Tsunami di Jepang kembali mengguncang dunia tentang betapa mengerikannya tsunami yang bisa dibawa alam pada manusia. Berikut adalah langkah-langkah yang selayaknya dipertimbangkan dan diambil ketika kemungkinan tsunami ada, saya adaptasikan dari lembaran Palang Merah Amerika yang berjudul “Tsunami Safety Checklist “.
Seperti yang kita ketahui bersama, tsunami adalah serangkaian gelombang laut besar (raksasa) yang dihasilkan oleh gempa bumi besar di dasar samudra (laut) seperti pada tsunami Jepang saat ini, atau runtuhan/longsoran bumi ke laut seperti saat letusan Krakatau dulu. Ketika gelombang memasuki perairan dangkal, mereka dapat meninggi hingga beberapa meter, menghantam pantai dengan kekuatan yang mengerikan.
Masyarakat di sekitar bibir pantai atau di area landai setelahnya perlu waspada, karena tsunami dapat menerjang hanya dalam beberapa menit pasca gempa raksasa terasa. Periode bahaya tsunami dapat berlanjut hingga berjam-jam pasca gempa besar. Dan tsunami terjadi tanpa mengenal waktu, musim, baik siang maupun malam.
Anda harus mulai waspada jika:
- Gempa bumi yang kuat melanda wilayah pantai (atau dekat pantai) setidaknya selama 20 detik atau lebih.
- Perubahan tinggi permukaan air laut yang teramati dengan jelas meninggi atau menurun dengan drastis.
Informasi tentang kemungkinan tsunami akan dikabarkan oleh otoritas lokal sesuai dengan prosedur yang dimiliki oleh masing-masing badan pelaksana. Anda bisa melihat kemungkinan tsunami dan riwayat tsunami pada situs Pasific Tsunami Warning Center. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar di bawah:
Bagaimana saya bisa bersiap sebelumnya?
Temukan apakah rumah, sekolah, tempat kerja atau area yang sering Anda kunjungi berada pada wilayah yang potensial terkena tsunami.
- Ketahui tinggi jalan anda dari permukaan laut dan jarak dari pantai atau wilayah perairan lain yang berbahaya. Petunjuk evakuasi kemungkinan berdasarkan angka-angka ini, misalnya “evakuasi hingga ketinggian 10 m dpl" atau “jarak aman 10 km dari bibir pantai”.
- Petakan jalur evakuasi dari lokasi-lokasi yang sering Anda kunjungi di atas di mana tsunami berpotensi mengenai tempat tersebut. Pilih lokasi area setidaknya setinggi 30 meter dari atas permukaan laut atau pergi setidaknya sejauh 3 km dari bibir pantai. Jika Anda tidak bisa mencapai tempat seperti ini, pergilah sejauh dan setinggi yang Anda dapat capai. Perhitungkan jalur dengan matang, seandainya Anda akan mencapai area ini dengan berjalan kaki, pastikan Anda dapat mencapainya sekurang-kurangnya dalam 15 menit.
- Temukan bagaimana program evakuasi di sekolah. Pastikan apakah rencana evakuasi ini termasuk bagi orang tua untuk menjemput anak-anaknya dari sekolah atau dari lokasi evakuasi tertentu yang ditentukan oleh pihak-pihak terkait. Waspadai bahwa saat terjadi tsunami, jalur telepon bisa jadi penuh atau mati, dan jalur darat bisa jadi penuh sesak.
- Luangkan waktu untuk melatih rute evakuasi anda. Membuat diri Anda familier dengan jalur-jalur ini dapat menyelamatkan jiwa anda. Yakinkan bahwa Anda mampu mengikuti jalur evakuasi tersebut dalam kondisi gelap/malam hari atau cuaca buruk. Mempraktekkan ini membuat Anda dapat merespons lebih baik dalam suatu reaksi di kondisi darurat, dan membuat Anda menghabiskan waktu lebih sedikit untuk berpikir dalam kegawatan.
- Jika Anda wisatawan, kenali dengan baik protokol evakuasi tsunami setempat. Anda mungkin dapat selamat dengan naik minimal ke lantai 3 dari sebuah hotel yang memiliki struktur pertahanan yang kokoh.
Apa yang harus saya lakukan saat situasi berpotensi tsunami?
Jika Anda berada di daerah pantai dan merasakan gempa bumi yang berdurasi setidaknya selama 20 detik atau lebih lama:
- Tiarap, lindungi kepala anda, dan bertahan. Anda pertama harus melindungi diri anda dari gempa bumi.
- Ketika guncangan berhenti, kumpulkan semua anggota keluarga dan bergerak dengan cepat ke tempat yang lebih tinggi menjauhi garis pantai. Tsunami dapat tiba dalam hitungan menit.
- Hindari tiang listrik dan jauhi gedung-gedung dan jembatan di mana objek-objek berat dapat runtuh pasca terkena guncangan gempa.
Apa yang dapat dilakukan selama mengawasi tsunami:
- Jika Anda memiliki akses pada media massa lokal baik televisi maupun radio, gunakan itu untuk memantau perkembangan kemungkinan tsunami. Mungkin akan ada kabar teranyar tentang bahaya tsunami. Jika Anda memiliki akses ke NOAA weather radio, mereka biasanya menyiarkan tentang potensi dan kejadian tsunami.
- Pastikan keberadaan anggota keluarga dan tinjau kembali rencana evakuasi. Bersiap untuk bergerak dengan cepat jika bahaya tsunami diumumkan.
Apa yang dilakukan saat bahaya tsunami diumumkan:
- Jika Anda mendengar pengumuman bahaya tsunami resmi atau mendeteksi sendiri tanda-tanda tsunami, evakuasi saat itu juga.
- Bawa serta perlengkapan darurat anda. Membawa suplai (sandang, pangan, alat komunikasi) akan membuat Anda lebih merasa nyaman ketika evakuasi.
- Bawa serta hewan peliharaan anda. Jika situasinya tidak aman bagi anda, maka tidak aman juga bagi mereka.
- Bergerak ke tanah/dataran yang lebih tinggi menjauhi garis pantai setinggi dan sejauh mungkin. Jangan menunggu guna menyaksikan tsunami, itu bisa membuat Anda berada dalam bahaya yang amat besar. Jika Anda bisa melihat gelombang datang, Anda bisa jadi sudah berada terlalu dekat untuk bisa lolos, segera mengevakuasi diri.
Apa yang saya lakukan pasca tsunami?
- Jika bisa tetap memantau radio cuaca NOAA (jika Anda berada di Amerika) atau stasiun radio dan televisi lokal, berita terbaru tentang tsunami akan sangat Anda perlukan.
- Kembalilah ke rumah hanya setelah dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Tsunami adalah serangkaian gelombang yang dapat berlangsung selama beberapa jam. Jangan sesekali berasumsi bahwa setelah gelombang pertama datang, maka bahaya sudah berlalu. Gelombang berikutnya bisa jadi lebih besar dan lebih berbahaya daripada gelombang pertama.
- Periksa diri anda apakah mengalami perlukaan atau cedera, tolong diri anda pertama kali sebelum anda menolong orang lain yang terluka atau terjebak. Jika tidak cedera anda bisa jadi membahayakan anda dan orang yang hendak Anda tolong.
- Jika seseorang perlu diselamatkan, hubungi petugas profesional dengan peralatan yang tepat guna menolong. Banyak orang terluka atau tewas karena berusaha menolong orang lain.
- Bantulah orang-orang yang memerlukan bantuan khusus – bayi, anak-anak, manula, mereka yang tidak memiliki alat transportasi, penyandang disabilitas dan keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang banyak yang mungkin memerlukan bantuan tambahan ketika situasi gawat.
- Hindari area bencana. Keberadaan Anda mungkin mengganggu operasi respons darurat dan menempatkan jiwa anda dalam bahaya dari residu-residu banjir.
- Gunakan telepon hanya untuk panggilan darurat, karena jalur telepon pada masa ini sangat penting dialokasikan untuk kondisi-kondisi darurat.
- Hindari bangunan-bangunan yang dikelilingi oleh air. Tsunami dapat mengakibatkan rantai retak atau tembok runtuh.
- Waspadalah ketika memasuki kembali bangunan atau rumah. Kehancuran/kerusakan yang dibawa tsunami mungkin berada pada titik-titik yang tidak Anda duga sama sekali. Berhati-hatilah dengan setiap langkah anda.
- Guna menghindari cedera, gunakan pakaian pelindung, dan berhati-hati saat melakukan bersih-bersih.
- Awasi hewan peliharaan anda dengan seksama, pastikan mereka dikontrol dengan baik.
Palang Merah Amerika memiliki layanan Safe and Well, yaitu jika Anda berada di wilayah bencana (termasuk tsunami), dan Anda selamat, maka Anda bisa mengonfirmasikan bahwa Anda selamat dan baik-baik saja melalui sistem ini. Baik melalui situs ataupun twitter, sehingga keluarga/sahabat jauh yang mungkin ingin tahu kondisi anda ketika jalur komunikasi lain tidak bisa diandalkan, mereka dapat tahu bahwa Anda baik-baik saja.
Saya harap di Indonesia juga akan ada sistem seperti ini. Jika Anda memiliki tips dan informasi lain mengenai keselamatan saat tsunami, silakan berbagi di sini.
Tinggalkan Balasan