Evolution atau Thunderbird

Bagi pengguna desktop Gnome dan memilih memanfaatkan email client, biasanya mempertimbangkan dua email client yang cukup populer, yaitu antara Evolution Mail dan Mozilla Thunderbird. Keduanya memiliki penggemar sendiri, meskipun beberapa jajak pendapat menunjukkan Thunderbird lebih populer, saya sendiri adalah pengguna Thunderbird.

Evolution adalah default email client yang dibawa kebanyakan desktop Gnome, jadi jangan kaget saat memasang distro berbasis Gnome maka akan langsung terpasang Evolution di dalamnya. Sedangkan Thunderbird mesti ditambahkan lagi, meski-pun beberapa distro sudah membawanya serta dalam satu paket.

Evolution – sebagaimana yang disampaikan kebanyakan penggunanya – lebih menyerupai kemampuan Microsoft Outlook. Jadi mereka yang menyukai menggunakan Microsoft Outlook, mungkin menyukai Evolution saat beralih atau bekerja dengan Linux dengan desktop Gnome. Aplikasinya bertipe all in one, dan jika berbicara tentang integrasi dengan Gnome dan aplikasinya, maka bisa dikatakan Evolution memiliki nilai lebih sendiri. Bahkan jika menggunakan Microsoft Exchange, Evolution konon mampu menanganinya dengan baik.

Sementara Thunderbird yang merupakan proyek Mozilla Messaging lebih berfokus pada fungsi pengiriman dan penerimaan surel, meski memiliki fungsi pembaca berita dan pasokan RSS juga. Untuk mengelola surel dari pelbagai akun seperti Google, Yahoo atau Hotmail misalnya, Thunderbird memiliki keunggulan dalam kemudahan pengelolaan dan penyetelan, sesuatu yang belum dicapai oleh Evolution sebagai sebuah email client.

Maksud saya, jika menggunakan Thunderbird dan ingin mengelola akun @gmail.com atau @yahoo.com anda, maka tinggal masukan nama, alamat surel dan kata kunci, maka Thunderbird akan melakukan sisanya. Sementara pada Evolution kadang cara ini tidak berfungsi, dan akan ada beberapa galat sehingga Anda dipaksa melakukan penyetelan secara manual setelahnya, jika Anda tidak tahu bagaimana komposisi porta POP, IMAP atau SMTP yang digunakan, maka Anda akan mengalami jalan buntu.

Email Client on Gnome
Tampilan Thunderbird dan Evolution pada Ubuntu 11.04 Natty Narwhal

Karena Evolution berbasis Gnome, maka integrasi dengan desktop Gnome akan lebih mudah, bahkan pada Gnome 2.32 dan 3.x sudah terintegrasi bersama aplet di bilah kerja. Sedangkan Thunderbird tidak bergantung pada Gnome, Anda bisa menggunakannya pada KDE, Windows dan MacOS, sehingga ketika bermigrasi pada sistem operasi yang berbeda akan menjadi lebih mudah.

Keduanya merupakan klien surat elektronik yang baik, kini kembali pada selera anda untuk menggunakan yang mana. Jika Anda memiliki kesan tersendiri tentang penggunaan peranti lunak tersebut, silakan dibagi di sini.

=-=-=-=-=
Powered by Blogilo

10 tanggapan untuk “Evolution atau Thunderbird”

  1. Sejak pakai pushmail saya sudah tidak menggunakan email client lagi. Sesekali buka lewat webmail. Dulu sempat pernah pakai Outlook Exspres untuk menarik email saya yang di Yahoo.com. Sekarang, satu-satunya email client yang saya pakai adalah Lotus Notes, yaitu email untuk keperluan dari kantor saya.

    Oh, ya Mas Cahya mau nanya apakah sifat email client itu sifatnya begini, ya. Email yang diserver aslinya (Yahoo, Gmail dan Hotmail) saat ditarik dari email client memang akan jadi kosong inboxnya? Pindah ke lokas komputer kita surat-suratnya? Dulu waktu saya pakai Outlook Exspress seperti itu masalahnya. Jadi saat saya akses ke webnya langsung emailnya kosong.

    Suka

    • Pak Joko, saya juga menggunakan pushmail di ponsel, tapi jika di komputer tetap menggunakan email client. Maksudnya saya tidak suka membuka banyak jendela webmail hanya untuk mengecek surel saja. Kalau bisa di satu tempat, saya rasa itu akan membantu saya.

      Ada opsi pengaturan baik di webmail ataupun di email client, misalnya Google pada setelannya menawarkan opsi, apakah saat POP diunduh maka surel asli tetap ditempatkan di kotak surat ataukah dihapus. Jika pilihannya dihapus, maka kotak surat daring akan kosong secara otomatis secara surel diunduh via POP (bukan IMAP, Gmail memiliki setelan yang berbeda untuk POP3 dan IMAP). Tapi jika pilihannya tetap dipertahankan, maka surel tersebut akan tetap ada di sana.

      Begitu juga pada email client seperti Thunderbird memiliki setelan serupa, apakah saat mengunduh POP3, semua pesan akan tetap ditinggal di server, biarkan di server selama X hari, ataukah dihapus. Nah, setelan antara server dan email client mesti sesuai dengan kondisi yang kita harapkan.

      Suka

    • Saya sendiri mungkin karena terbiasa di Windows menggunakan Thunderbird, jadinya kebiasaan itu dibawa sampai ke Linux :).

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.