Mungkin banyak yang tahu bahwa saya hampir selalu merekomendasikan avast! antivirus untuk komputer pribadi (baik berbasis Windows maupun Linux), terutama versi gratisnya karena merupakan produk proprietary free for non-commercial purpose. Jadi tidak masalah jika memasangnya dengan lisensi yang sama pada beberapa komputer rumah.
Namun saya tidak akan merekomendasikan antivirus ini dengan juga dengan AVG, Avira, CloudAV, Bitdefender Free, dan produk lain sejenis untuk komputer yang bukan komputer pribadi, baik itu milik perusahaan, lembaga (termasuk pendidikan dan non-profit), apalagi warung internet. Karena itu akan melanggar hukum tentunya.
Non-commercial free proprietary product memiliki syarat ini secara umum, boleh dipasang di PC, tapi tidak di komputer kantor. Jika Anda menemukan Avira versi gratis terpasang di warnet, komputer kantor atau komputer kampus, berarti itu sudah melanggar hukum dan aturan penggunaan peranti lunak tersebut.
Karena program (peranti lunak) tersebut hanya diizinkan penggunaannya secara cuma-cuma pada PC atau komputer privat/pribadi. Maka di luar itu, penggunaannya tidak diperbolehkan. Meskipun Anda menggunakannya di komputer yang bertujuan untuk kemanusiaan dari organisasi nirlaba, misalnya memberikan perpustakaan gratis dengan komputer untuk anak-anak kurang mampu, tetap saja tidak diizinkan untuk menggunakan produk proprietary non-commercial.
Ketika saya berkata Microsoft Windows bisa dikelola dengan harga murah, itu berarti digunakan untuk komputer pribadi. Namun jika bukan untuk komputer pribadi, maka lisensi guna membeli produk proprietary akan tetap saja mencekik anggaran. Karena secara umum, tidak ada produk proprietary yang linsensinya gratis untuk komputer non-pribadi.
Jika Anda memasang avast! free di kantor, AVG free di kampus, atau Avira free di warnet, itu berarti sama saja sudah melakukan pembajakan peranti lunak. Bukankah demikian?
Lalu apa alternatifnya? Anda bisa membeli lisensinya dalam partai banyak jika memiliki banyak komputer, biasanya harganya akan lebih murah. Atau jika lembaga pendidikan atau nirlaba, setahu saya – seperti pada avast! – akan ada diskon khusus untuk lisensinya.
Alternatif lain adalah menggunakan peranti lunak bersumber kode terbuka (open source), sehingga tetap gratis dan legal digunakan di komputer non-pribadi. Misalnya jika tentang program antivirus ada ClamAV, ClamWin, Winpooch.
Tapi biasanya tidak banyak yang peduli tentang ini, bahkan komputer-komputer kantor-pun belum tentu berisi sistem operasi yang legal, apalagi peranti lunak yang mendukungnya. Lalu apakah kantor atau tempat kerja anda sudah menerapkan konsep pemakaian sistem operasi dan peranti lunak yang legal?
Tinggalkan Balasan