Emosi sering kali membuat orang menangis dan meneteskan air mata, demikian juga dengan iritasi pada mata. Tapi pernahkah kita bertanya-tanya apa saja kandungan atau apa saja komponen yang membentuk air mata?
Air mata sebenarnya merupakan lapisan dari beberapa elemen, jika ingin dibayangkan – maka bayangkanlah sebuah kue lapis yang memiliki berlapis-lapis kelezatan, ah…, tapi ini bukan kue lapis tentunya.
Air mata sendiri memiliki fungsi melembabkan konjungtiva dan kornea pada mata, sehingga pada kondisi normal setiap kali berkedip sebuah lapisan air mata (tear film) dipoleskan pada permukaan mata.
Lapisan pertama adalah lapisan minyak/lemak (oily/lipid layer), yang merupakan lapisan terluar air mata, tebalnya sekitar 0,1 mikron dan dihasilkan oleh glandula meibomian, sebasea, dan glandula keringat yang ada di tepi kelopak mata. Terdiri dari cholesteryl ester, kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid. Fungsi utama lapisan ini adalah membuat lapisan air mata menjadi stabil. Dengan sifat hidrofobiknya, lapisan ini mencegah penguapan air mata terlalu cepat. Seperti jika Anda menaruh lapisan lilin di atas cairan, maka akan membuat cairan di bawahnya sulit menguap.
Lapisan cairan di bagian tengah dengan ketebalan sekitar 8 mikron yang dihasilkan oleh glandula lakrimalis serta glandula lakrimalis aksesorius (glandula Krause dan Wolfring). Terdiri dari 98-99% air, sekitar 1% garam inorganik, sekitar 0,2-0,6% protein, albumin, dan globulin, sekitar 0,02-0,06% lisozim, sisanya adalah glukosa, urea, mukopolisakarida tipe netral dan tipe asam.
Tugas lapisan cairan ini adalah membersihkan permukaan kornea, menjamin pergerakan kelopak mata dan bagian konjungtiva palpebra tidak menggesek dan merusak permukaan kornea. Memberikan kornea permukaan yang halus sehingga menghasilkan pencitraan optis berkualitas tinggi.
Lapisan terdalam adalah lapisan musin yang dihasilkan oleh sel-sel piala (goblet cells) pada konjungtiva dan glandula lakrimalis. Sifat lapisan ini hidrofilik dan berkesesuaian dengan lapisan mikrovili pada permukaan kornea, yang juga membantu kestabilan lapisan air mata, dan mencegah lapisan air di atasnya membentuk bulir-bulir air di permukaan kornea serta memastikan lapisan air melembabkan seluruh permukaan kornea dan konjungtiva secara merata.
Air mata juga mengandung lisozim, beta-lisin, laktoferin, dan gamma globulin (IgA) yang merupakan protein sepsifik pada air mata dan memberikan air mata sifat antimikrobial. Hal ini membantu mencegah infeksi pada mata.
Tinggalkan Balasan