Kadang jika siang cukup kelabu dengan mega-mega suram yang menggantung dan bergelayut pada ketidakpastian berlalunya waktu, saya senang menyeduh segelas cokelat hangat. Jika hanya berteman dengan alunan Die Winterreise (op. 89 D 911: Die Post) dan setumpuk buku teks yang menyesakkan mata, kadang terasa ada sesuatu yang hambar, ada sesuatu yang kurang untuk hadir. Dan semua itu adalah secangkir cokelat hangat.
Kokoa sendiri memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan pembuluh darah, memperbaiki kadar kolesterol darah adalah beberapa di antaranya. Jangan lupa juga bahwa flavonoid polifenolat yang terkandung di dalamnya memiliki daya antioksidan yang cukup kuat.

Tentu saja bukan hanya karena sehat, tapi secangkir cokelat hangat memberi kenikmatan sendiri. Cokelat hangat tidak memberikan rasa manis sebagaimana cokelat batangan komersial yang dijajakan di pasaran, karena tidak ditambahkan pemanis atau gula ke dalamnya. Cita rasa cokelat hangat memiliki kegurihan tersendiri, mungkin mirip seperti mereka yang menikmati secangkir kopi.
Hanya saja tidak seperti kopi, bubuk cokelat yang siap diseduh mungkin tidak banyak tersedia di pasaran, tidak sebanyak kopi yang menjangkau plosok pedesaan, dan harganya juga relatif lebih tinggi dibandingkan bubuk minuman jenis lainnya. Namun jika Anda suka mengapa tidak?

Jika Anda merasa ada yang kurang pada suatu siang yang mendung, maka mungkin secangkir atau segelas cokelat hangat dapat mengisi kekurangan itu. Ditemani sepoi yang mendayu dan alunan musik favorit anda, cokelat hangat memang yang paling baik.
Tinggalkan Balasan