Serangan Spam

Ketika saya melepas sementara sistem komentar Disqus untuk melakukan pemeliharaan blog selama satu-dua hari, saya mendapati bahwa Antispam Bee menghalangi ratusan spam per harinya. Aneh juga, walau tentu dengan setelan yang saya terapkan, spam akan langsung dihapus tanpa harus disimpan dan dipilah manual (saya nyaris tidak pernah memoderasi komentar spam – saya tidak suka itu).

Disqus memang memiliki sistem antispam tersendiri, saya pun menyisipkan lapis kedua dari sistem antispam automattic kismet (akismet) pada server Disqus. Sehingga sebagaimana yang saya sampaikan dulu, dengan menambah Disqus di blog ini berarti ada tiga lapis sistem antispam yang bekerja, dua di server luar dan satu di server internal.

Biasanya hanya satu atau dua spam harinya yang dihalangi Antispam Bee dengan adanya Disqus, tapi ketika dilepas mencapai ratusan. Sebuah angka yang cukup mengejutkan saya, mungkin sebagian besarnya adalah spambot yang biasanya tidak sanggup melewati sistem komentar pihak ketiga.

Tapi karena pemeliharaan blog ini, beberapa tanggapan (komentar) yang masuk melalui sistem komentar asli selama Disqus tidak aktif belum bisa disinkronisasi dengan server Disqus sampai saat ini. Jadi komentar tersebut tetap ada di server blog ini, hanya saja belum disalin ke server Disqus sehingga tidak akan tampak pada kolom komentar saat Disqus aktif. Jadi saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.

Oh ya, sekaligus menyinggung masalah Disqus. Beberapa orang sempat bertanya atau mengeluh bahwa ketika memberi tanggapan di kolom “Quest” (memberik komentar sebagai tamu) tidak ditemukan kolom untuk memasukkan alamat URL/URI. Sebenarnya kolomnya ada, hanya tidak ditampilkan secara default.

Coba lihat gambar berikut yang merupakan gambar kotak memasukkan data identitas pengomentar:

Ketika Anda sudah selesai mengetik tanggapan, pertanyaan, dan lain sebagainya, Anda akan mengklik tombol “post as”, dan jendela di atas muncul. Maka sistem akan menanyakan identitas Anda, dan Anda bisa berkomentar sebagai Guest, atau menggunakan akun Disqus pun akun jejaring sosial yang lain seperti Facebook, Twitter dan Yahoo, atau dengan OpenID (tidak semua orang yang memberikan tanggapan adalah narablog, maka saya melalui Disqus memberikan opsi ini).

Jika Anda akan memberi tanggapan sebagai tamu atau “Guest”, jendela hanya menampilkan dua kolom secara aslinya, yaitu kolom alamat email dan kolom nama anda. Ini dua hal yang paling esensial, setiap pengguna web akan memiliki nama (asli ataupun samaran/nickname) dan alamat surat elektronik.

Kolom untuk memasukkan URL/URI blog (misalnya), tidak langsung ada – ini sebagai kebijaksanaan mencegah upaya/niat spammer melakukan spamming. Tapi silakan klik “link to your website”, maka akan muncul satu kolom lagi seperti gambar berikut:

Nah, pada kolom “your website” tersebut Anda bisa memasukkan alamat URL/URI blog atau website anda. Tapi jangan lupa blog ini juga memiliki “terms of service” tersendiri, jadi silakan dipastikan alamat URL/URI yang Anda masukkan tidak menyalahi TOS kami.

Jika Anda memiliki saran & pertanyaan seputar kebijakan atau masalah dalam memberi tanggapan di Bhyllabus, jangan sungkan menyampaikannya. Walau mungkin kami tidak akan mengubah kebijaksanaan pengelolaan komentar blog yang sedang diterapkan :D.

18 tanggapan untuk “Serangan Spam”

    • Mas Asop,
      Bagaimana ya, tergantung antispam juga. Saya sebenarnya tidak terganggu dengan semua spam itu. Hanya saja kaget juga, ternyata setiap hari bisa sebanyak itu, karena jika saya pakai Disqus dan spam ditangani terlebih dahulu olehnya, jumlah itu tidak muncul pada dasbor admin.

      Suka

    • Hudaesce,
      Sebenarnya tidak merepotkan sih, karena sudah langsung dihapus, jadi saya tidak perlu melakukan apapun. Hanya saja kalau banyak demikian, maka beban server untuk hosting sendiri juga bertambah, paling itu yang kemudian jadi pertimbangan.

      Suka

  1. Sungguh terlalu para spammer itu [titik]

    Tapi agaknya saya sangat setuju sama mas aldy. Lebih baik menggunakan borang komentar bawaan WordPress saja, karena lebih kompatibel terhadap banyak perangkat/peramban, dan juga lebih ramah kepada pengguna fakir bandwidth 😀

    Disqus pantasnya diterapkan pada blog blogspot ataupun tumblr. Just my op

    Suka

    • Mas Ris,

      He he…, jika memang berat loadingnya, silakan buka Fx dan blok Disqus dengan NoScirpt, maka borang tanggapan asli akan muncul :). Masih dilayani kok Mas.

      Suka

    • Nah itu dia. Koneksi di kantor saya lebih dari cukup untuk mengakses

      blog ini 😛

      Tapi kalau di rumah… wah empot2an deh 😀

      Suka

    • Mas Ris,

      I do know that feeling, since I am currently hanging on 64 kbps in the middle of rice field far away from civilization. But still even "gregetan", Disqus not as slow as opening Facebook, even a lot faster than accessing twitter :D. But yes, its slower than the default comment form.

      Suka

  2. Wah..dapat serangan spam beruntun begitu, memang merepotkan sekali..
    Lalu kolom komentar kembali ke sistem disqus ya…kalau dibuka via HP sepertinya agak sulit memberikan komentar…atau adakah solusi nya.. MAKASI. 🙂

    Suka

    • TuSuda,
      Ah ya, itu juga yang membuat saya sedikit bingung. Kalau di ponsel lawas, Disqus tidak akan dibuka diperamban, dan akan memperlihatkan sistem komentar bawaan WordPress, sedangkan peramban ponsel lain mungkin tidak demikian.

      Kalau diponsel, sepertinya hanya Opera Mobile 10.x yang bisa membuka Disqus dengan baik. Atau menggunakan ponsel dengan peramban berbasis webkit (Androids atau iPhone).

      Suka

  3. Spamm sedang ramai, menjelang liburan akhir tahun.

    Terserah yang punya saja, kita ngukuti. Tapi kalau bisa sih gunakan komentar standar theme ini saja, biar loadingnya ndak lelet

    Suka

    • Pak Aldy,

      Ada hubungannya ya antara akhir tahun dan spam :).

      Sebenarnya saya sedang mempertimbangkan menggunakan WP Minify untuk kecepatan bukaan halaman. Tapi masih belum yakin juga.

      Suka

  4. Saya sempat tidak memperhatikan opsi untuk mengisi URL blog tersebut. Baru setelah beberapa kali penyesuaian (adaptasi), saya akhirnya sadar 🙂

    Banyak juga ya spammer atau bot yang menyerang blog ini. Mungkinkah karena banyak konten berbahasa Inggris? Atau bisa jadi ini resiko jumlah posting yang sudah begitu banyak di blog ini. Maklum, sang narablog sangat produktif dalam menulis 😀 (sehari bisa lebih dari satu posting)

    Suka

    • Mas Is,

      Memang banyak yang sering melewatkan itu, saya sendiri pada awalnya juga demikian.

      Wah saya tidak tahu tentang itu Mas Is, soalnya ndak pernah membaca mengapa suatu spam lebih suka menyerang satu blog lebih sering daripada blog yang lain. Saya ndak produktif, cuma rajin nyampah saja, daripada nyampah di blog orang lain :).

      Suka

    • Hahahaa. Rajin nyampah? Mas Cahya terlalu merendah saja 😀

      Tapi saya sangat setuju. Daripada rajin nyampah di blog lain, mending di blog sendiri aja (yang jelas-jelas tidak merugikan orang lain).

      Suka

    • Mas Is,

      Sebenarnya sih saya masih mengkhawatirkan yang tersesat salah masuk halaman karena saya salah menyampah kata kunci ke Om Google :D. Semoga sampah saya tidak jadi splogging.

      Suka

  5. kayanya textbox untuk mengisi URL secara default ditampilkan saja, karena memang para narablog sudah terbiasa dengan sistem komentar standar wordpress. toh, antispam nya sudah 3 layer 😀

    Suka

    • Mas Rismanto,

      Rasanya itu memang kebijakan dari Disqus untuk tidak ditampilkan, karena tidak semua orang memiliki blog atau website kan 🙂 – jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa.

      Antispam 3 lapis bukan jaminan Mas Rismanto, karena kalau sistem Disqus dimatikan via script blocker, maka akan tampil kolom komentar default dan hanya ada satu lapis antispam di situ :).

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.