Sebuah blog tidak selalu memerlukan halaman arsip, beberapa narablog lebih suka menambahkan halaman peta situs (sitemap) yang sudah menjadi standar sebuah situs web. Tapi karena blog merupakan kumpulan publikasi baik tulisan/teks maupun multimedia, maka saya rasa sebuah halaman arsip bisa menambah nyaman mengakses berkas lama dalam blog (yang biasanya dilakukan oleh narablog sendiri).
Anda bisa membangun halaman arsip secara manual, dulu PHP Ninja – Ganda Manurung pernah membuat panduannya, tapi sepertinya halaman itu sudah tidak ada lagi, tapi jika tertarik, Anda bisa bertanya padanya (atau sontek saja markah PHP di halaman arsip blognya, ha ha…). Beberapa tema sudah membawa halaman arsip sendiri, jadi mungkin hanya perlu sedikit modifikasi sesuai selera.
Banyak narablog yang menyukai cara manual, karena bisa menyesuaikan sesuai selera. Saya kadang menggunakan cara manual, tapi untuk bisa instan, saya kadang menggunakan pengaya. Untungnya WordPress memiliki sejumlah pengaya bagi keperluan ini.
Salah satu yang saya sukai adalah “Smart Archives Reloaded”, sistemnya sederhana, tinggal pasang saja, dan masukkan markah atau kode pemanggilnya ke halaman yang dikehendaki. Dan halaman arsip-pun langsung tersedia.
Tampilannya yang fancy membuat saya lebih mudah mengakses sendiri arsip saya, apalagi dengan kustomisasi sedikit keterangan pada masing-masing arsip membuatnya terlihat sama informatifnya dengan yang manual.
Untuk melihat tampilan aslinya, silakan kunjungi halaman arsip yang ada di blog ini. And see for yourself how fancy it is.
27 tanggapan untuk “Membuat Halaman Arsip Instan”
Mas Rudy,
Padahal kalau bisa langsung menerapkan tanpa pengaya sepertinya enak :D.
SukaSuka
Saya juga memakai plugin tersebut untuk halaman arsip blog saya Bli, keren memang hasilnya. 😛
SukaSuka
Pak Aldy,
Typominima adalah tema yang artitistik & minimalis, tapi tidak simple kan? Itu sebabnya typominima tidak masuk ke dalam kategori simple theme.
Fadhly,
Nah itu kan sama saja dari dasar, ha ha… :D.
SukaSuka
Cara mengembalikannya cukup mudah mas, masukkan kode htaccess yg baru lg. Ntar setelah beberapa detik, blog akan tersambung kembali. 😀
SukaSuka
Ops..berganti dengan typominima lagi, mungkin benar prediksi bang rudyazhar, 2011 nanti cenderung theme yang simpel.
SukaSuka
Fadhly,
Waduh <code>httaccess</code> kan tempat yang sakral 🙂 – jika memang tidak perlu, tidak usah diedit, jika salah, mengembalikannya berarti memasang ulang dari dasar :D.
SukaSuka
Wah… Kalau ngobrak-ngabrik php saya sedikit takut mas, soalnya saya dulu pernah mengobrak htaccess-nya dan beberapa menit kemudian blog saya g bisa di akses(langsung jadi custom error).
SukaSuka
Orange float,
Untuk tipe arsip berdasarkan urutan kronologis, tampaknya memang lebih nyaman Mbak :).
SukaSuka
lebih simple ya jadinya, yang baca pun jadi ngak binggung
SukaSuka
html1155,
Yup, it was jailed by the antispam mechanism, its really look like one, isn't it :D.
Zee,
Tidak harus Mbak, biasanya yang paling menggunakannya adalah pemilik blog sendiri. Kecuali pengunjung ingin mencari tulisan-tulisan lama, itu memang perlu.
Pak Aldy,
He he…, ditodong apaan nih? :D.
Mas Pushandaka,
Sebenarnya mungkin bisa dibuat secara manual, hanya saja saya tidak tahu caranya. Monggo Mas dicoba dulu.
SukaSuka
Bagus ya, halaman arsipnya. Pengen coba ntar..
SukaSuka
Membuat arsip blog memang harus ya, biar pembaca blog kita mudah mencari post yang diinginkan. 🙂
SukaSuka
Lha itu Ninja-nya sudah muncul, sekalian aja ditodong 😀
SukaSuka
waw…koment ane jgn-jgn masuk ke archive nih…
😆
SukaSuka
thanks for sharing bro……..
SukaSuka
Mas Ganda,
Monggo, bagian edukasi saya serahkan pada PHP ninja saja :D.
TuSuda,
Banyak sih Dok yang menyediakan pengaya sejenis ini. Masing-masing dengan kelebihan & kekurangnya tersendiri. Memang ini tampak ringkas dan tidak mengambil terlalu banyak halaman.
Pemasangannya sama seperti pengaya lainnya, dan panduan penggunaannya ada di halaman smart archives reloaded. Saya sudah cukup lengkap di sana, hampir mirip seperti membuat halaman arsip di <code>wp.com</code>.
SukaSuka
Iya. Benar begitu. Masalah memang di edukasi PHPnya sepertinya.
SukaSuka
Mas Ganda,
Maksud saya, mereka yang membuat <code>archives.php</code> biasanya ndak menambahkan sidebar dan comment form seperti yang ada di <code>single.php</code> sebagaimana yang disampaikan Pak Aldy sebelumnya.
SukaSuka
kalau selama ini saya memakai plugin wp arsip..kayaknya model ini kelihatan ringkas dan enak dipandang.
boleh tahu bagaimana caranya memasang..Makasi ya…
SukaSuka
Hahahaha… Iya juga. Hahahaha..
Sepengetahuan saya, biasanya pembuat tema menyertakan kode untuk sidebar dan komentar kok. 😀
SukaSuka
Kodokz,
Hanya sekadar baru kok, ndak ada yang istimewa :D.
SukaSuka
wew… tampang baru.. lebih fress
😀
SukaSuka
Yusuf,
Terima kasih, tapi masih banyak kok teknik lain yang masih bisa dieksplorasi untuk membangun sebuah halaman arsip.
Halaman arsip bisa diajukan ke Google untuk salah satu target crawling, sehingga tidak masalah apakah itu blog lama atau blog baru.
Bli Artha,
Lha, nanti dokumentasinya isinya game farms semua :lol:. Btw, kok blog Bli Artha belakangan ini sulit diakses ya, padahal pasokan RSS-nya lancar.
Pak Aldy,
Kalau yang sudah sering ngutak-atik PHP bilangnya begitu, padahal yang ilmunya nol ndak kebayang deh maksudnya, ha ha… :D.
Mas Ganda,
He he…, korban pengembangan ilmu ninja yang baru ya Mas, jadinya ilmu lama hilang :D. Nah itu dia samanya, tapi kadang orang tidak menambahkan sidebar dan comment form tentunya.
SukaSuka
Wah, kulitnya di ganti lagi. 😀
Halaman tutorial tentang membuat arsip secara manual itu sudah hilang. 😀 Hehehe.. Tapi pada intinya, seperti kata senior Bro Aldy, sama seperti halaman-halaman lainnya. 😀
SukaSuka
Default halaman arsip hampir sama dengan <code>single.php</code>, loopingnya juga sama. Tinggal pengaturan kecil pada beberapa bagian saja.
SukaSuka
waw keren juga nih …
coba pasang juga
SukaSuka
Infonya keren, suatu saat akan saya coba.
kalo sekarang sih belum butuh arsip karena blognya masih baru 🙂
SukaSuka