I did say to my self if this ain’t happening, but it is happening. Akhirnya saya melakukan peningkatan pada blog ini, dikarenakan beberapa masalah yang dihasilkannya. Mungkin bukan solusi terbaik, tapi ini sedang diusahakan. Blog ini sudah mencapai batas penggunaannya selama beberapa minggu terakhir, dan tentu saja yang menjadi kambing hitam untuk hal ini tidak lain adalah si mesin telusur Google. Yeah, Google was killing my blog by dirrecting a lot of traffic here, lebih dari daya menampungnya. Ini karena Google sudah membuat trafik yang lebih banyak dari perkiraan saya, padahal saya tidak menerapkan SEO, dan biasanya blog ini juga sepi-sepi saja. Tapi jika dalam kondisi seperti sekarang, ah, ini bisa membunuh blog saya ini. Gambar di atas adalah cuplikan dari laporan Google Analytics dalam seminggu terakhir. Dan hampir 3 dari 4 kunjungan diarahkan oleh mesin telusur, dan yang pastinya paling banyak oleh Google sendiri. Dan karena saya menerapkan sistem caching di blog ini, maka kapasitas blog saya sudah tidak cukup lagi guna menerima kunjungan sebanyak itu. Maklum, pas dibuat dulu saya masih pelit masalah bandwidth dan space hosting, tapi sekarang juga masih lumayan pelit (bahkan tidak berubah sama sekali). Lagi pula sedari awal blog ini tidak ditujukan untuk menjaring lalu lintas data. Saya tidak masalah dengan banyak pembaca, tapi jika hanya banyak pengunjung, ha ha…, halaman ini mungkin akan jadi sekadar etalase kembang rampai kata-kata. Jadi saya menghubungi pihak RumahWeb selaku penyedia jasa hosting & domain yang digunakan pada blog ini, dan memesan peningkatan ruang dan lebar pita. Akhirnya, upgrade-pun dilakukan. Dan semoga ke depannya tidak perlu melakukan upgrade lagi, atau saya terancam semakin mendekati mencari dedicated server saja (alias blog gratisan, ha ha…). Saya mengembalikan sampul blog ini ke tema lawas “The Erudite”, melepas “Disqus”, dan mencadangkan reCAPTCHA jika musim hujan spam tiba. Saya juga menambahkan lagi sampul khusus untuk mobile phone, sehingga lebih ramah bagi penguna ponsel. Serta menerapkan sistem cache dengan pengaya “Quick Cache”, walau ada banyak kunjungan, saya harap tidak terlalu berat mengakses blog ini.
18 tanggapan untuk “Upgrading This Blog”
Ah, blog ini ringan kok untuk diakses. 😀
SukaSuka
Inilah resiko kalau sering menulis atau sering mengupdate dengan konten baru :p
Jadi, walau kita nggak merasa menerapkan SEO, pengunjung tetep aja berpotensi membludak. Itu SEO alami namanya. Sebenarnya nggak masalah jika mayoritas yang datang dari mesin telusur menemukan apa yang mereka cari pada blog ini (sesuai kata kunci yang digunakan).
SukaSuka
Mas Is, ha ha…, itu risikonya punya tangan "gatel" melulu 😀 – padahal saya sudah memecah ke beberapa blog lain agar di sini tidak terlalu sering update, tapi tampaknya tidak berpengaruh. Ya sudah, biarkan saja kalau begitu :D.
SukaSuka
Sangat lengkap penjelasannya …
hmmm saya dapet ilmu baru nih …
SukaSuka
Oia, themes ini the-erudite pernah saya coba, kalu ga salah ini pakai moo-tools ya mas?
Dan juga ada terjemahan antar muka .po-id dulu pernah pakai dan ada e-mail mas cahya legawa yang terakhir menerjemahkan..tul?
SukaSuka
Ah ya Mas, saya pernah menerjemahkan versi lawasnya ke <code>id-ID</code> zaman dulu, tapi saya kurang tahu apakah versi yang ini saya sudah alih-bahasakan atau belum. Karena masalah CMS WordPress yang edisi lokal bahasa Indonesia juga tidak begitu berkembang. Kalau moo-tools, saya malah kurang paham Mas :|.
SukaSuka
Tapi apa itu menunjukkan kelemahan saya terhadap SEO ? sayakan dapet trafficnya sama kayak bang hendro … dari hasil blogwalking
klo upgrade wp bukannya lebih mahal … saya rasa space dan BW berlebihan nggak apa2 lah daripada kekurangan
SukaSuka
Mas Imam, kalau saya ditodong pertanyaan seputar SEO, saya malah tidak begitu paham karena kompleksitasnya. Katanya sih struktur blog (termasuk kesesuaian bahasa), tautan masuk/balik, penyusunan kata kunci, hingga desainweb berpengaruh, bahkan – walau saya tidak tahu – beberapa narablog dengan mesin wordpress juga menambahkan pengaya SEO pada blog mereka untuk mendongkrak peringkat blog di mesin telusur. Tapi karena saya bukan ahlinya, jadi paling bagi saya itu semua hanya sekadar rumor belaka.
Saya tidak tahu apakah migrasi ke WordPress akan lebih mahal, tapi itu tergantung pada masing-masing pilihan sih. Ada yang lebih murah, mungkin layanan & fiturnya sedikit dipangkas. Ada yang lebih mahal, tapi kadang fitur plus-plusnya tidak selalu kita perlukan. Yah, itu bakal kembali ke masing-masing admin 🙂
SukaSuka
Kenapa tidak mencoba drupal mas cahya,,
Saya ada juga domain berbayar untuk komunitas tapi tidak boleh di publikasi apalagi buat blogwalking, dan itu juga di rumah web belinya sekaligus domain..
Menurut saya drupal banyak keunggulan dalam mengelola cache seperti bost dari .htaccess atau css gzip yang harus di konfigurasi juga mesin trottle yang mantap.
Kalau saya malah pusing dengan anggota yang menghabiskan data base oleh sebab itu tidak di izinkan untuk unggah file hanya gambar saja namun saya kompresi tetap menjadi 75% jpeg banyak yang protes memang ketika upload gambar menjadi kecil. Padahal jika mereka tau tinggal mainkan saja di HTML dengan width dan height.
Pusingnya memang kalau sudah banyak pemakaian bandwidth dari anggota, biasanya block pun saya cache bahkan js saya agregate biar ga sumpek..hehe
Kalu untuk space itu urusan yang menyewa saya, kalu mau lanjut yah..kasih dana dunk buat menambahkan space..
Jadi curhat nih..
SukaSuka
Mas Hendro, dulu pas awal nge-blog saya lebih suka yang bersifat praktis, saya tidak terlalu ingin belajar tentang desain web dan CMS kecuali hanya sekadarnya saja. Saya hanya suka menulis, dan saya hampir selalu menulis dengan klien seperti WLW, karena pembuat WLW yaitu Microsoft Live sudah bekerja sama dengan pembuat WordPress yaitu Auttomatic, jadinya saya masih berpatokan pada sistem tersebut.
Jika masalah gambar saya menaruhnya di luar, jika hanya sekadar screenshot – akan saya tarus di photobucket atau imageshack. Tapi kalau album, biasanya saya taruh di Picasa atau Flickr, sehingga tidak membebani space hosting :).
SukaSuka
Hehee..
Saya beberapa kali upgrade lalu turun lagi. Dulu krn byk pake ?, lalu stlh dinaikkan eh malah kebanyakan space. Sayang. Diturunkan lagi. Eh kemarin ktnya kurang lagi. Serba nanggung sih hostingnya, ga ada yg tengah2…
SukaSuka
Mbak Zee, he he…, biasanya sih begitu, kalau hosting-nya pada nanggung. Makanya enak-kan pakai layanan gratis ala <code>wp.com</code> yang di-upgrade, ndak akan khawatir kekurangan ruang.
SukaSuka
Saya sih pengen banget punya banyak Traffic dari google tapi malah yang banyak dari situs rujukan
apakah ini adalah kunjungan pertama saya ?
SukaSuka
Mas Imam, kalau dari situs rujukan kan bagus, artinya blog mendapatkan kepercayaan ;).
SukaSuka
saya yg kebetulan lagi keabisan benwit langsung merasa lebih mudah masuk ke blog ini. 🙂
SukaSuka
Ini bentuk Bhyllabus yang asli sejak zaman dulu tanpa aksesorinya Mas :).
SukaSuka
saya justru pengen blog kantor yang saya kelola lebih banyak dicari oleh google 😦
SukaSuka
Pak Huang, lha sikat saja Pak kalau begitu, kalau ngerti SEO, biasanya ndak susah dapat trafik (biasanya lho) :D.
SukaSuka