Alangkah bodohnya saya karena baru tersadar ketika saat-saat banyak debu & hujan seperti saat ini, saya tidak memiliki saputangan sama sekali (yang terakhir entah di mana). Saya memang jarang menggunakannya, karena itu juga saya enggan membeli satu atau dua. Bayangkan saja kalau tidak pernah dipakai, kemudian saya lupa punya saputangan dan membiarkan di saku sampai berbulan-bulan (lupa ngambil), apa jadinya benda itu.
Karenanya saya lebih suka menggunakan yang lebih praktis, seperti tisu. Tentu saja tisu juga memiliki isu, karena tisu dibuat dari bubur kayu – jika terlalu boros justru tidak baik bagi lingkungan. Untungnya saya hanya membeli tisu setahun sekali, satu pak yang berukuran cukup besar untuk persediaan satu tahun – dan jarang digunakan, hanya jika musim flu mungkin saya menghabiskan banyak tisu.
Tapi ternyata saya baru sadar, saya memiliki tisu-tisu dalam kotak mini, terbungkus dan masih apik. Saya rasa ada yang saya beli lebih dari dua atau tiga tahun lalu dan masih tersimpan, entah kenapa tangan saya tidak tega membukanya walau sedang perlu. Dan entah kenapa tisu-tisu itu bisa berakhir di kamar saya.
Ah, tangan saya pasti kelupaan kalau melihat karakter ini, saya rasa karena itu tanpa sengaja mengingatkan saya pada seseorang, jadinya tanpa sadar benda-benda kecil ini ada di keranjang belanja.
Sekarang saya mesti menghela napas panjang, saya sebaiknya tidak mengambil lagi tisu-tisu ini (walau tanpa sadar), jika tidak maka benda-benda kecil ini akan bertumpuk kamar saya – apalagi saya bukan kolektor, masa memiliki koleksi.
Well, Taz is a good friend of Tion, I believe it is somehow connecting me to the forgotten past.
26 tanggapan untuk “Koleksi Tisu Taz”
heheheh…. saya malah gak pernah beli tisu, aneh…. gak kyk perempuan2 kebanyakan saya malah nyimpen handuk kecil didalem tas.
SukaSuka
kembali ke sapu tangan aja gmn?.. 🙂
-sama ya, saya juga suka bawa tissue kemana-mana tapi jarang dipakai kalau pergi-pergi.. Tapi kalau di rumah, semua tissue-tissue habisnya pasti kebanyakan sama saya.. 😀
SukaSuka
Iin,
Nah, itu dia, saya tidak punya saputangan :).
SukaSuka
Wah kalau begitu sih masih bagus, Bli.. Coba kalau nemuinnya udah dalam keadaan bekas pakai.. Pasti males banget deh 😛
SukaSuka
Seft test, warna hijau pada saat disabled image kayaknya kurang baik mas, menyesuaikan dengan latar gambar, mungkin ada baiknya dibuat <code>background:#F6F6F6</code>, atau sejenisnya. FMIIW
SukaSuka
Pak Aldy,
Terima kasih Pak, saya kelupaan masalah itu, saya sudah jadikan <code>F4F5F5</code>, saya harap bisa membantu kenyamanan bagi yang membaca dengan disable images (seperti saya, he he).
SukaSuka
Kirain di beliin "seseorang" bli. 😀
SukaSuka
Mas Ganda,
Wah enak banget kalau bisa begitu, he he… :D.
SukaSuka
Wah, ketemu barang yang penuh kenangan ya? Jangan seperti itu mas, ntar serba salah jadinya. Untung cuma tisu Taz, ntar kalau alat-alat tulis seperti pulpen, pensil, dsb., ternyata juga mengingatkan anda akan sesuatu yang ndak terlupakan, anda ndak mau beli alat tulis lagi donk.
Tegar mas! Hehe..
SukaSuka
Mas Pushandak,
Ha ha…, benar sekali, motor saya ada stiker Taz-nya, jadi ndak mau beli motor baru lagi :D.
SukaSuka
mas cahya, sory OOT dulu. gambar backgroundnya membuat saya ga nyaman baca nih mas. Apa body postnya diberi background sendiri yg polos, biar saya enak baca tulisannya..hehe, cuma saran sih 🙂
Hmm, saya menangkap ada sesuatu yg mengharukan di sini.
Hope the past make its own story, so we can walk the present with joy through our destiny…
SukaSuka
Mas Darin,
Terima kasih untuk masukkannya, sebenarnya saya juga berpikir begitu untuk bagian latar tulisan, saya bukan ingin mengganti latar – karena jadinya malah tidak seimbang nanti. Tapi saya ingin menambah lapisan kecil yang membuat latar bagian tulisan lebih opak daripada sisi-sisinya.
Tapi untuk itu saya mesti menunggu sesepuh blog – Bli Dani – biar balik ke Jogja, minta tentiran khusus nanti.
Ah, untuk tulisan ini, masa sih ada yang mengharukan. Hmm…, suatu hari, masa lalu akan lepas dengan sendirinya – jika memang sudah waktunya, tidak perlu dipaksa, toh itu adalah bagian dari diri saya sendiri.
SukaSuka
wah wah siapakah dia yang begitu saja mengingatkanmu pada Taz?
pasti seseorang yang sulit dilupa
Cahya, aku beli tissue sebulan sekali yang ditarik2 itu 😦
SukaSuka
Wah, siapa ya, saya bingung yang mana yang mengingatkan saya untuk itu, he he… (lha kok yang mana sih).
Julie, perasaan semua tisu setahu saya ditarik-tarik deh, saya biasanya menaruh di kotak tisu, kan ditarik juga buat mengeluarkan. Tisu gulung toilet juga ditarik (jadi bingung).
SukaSuka
saya juga suka Tazmaniaaaa…dikamar, ada boneka Taz dengan tinggi kurang lebih 60cm. jadi teman tidur setiap hari 😀
SukaSuka
Neng Ocha,
Wah, 60 cm itu lumayan besar lho. He he…, tapi jangan dipeluk tiap malam lho, sekali-sekali mesti menginap di tempat pencucian boneka, jika tidak… ih…, kotor :D.
SukaSuka
Sepertinya ini pembelian "seseorang" yang istimewa?
SukaSuka
Mas Ganda,
Saya sendiri kok yang beli :).
SukaSuka
Saya juga sering begitu pak, biasanya selain tisu ada juga beberapa bungkus permen yang masih tertinggal di dalam tas hehehe…
SukaSuka
BTW…ganti themes lagi ya…kembali ke discuss… 😉
SukaSuka
TuSuda,
Kalau dibagi-bagi, saya malah tidak punya cukup banyak untuk semua. Yah, ini baru ganti tema dan menggunakan Disqus kembali.
SukaSuka
kalau nggak terpakai boleh juga dikirimkan untuk para sehabat… 😀
SukaSuka
Hahaha…emang jorok, padahal tiap akhir pekan tugas utamanya membersihkan kamar 😀
SukaSuka
Pak Aldy,
He he…, maksudnya akhir tahun :D.
SukaSuka
Hehe..ada-ada saja. Tapi kok bisa ya tisu yang udah dibeli beberapa tahun lalu masih tersimpan dengan baik? Kalau saya ga pernah menyimpan barang yang sudah dibeli bertahun-tahun dengan baik, apalagi tisu. hehe..
SukaSuka
Bli Tamba,
Mungkin tanpa sengaja (juga), ada bagian dari diri saya yang menjaganya dengan baik :).
SukaSuka