Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Secangkir Cokelat Hangat

Kadang jika siang cukup kelabu dengan mega-mega suram yang menggantung dan bergelayut pada ketidakpastian berlalunya waktu, saya senang menyeduh segelas cokelat hangat. Jika hanya berteman dengan alunan Die Winterreise (op. 89 D 911: Die Post) dan setumpuk buku teks yang menyesakkan mata, kadang terasa ada sesuatu yang hambar, ada sesuatu yang kurang untuk hadir. Dan semua itu adalah secangkir cokelat hangat.

Kokoa sendiri memiliki banyak manfaat kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan pembuluh darah, memperbaiki kadar kolesterol darah adalah beberapa di antaranya. Jangan lupa juga bahwa flavonoid polifenolat yang terkandung di dalamnya memiliki daya antioksidan yang cukup kuat.

Cokelat dan Siang
Secangkir Cokelat Hangat di Siang Hari

Tentu saja bukan hanya karena sehat, tapi secangkir cokelat hangat memberi kenikmatan sendiri. Cokelat hangat tidak memberikan rasa manis sebagaimana cokelat batangan komersial yang dijajakan di pasaran, karena tidak ditambahkan pemanis atau gula ke dalamnya. Cita rasa cokelat hangat memiliki kegurihan tersendiri, mungkin mirip seperti mereka yang menikmati secangkir kopi.

Hanya saja tidak seperti kopi, bubuk cokelat yang siap diseduh mungkin tidak banyak tersedia di pasaran, tidak sebanyak kopi yang menjangkau plosok pedesaan, dan harganya juga relatif lebih tinggi dibandingkan bubuk minuman jenis lainnya. Namun jika Anda suka mengapa tidak?

Cokelat Hangat dan Buku
Secangkir Cokelat Hangat di Meja Kerja

Jika Anda merasa ada yang kurang pada suatu siang yang mendung, maka mungkin secangkir atau segelas cokelat hangat dapat mengisi kekurangan itu. Ditemani sepoi yang mendayu dan alunan musik favorit anda, cokelat hangat memang yang paling baik.

Iklan


14 tanggapan untuk “Secangkir Cokelat Hangat”

  1. Kalo saya cari coklat bubuk buat minuman kemana saya bisa dapet infonya.

    Suka

    1. Ronny, coba temukan di Swalayan terdekat jika tersedia, kalau tidak bisa kafe atau restoran yang menyediakan minuman cokelat hangat pasti punya informasi di mana distribusi terdekat berada.

      Suka

  2. wah lg belajar sehat nih, mengurangi asupan gula berlebihan 😀 saya justru suka kopi pahit. Menurut penelitian kl lg migren,katanya jauh lebih baik minum kopi pahit daripada minum obat pusing. Memang terbukti sih.

    *bukannya zaman inca coklat disebut sebagai minuman dewa/raja?

    Suka

  3. Seumur hidup belum pernah deh saya nyeduh coklat bubuk (paling nemu minuman coklat panas di donkin dsb) paling top milo dan ovaltine 😆 emang berapa sih satu kaleng/kotak?

    nikmat memang Menikmati sore dgn minum minuman kegemaran plus baca buku, serasa jd orang kaya tanpa kemewahan (mengambil kalimatnya tika pangabean) :mrgreen:

    Suka

    1. Mas Rangga, sebenarnya saya sedang mencari minuman yang pas dengan konsumsi gula yang rendah. Kalau teh tanpa gula biasanya hambar, kalau kopi tanpa gula biasanya pahit (saya agak kurang suka minuman/makanan pahit), jadinya cokelat tanpa gula sementara cukup pas bagi saya :).

      Cokelat kan aslinya makanan/minuman rakyat Mas, jadi ndak segitunya berhubungan dengan status sosial, he he… :D.

      Suka

  4. Wah, saya sudah lama sekali tidak minum coklat bubuk murni. Jadi ingat dengan kebiasaan nenek saya yang selalu menyuguhkan minuman ini ketika saya bertandang ke rumahnya dulu. Coklat hangat bisa menghilangkan strees dan mengembalikan mood yang hilang. Termasuk segelas mocca hangat juga.

    Untuk saat ini, saya lebih sering ditemani dengan secangkir kopi krim atau kopi mocca saat online.

    Suka

    1. Mas Is, saya suka kopi, tapi tidak berani terlalu banyak, tubuh saya tidak terlalu fit untuk mengonsumsi kopi setiap saat. Jadinya saya memilih yang ringan saja, seperti teh, susu atau cokelat :).

      Suka

    2. Ah, saya maksimal cuma 2 cangkir kok dalam sehari. Jadi, saya rasa masih aman 🙂

      Suka

  5. ahh memang saya selalu meleleh kalo ditawari coklat. ahik

    Suka

  6. Aku pernah mencoba membuat segelas coklat hangat karena penasaran dengan gambar2 di film barat. Disana mereka menikmati coklat hangat dengan rasa enjoy. Berbekal penasaran itu aku membuat sendiri coklat hangat itu. Karena dirumah ada coklat bubuk bahan kue yang berharga lumayan (kepunyaan istri) langsung saja saya bikin dengan capuran 2 sendok makan coklat plus gula untuk segalas besar.

    Hasilnya………….. sangat pahit sekali dan saya sangat tidak bisa menikmatinya. Besoknya aku langsung kehilangan tenaga dan sakit (aku gak tahu apa karena sebab itu). Mestinya aku masih menyimpan rasa penasaran dengan coklat hangat itu. Btw apa merk coklat bubuk itu ?? apa produk nestle ❓

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

    Suka

    1. He he…, masak pakai cokelat bubuk buat kue sih Pak Sugeng 🙂 – rasanya memang pahit & gurih begitu, meski tidak seperti kopi. Merknya apa ya, sepertinya sih distribusi dari Delfi – itu lho yang penghasil produk cokelat batangan dari Switzerland.

      Suka

    2. Kalau merek coklat bubuk yang dulu sering saya konsumsi yaitu yang ada gambar kincir anginnya. Kotaknya berwarna coklat.

      Suka

  7. jarang sekali saya minum coklat, paling sering teh pagi dan sore

    Suka

  8. Secangkir teh hangat cukup bagiku, atau es teh manis di hari yang terik.

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: