Pixar kemarin, saya pakai kaca mata saya baru pakai kaca mata 3D, dan yang kemarin saya hanya pakai kaca mata 3D, nanti malah tidak adil membandingkannya. Tapi kalau yang dari Iluminati ini, gambarnya belum begitu bagus, hanya saja karena ceritanya unik jadi kualitas gambar tidak tampak sebagai suatu kelemahan.

    Suci,

    Lha, daripada naik mobil sendiri malah bahaya kan?

    Mungkin karena kemarin pengalaman nonton Toy Story, saya selalu berusaha fokus, jadinya malah ndak menarik, kemarin saya lepas fokus dan menikmati filmnya – mata tidak terlalu lelah & efek 3D bisa pas.

    Pas roketnya Gru mendarat itu serasa mau nancap di depan hidung beneran deh :D.

    Suka

  2. what?? djemput pke trans jogja??? ide yg aneh… spertinya kacamatanya emang sesuai sama kamu… bikin miop jadi normal… wkwkwkwkwkw… klo gtu mending ntar nebenk parkir d kos yg deket syaif kebab ahhh…hehehe..

    Suka

  3. Suci,

    itu kan mirip sama minion yang ditembak pakai meriam di akhir cerita. Ta kira bakal ke luar layar :D.

    Boleh saja, berikutnya kan giliran yang jadi bos :lol:. Harusnya habis itu ke Griya Bugar saja, he he, btw – aku juga ada SIM A kok :).

    Suka

  4. Asepsaiba,

    Ndak juga, biasanya saya memang iseng nulis film yang saya tonton 😀 – lumayan buat ngilangin stres Mas.

    Suka

  5. bukan pas roketnya…ada yg lebih dahsyat..pas iklan yg d dpn…yg rapunzel… panahnya nancep ampe k jantung rasanya (lebay mode:on)..hahaha.. ya sudah bsok aq k kosan itu saja ya…biar aman..tp request donk..jgn jam org pulang kerja..betis ampe pegel nekan kopling…

    Suka

  6. Masih dengan gaya lama, penjahat yang insyaf. Dibandingkan dengan dreamworks bagusan mana kualitas animasinya Mas

    Suka

  7. Pasti seru banget fimnya! Sampai mendapat tempat spesial di blog ini… 🙂

    Suka

  8. Suci,

    Ternyata ada efek seperti itu ya pasca menonton 3D? He he, ndak terbiasa mungkin (cari alasan).

    Harusnya kalau begitu minta layanan antar jemput saja sekalian – pakai Trans Jogja :).

    Suka

  9. pengen nonton filmnya kyanya seru, tapi ga da temen bwt nemenin nonton

    Suka

  10. Indahnya Kebersamaan Avatar
    Indahnya Kebersamaan

    Asik nich kayaknya, ntara ne sewa DVD nya ach

    Suka

  11. Animasi action memang seru ditonton. Sayangnya, belum ada filmnya di Kendari.

    Suka

  12. Sperti yg aq duga..langsung jd topik d blog..
    Hahahaha..tp bneran,mataku susah adaptasi wkt nyetir.. Sharusnya ada peringatan jgn langsung nyetir stlh nonton,trutama buat yg emetrop.

    Suka

  13. Nina,

    Masa kalau mau nonton mesti ada yang menemani? :).

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: