Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Linux untuk Dunia Kedokteran

Sistem operasi yang saat ini lumayan banyak menunjang dunia kedokteran yang saya lihat adalah besutan Apple, he he…, soalnya saya lebih banyak lihat teman sejawat membawa iPhone atau iPad dengan banyak sekali aplikasi medis di dalamnya. Lalu bagaimana dengan Linux, saya sendiri tidak tahu banyak. Namun yang saya tahu adanya yang namanya “Open Source Healtcare Software” yang merupakan kumpulan dari pelbagai peranti lunak guna mendukung dunia kedokteran. Mulai dari pembuatan rekam medis digital, pengelolaan rumah sakit, hingga mungkin ke pengoperasian alat-alat canggih.

Rupanya setelah saya lihat-lihat, Green Gecko memiliki sebuah repositori khusus untuk hal ini. OpenSUSE Medical Repositories adalah sentranya. Ha ha…, ternyata pasca setahun lebih menggunakannya, saya malah baru tahu, memang benar-benar gaptek di bidang teknologi.

openSUSE:Medical team

  Copyright secured by Digiprove © 2010 Cahya Legawa



22 tanggapan untuk “Linux untuk Dunia Kedokteran”

  1. ya'…mo bntuin aq gak? Pengen install EMR bwt d kompunya praktekan..tp males donlot n instal sndiri….hehehehe…

    Suka

    1. Suci,
      Boleh saja, tapi belum pernah nyoba sendiri sih :).

      Suka

  2. wuih! info mantep nih.. ijin menyebarkan ya kak.. 😀

    Suka

    1. Ocha,
      Silakan, tapi saya hanya kebetulan nemu saja, belum mengaplikasikannya secara penuh. Karena masih menggunakan Windows® untuk keperluan sehari-harinya.

      Suka

  3. Apalagi sy masih amat gaptek dengan program komputer, sementara ini hanya bisa mengikuti perkembangan yang ada saja. Terimakasih infonya ya… 😀

    Suka

    1. BTW, maaf..OOT…selamat tahun baru 2011, semoga semakin sukses selalu.

      Suka

  4. kalo aku pernah denger,dokter dari makasar -kalo gak salah-menciptakan distro untuk kedokteran yg berbasis ubuntu

    Suka

    1. Mas Alief,
      Saya rasa saya juga pernah mendengar – antara lupa & ingat.

      Suka

  5. Cahya,

    Debian yang paling banyak proyek Linux kedokterannya.

    Suka

    1. Bli Dani,

      Tapi rasanya belum begitu familiar, maksudnya yang Debian dengan logo seperti bajunya Naruto itu ya?

      Repo-nya paling besar, makanya belum kepikiran untuk menggunakannya.

      Suka

    2. Cahya,

      Pokoknya aplikasi kedokteran itu banyak berbasis Debian, dalam hal ini memang bukan merujuk ke salah satu distro berbasis Debian.

      Suka

    3. Bli Dani,
      Saya masih alergi sama akhiran <code>.deb</code> itu 🙂 – saya sebenarnya ingin yang cukup praktis, seperti misalnya dose calculator, ICD-X (kalau diizinkan), atau sejenisnya yang bisa membantu di kamar prakter kecil, bukan sesuatu yang diimplementasikan untuk mengatur sistem tertentu di rumah sakit. Bli ada saran?

      Suka

    4. Kayaknya ubuntu 10.10 cocok mas 😀

      Suka

    5. Pak Aldy,
      Oh…, jangan Maverick yang itu deh :D.

      Suka

    6. Cahya,

      Kalkulator medis pakai sejenis MedCalc di PDA saja. Rekam medis elektronik sederhana bisa coba yang disarankan di daftar Wiki itu, misalnya pakai openMRS yang dikembangkan Bli Winardi dkk. Distro medis Linux bisa lihat di daniiswara dot net/2010/04/medical-linux-distributions/.

      Suka

    7. Bli Dani,
      Wah, ndak enak dong di ruang praktek pakai PDA (ngeles ndak punya Palm OS), kalau pakai monitor kecil Linux dengan touch screen kan enak (mimpi Linux masa depan) – lebih legeartis gitu kesannya.

      Suka

    8. Cahya,

      Yang sejenis MedCalc bisa untuk Windows Mobile & beberapa ponsel cerdas juga kok kayaknya. Masalahnya bukan di alat, tapi komunikasi dengan pasien.

      Suka

    9. Bli Dani,
      MedCal dan lain sebagainya kebanyakan kan tidak open source, maksudnya ada tidak open source kedokteran serupa yang bisa diaplikasikan pada touch screen?
      Sepertinya kebanyakan aplikasi di Windows Mobile, PalmOS dan sejenisnya berbayar deh untuk yang kedokteran. CMIIW.

      Suka

    10. Cahya,

      Menurut saya, untuk aplikasi sejenis yang sederhana, layar sentuh hanya masalah antarmuka saja. Kebanyakan memang versi gratis, bukan 'open source'. Jika ada pengembang yang berminat mengembangkan versi 'open source', hubungi saja para dokter pembuatnya. Proyek aplikasi sejenis lainnya mungkin ada di basisdata semacam Google Code & SourceForge.

      Suka

    11. Saya baru mencoba FreeMedForms, duh ternyata ndak ada database dari dalam negeri ya Bli :(.

      Suka

    12. Saya belum coba yang itu. Database apa ya? Coba cek beberapa database di situs depkes.

      Suka

    13. Bli Dani, database yang berisi diagnosis (ICD-X) dan peresepan obat lokal di Indonesia, memangnya depkes memiliki database seperti itu?

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: