Everyone who is also a netter would likely joins a social network or two as a part of net activities. Facebook, twitter, myspace, multiply, wave (already dead?), friendster, et cetera are examples of those social networks. I have some account on some social networks for sure – ah, they are just for formality.
I have let all those networks vacuum for long time now, I have no intention to do more about this issue. They are just far far away social networks. Ah hit me with sandals!
So please forgive me, if I never show myself around those far far away things :).
7 tanggapan untuk “Far far away Social Networks”
Nandini,
Yang tetangga sebelah saja jarang ditengok apalagi di dunia maya :).
Kalau sekadar tahu kabar, bisa dirapel setahun sekali (ha ha…).
Tapi kalau penting, mereka tahu mesti menghubungi via surel.
SukaSuka
Wah, facebook saya private.. paling saya buka sesekali untuk tau kabar update aja.. (musim kawin teman2 seangkatan :D)
twitter ada juga hanya untuk berkicau sepatah dua patah kalimat.. no more 🙂
SukaSuka
Pak Aldy,
Mungkin kalau memang tuntutan kerja nanti begitu, ya apa boleh buat :|.
Mas Rismaka,
Kadang saja, plurk lebih ringan soalnya dibandingkan twitter :).
SukaSuka
Mas cahya,
Kalau plurk masih tetap jalan kan? Plurker sejati neh 😀
Ups,… hampir kelupaan. CTRL + A terus CTRL + C dulu sebelum pencet tombol kirim komentar 😛
*I love CAPTCHA, hiks…
SukaSuka
Iya juga sih, saya tempo hari menggunakan twitter karena diharuskan untuk menunjang kegiatan. Umurnya cuma satu bulan, setelah masuk kandang, twitternya juga dikandang 😀
SukaSuka
Pak Aldy,
Sebenarnya saya agak malas kalau mengurus semua itu. Sudah membuat blog sendiri sebagai halaman pribadi – bayar lagi, masa mesti mengurus jejaring sosial gratisan yang tidak terkira jumlahnya – menguras tenaga dan pikiran saja.
SukaSuka
Mas Cahya,
hampir semua jejaring sosial ada akunnya, tapi tidak pernah diperbaharui statusnya. Malas atau sekedeta formalitas 😀
SukaSuka