Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Waktu dan Arloji Tua

Apa makna waktu bagi seseorang? Berlalu begitu saja setelah hinggap sejenak pada benak-benak yang kelelahan di sepanjang hari ini. Saya tidak tahu jika Anda termasuk yang berkata bahwa “time is money”, yang membuat dunia kita berputar seperti saat ini.

Saya bisa dikatakan “memiliki” sebuah arloji tua bermerek Tetonis buatan Jepang, yang beberapa tahun lalu saya dapatkan setelah menyitanya dari adik saya. Ha ha…, itulah tirani seorang kakak, tapi tenang saja – rasanya sih saya menukarnya dengan sesuatu – tapi lupa sesuatu itu apa.

Arloji sebagai sebuah jam tentu saja fungsi utamanya menunjukkan waktu, namun dalam menunjukkan waktu bukan hanya sekadar untuk mengetahui “jam berapa saat ini”, melainkan beberapa hal yang praktis dan bersifat teknis. Jika berbicara profesi di bidang kesehatan, ada beberapa hal yang memerlukan arloji untuk dilakukan, sehingga bagi profesi seperti dokter, perawat dan bidan – arloji bisa dikatakan benda wajib.

Arloji Tua

Katakanlah mulai dari hal-hal sederhana seperti membantu mengawal jadwal kerja, menjamin pertemuan tepat waktu, mengisi data medis seperti rekam medis, catatan pelayanan pasien dan lain sebagainya. Juga untuk keperluan teknis seperti membantu menentukan laju tetes cairan infus atau kecepatan injeksi untuk memastikan pengobatan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Atau hal yang mungkin tidak begitu menyenangkan ketika kita mesti menggunakan arloji, misalnya untuk menentukan waktu kematian. Dan sisi lain ada suka cita di saat mencatat jam kelahiran.

Meski waktu tampak sederhana, namun waktu sudah menjadi dimensi tersendiri dalam kehidupan manusia.



11 tanggapan untuk “Waktu dan Arloji Tua”

  1. ..dan untuk mengumumkan waktu meninggal seorang pasien.. :p
    Bli pake jam di tangan kiri apa kanan? 🙂

    Suka

    1. Mbak PeGe, mungkin bukan mengumumkan, namun mencatat dan bila perlu menginformasikannya sesuai ketentuan :).
      Saya mengenakannya di tangan kiri.

      Suka

  2. Lebih tertarik ama kameranya. Pasti bisa jauh lebih baik dari ini. 😛

    Suka

    1. Sabar Bli, nanti beli lensa makro dan DSLR-nya dulu :D.

      Suka

  3. makanya dalam tes di beberapa instansi diperhatikan tuh, pelamarnya pake jam apa nggak, soalnya itu menandakan kedisiplinan seseorang (katanya sih…)

    Suka

  4. lukisanlangit Avatar
    lukisanlangit

    waktu itu..rumit

    Suka

    1. Apa waktu itu membelit seperti benang kusut dan menjadi rumit? :).

      Suka

  5. Ah, ada sponsornya ternyata–di pojok kiri bawah. 😀

    Suka

    1. He he…, mana-mana :).

      Suka

  6. eh mau nanya dong: kamu dokter atau pekerja di bidang medis?! 😀

    Suka

    1. Jadi malu Mas, he he…, sebenarnya sih hanya pelajar & pengangguran :).

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: