Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Bunga Sambal

Kemarin ibu membawa beberapa tangkai bunga yang (mungkin) dipetiknya dari dekat kali kecil di depan rumah. Warnanya merah unik, sehingga saya hampir mengiranya berasa dari keluarga bunga lili air (lotus), tapi kalau saya lihat tangkainya, rasanya sih bukan.

Beberapa tangkai diletakkannya di beberapa vas bunga di dalam rumah. Bentuknya sangat menarik, hanya sayang saya tidak tahu namanya. Mungkin ada yang bisa memberi tahu saya apa namanya (melirik para ahli taksonomi).

Lihatlah gambar bunga itu di atas, cantik bukan? Untuk menghias vas bunga di rumah sangatlah bagus dipandang, aromanya juga harum.

Tadi pagi saya cukup kaget melihat sambal yang tidak biasa, seharusnya saya tahu jika hanya ada sereh, bawang (merah & putih), cabai, dan beberapa rempah yang dibuat tanpa dimasak, artinya bahan mentah. Tapi saya melihat adanya dominasi irisan berwarna kemerahan yang tidak biasa.

Hmm…, rupanya berasal dari bunga tadi, menambah aroma dan rasa unik ke dalam menu pagi. Dengan nasi beras merah, sayuran yang dipetik dari halaman rumah, serta irisan daging ayam goreng…, nyam…, nyam…, membuat saya tergoda untuk masuk dapur lagi.

Apakah bulan Desember akan menjadi bulan latihan memasak?



15 tanggapan untuk “Bunga Sambal”

  1. ternyata kecombrang atau kincung itu banyak yang suka ya

    Suka

    1. Wajar-lah Mbak, sudah pas di lidah lokal dengan pengelohan yang tepat :).

      Suka

  2. hehe..mrtuanya wis g'kliatan kali mas..lah merem melek keenakan gt kok. 2 rb? br tau kl di kota smahal itu. bs jd side job tuh mas, nanam sdiri, metik sdiri, jual sdiri…untung gde mesti hihi. tp jgnlah mas g cucok deh, masa ada pak dokter spesialis combrang? xixixi..sst..bcanda loh ya.

    Suka

    1. Mey,
      Wah…, bisa dipecat sama mertua kalau begitu :lol:. Memang sekarang serba mahal, makanya kalau punya kebun sendiri bisa enak :).

      Suka

  3. di tanah klahiranku disebut bunga unji mas. bs disambel keprek dg dibakar dulu trs dikeprek2 di atas ulekan bsama sambel ma terasinya, rasane aseli top markotop. ato dioseng2 lombok ijo campur kikil plus pare wuiih..mertua lewat g'bakal digubris deh hihihi

    Suka

    1. Mey,
      Namanya kalau dalam bahasa Indonesia memang Kecombrang deh, di tempat saya namanya bunga bongkot. Ha ha…, mbok mertuanya ditawari, kan biasanya ndak setiap hari ada. Kalau di kota sudah susah mencari, di pasaran tempat saya saja satu tangkai bunga bisa seharga dua ribu rupiah, dan itupun tidak selalu ada, kecuali metik sendiri memang :).

      Suka

  4. kayaknya mirip dengan sambal bongkot, khas tradisional, memang uueenaak mak nyus… 😀

    Suka

  5. Buset, aku jadi ngiler.

    Suka

    1. Pak Aldy,
      Ha ha…, awas Pak, liurnya mengalir ke mana-mana nanti bikin banjir kiriman di sana :lol:.

      Suka

  6. di daerah barat (Banyumasan) biasanya dicampur dengan pecell mas. Rasanya….mmm…..seger….. 😀

    Suka

    1. Yustha tt,
      Wah…, saya saya juga pakai pecel untuk sayurnya, dan sambal dengan combrang-nya untuk lauk. Jadi kalau dicampur, jadi maknyus deh :D.

      Suka

  7. Di tempat saya, bunga itu dicampur dengan sayur daun singkong/ubi plus udang rebi dengan lauk ikan teri sambal. Beuuuhhhh.. Rasanya selangit!!!

    Suka

    1. Mas Ganda,
      Ya, rasanya kalau ditambah ikan teri akan menambah kegurihannya dan memberi cita rasa menu masakan laut. Setuju…, selangit deh… :D.

      Suka

    1. Yustha tt,
      Ya, sepertinya sama, he he…, maklum lama ndak masuk dapur (seperti merasa pernah saja) :D.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: