Proofreading Saat Menulis Blog Berbahasa Asing

Ketika saya membuat Manvahana, saya berkomitmen untuk selalu menulis di dalamnya menggunakan bahasa Inggris. Saya memang tidak pandai dalam berbahasa, apalagi dalam ranah bahasa asing. Namun saya memiliki pandangan bahwa penting guna melatih kemampuan saya dalam berbahasa Inggris setidaknya, baik dalam komunikasi verbal maupun lisan.

Dengan skor TEOFL yang minimalis, saya sedikit memaksa menulis dalam bahasa Inggris. Keterbatasan vocabulary mesti saya akali, namun juga di sisi lain saya mesti mencegah pengulangan kata sejenis yang berlebihan. Jika ketika menulis dalam bahasa Indonesia saya memiliki panduan EYD sebagai garis-garis pembatasnya. Maka dalam menulis dengan bahasa asing, bahasa Inggris dalam hal ini, saya dengan senang hati memanfaatkan fitur proofreading yang terdapat pada WordPress.

Fitur proofreading akan membantu dalam memeriksa kesalahan eja, kata, tata bahasa dan gaya penulisan. Beberapa galat dalam penulisan akan ditandai dengan garis berwarna sebagai underline kata atau frase yang keliru.

  • Penggunaan kata dengan salah (misused word) atau salah eja (spelling error) akan ditandai dengan garis berwarna merah.
  • Kesalahan tata bahasa (grammar) akan ditandai dengan garis berwarna hijau.
  • Saran gaya tulisan yang lebih baik akan ditandai dengan garis berwarna biru.

Pada blog dengan mesin WordPress, fitur ini bisa didapatkan melalui pengaya “After the Deadline” yang bisa diunduh di WordPress.org. Dan fungsinya bisa diatur melalui halaman “personal setting“. Selain fungsi standar, beberapa fungsi tambahan bisa diaktifkan pada pengaya ini, seperti:

  • Bias language yang berpotensi menyinggung dan menciptakan kesalahpahaman pada kelompok pembaca tertentu.
  • Clichés penggunaan pelbagai frase secara berlebihan, namun kurang mengena bagi pembaca.
  • Complex phrases adalah penggunaan kata dan frase yang terlalu kompleks dan memiliki bentuk sehari-hari yang lebih sederhana.
  • Diacritical marks adalah aksen dan tanda melekat pada huruf di beberapa kata benda dan kata-kata yang dipinjam dari bahasa lain. Pilihan ini membantu mengembalikan tanda ini dalam tulisan Anda.
  • A double negative adalah salah satu frase negatif disusul oleh yang lain. Negatifnya membatalkan satu sama lain, membuat artinya sulit untuk dimengerti.
  • A hidden verb adalah kata kerja yang dibuat menjadi kata benda. Ini sering perlu tambahan kata kerja untuk memahami.
  • Jargon phrases adalah kata-kata asing dan ungkapan yang hanya masuk akal untuk orang-orang tertentu.
  • Passive voice mengaburkan atau menghilangkan subjek kalimat. Seringnya menggunakan suara pasif membuat tulisan Anda sulit dimengerti.
  • Phrases to avoid adalah frasa plin-plan atau ragu-ragu.
  • Redundant phrases dapat dipersingkat dengan menghapus kata tidak dibutuhkan.

Karena saya biasanya memanfaatkan klien blog seperti Windows Live Writer ketika menulis blog, maka saya tidak memiliki fitur proofreading. Namun ketika beralih ke Linux dan memaksa saya untuk menulis via peramban web, maka saya bisa memanfaatkan fitur ini dan menemukan beberapa kesalahan dalam penulisan yang selayaknya saya benahi.

Jika ada yang gemar menulis atau ingin belajar menulis dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris di blog, namun tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik – seperti halnya saya sendiri, maka fitur ini bisa dimanfaatkan dengan baik.

Update:

Saat ini, kita bisa menggunakan banyak aplikasi yang dapat membantu. Pengalaman terbaru saya tertuang dalam Uji Coba ProWritting Aid & Uji Coba Grammarly.

 

11 tanggapan untuk “Proofreading Saat Menulis Blog Berbahasa Asing”

  1. wuiii mantab informasinya , makasih ya Cahya informasinya berguna banget nih secara skor TOEFL masih minim nih heehhhheee ^m^

    Suka

  2. oh, setelah nulis biasanya langsung dipublikasi, koreksi nya pun manual makanya sering ada yang kelewat 😛

    Suka

  3. heheh, bahasa inggris saya juga jelek, dulu niatan saya bikin twitter adl utk belajar bhs inggris. saya ingin menungungkapkan pengalaman sehari hari secara singkat dalam bhs inggris di twitter

    tapi …

    beberapa tahun kemudian setelah saya punya sedikit follower, jadi ngga enak kalau mau nulis inggris terus terusan 😀

    Suka

    • Pak Jarwadi, iya, kalau nulis pakai bahasa Inggris terus bisa membuat "lidah kesleo" karena mencoba mendiktekannya melulu :D.

      Suka

  4. Wow…. saya waktu ngetik posting-an bahasa inggris di blog saya, malah pakenya fasilitas proofreading di MS word. 😆

    Setelah selesai di word baru saya salin ke wordpress. 🙂

    Suka

    • Mas Asop, bisa saja sih seperti itu, hanya saja kadang mesti sedikit konfigurasi dan suntingan manual agar scripting bawaan Ms Word tidak ikut terbawa ke blog, nanti malah berpotensi merusak desain blog, apalagi buat yang sering gonta-ganti tema seperti saya.

      Suka

  5. Andai saja ada fitur untuk bahasa Indonesianya mas 😀 (kan jadi bisa buat ngoreksi tata bahasa dan ejaan juga).

    Suka

  6. Info ini bener-bener berguna banget. Saya mungkin harus mencobanya, karena meskipun prefer pake English yang lebih santai, gak bisa dipungkiri kalau grammar harus diperhatikan juga :).

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.