Mencicipi Joli OS 1.2

Salah satu koleksi distro Linux saya adalah Joli OS, sebuah sistem operasi berbasis cloud computing dan diturunkan dari Ubuntu dengan basis Chromium. Joli OS didesain khusus untuk netbook, namun juga bisa bekerja dengan baik pada notebook ataupun komputer lawas. Kali ini saya mencobanya melalui VirtualBox OSE sebagaimana saat mencoba KDE openSUSE 11.4 sebelumnya. Nyamannya menggunakan VirtualBox OSE adalah jika sudah tidak diperlukan, sistem operasi virtual bisa dibuang dengan mudah tanpa menganggu sistem operasi asli, bahkan jika sistem operasi virtual mengalami crash.

Kali ini saya mencoba versi terbarunya, yaitu Joli OS 1.2. Saya membuat sebuah lingkungan virtual baru, dengan ruang 8 GB, RAM 1024 MB, Akselerasi Video 3D 64 MB, dengan PAE diaktifkan. Ini merupakan setelan standar saya untuk mencoba sebuah Linux di ruang virtual.

Joli OS saya pasang di VirtualBox OSE dengan menggunakan arsip ISO, sehingga bisa dikatakan saya juga memanfaatkan CD/DVD ROM virtual. Ah, kalau begini, seakan-akan membicarakan sesuatu yang tidak nyata saja. Karena CD instalasi – katakanlah demikian – Joli OS merupakan live cd, maka ketika mulai dieksekusi, ia akan memasuki live environment.

Oh ya, sebelum memasang Joli OS pada komputer (baik yang virtual), sebaiknya membuat dulu sebuah akun di situs resmi Jolicloud. Meskipun tanpa akun Anda tetap bisa masuk ke Joli OS dengan menggunakan akun Facebook anda. Dan perlu dicatat bahwa, ketika Joli OS terpasang, Anda akan masuk ke komputer dengan menggunakan akun admin/user/root yang Anda buat sebagaimana Windows atau Linux pada umumnya. Sedangkan untuk masuk ke Jolicloud, Anda akan memerlukan cloud account anda di Jolicloud.

Anda akan masuk ke cloud desktop dengan tampilan ala Chromium dengan sedikit nuansa KDE Plasma Netbook. Silakan melanjutkan ke opsi pemasangan Joli OS. Ada tujuh tahapan dasar dalam opsi pemasangan, dimulai dengan memilih bahasa dan diakhiri dengan menyetujui konfigurasi. Di sela-selanya ada memilih username dan password, menamai komputer, memilih zona waktu, memilih jenis netbook/notebook/komputer yang digunakan sesuai dengan branding/merk-nya. Ya, semua yang standar dalam pemasangan sistem operasi dan cukup mudah dipahami. Namun jika Anda memasang sebagai dual-boot, maka berhati-hatilah saat memilih opsi partisi dengan keberadaan sistem operasi lainnya.

Saat pemasangan Joli OS melalui live desktop, Anda mungkin dibawa kembali ke live desktop dan bisa melanjutkan aktivitas anda di sana sementara Joli OS ditanamkan ke dalam hard disk.

Karena saya menjalankan sebagai mesin virtual di Ubuntu, tentu saja ketika Ubuntu saya terhubung ke Internet, maka Joli OS akan dengan sendirinya terhubung ke Internet. Hal yang sama juga bisa dilakukan jika Anda memasang Joli OS pada komputer yang terhubung ke Internet. Jika Anda ingin melihat seberapa jauh proses instalasi Joli OS telah tercapai, maka coba tengok pojok kiri atas pada gambar di atas, klik ikon komputer kecil yang berada di kanan ikon “awan biru” (logo Jolicloud), dan Anda akan dibawa ke jendela informasi instalasi kembali.

Ketika proses instalasi mencapai final, Anda akan diminta restart dengan mengeluarkan CD instalasi terlebih dahulu. Hal ini akan berlangsung mulus jika menggunakan komputer, Anda bisa mengeluarkan CD instalasi atau mencabut USB Flash Disk yang digunakan untuk memasang Joli OS. Namun di ruang virtual, saya mesti mematikan Joli OS dan mengeluarkan ISO dari CD ROM virtual melalui jendela VirtualBox OSE Management.

Setelah itu, saya menghidupkan kembali Joli OS (jika tadi dimulai ulang/restart, maka sistem akan kembali dengan otomatis). Saat memasuki pertama kali sistem operasi, mungkin Joli OS akan memerlukan waktu beberapa lama untuk mengenali peranti keras sebagai prosedur first time run. Sistem juga akan meminta Anda memasukkan beberapa informasi.

Desktop Joli OS 1.2 akan siap digunakan kemudian, mari kita lihat beberapa fiturnya.

Integrasi dengan media sosial begitu nyata di Joli OS 1.2 yang mengusung cloud computing, Anda bisa membuat akun sendiri untuk Jolicloud, Anda bisa melihat contohnya pada halaman akun saya untuk Jolicloud. Anda bisa melihat streaming berita terbaru, misalnya jika baru-baru ini permainan Angry Bird yang heboh itu bisa dijalankan di Joli OS.

Jendela Streaming
Streaming berita memberikan Anda informasi terkini

Memasang aplikasi begitu mudah di Joli OS 1.2, hanya satu yang Anda perlukan, yaitu jaringan Internet yang mumpuni, sekitar 64 KiB/s yang stabil akan sangat mencukupi. Sebagian besar aplikasi berjalan dengan sistem cloud, jadi mungkin akan memangkas bandwidth anda yang tidak menggunakan unlimited data plan untuk Internetnya.

Alternatifnya, Anda bisa langsung memasang aplikasi yang diinginkan melalui jendela manajemen aplikasi ke dalam komputer, sehingga beberapa aplikasi akan dijalankan secara lokal tanpa perlu koneksi Internet. Hal ini sangat mudah dilakukan. Jika Anda penggila Androids atau iPhone, sistem ini pasti akan sangat mudah dipahami.

Jendela manajemen untuk pelbagai aplikasi yang bisa ditambahkan.

Tidak banyak efek memang pada sistem operasi ini, karena dia dirancang agar dapat berjalan pada komputer dengan spesifikasi rendah. Namun demikian saya rasa tidak menghilangkan kesan elegan dan indah yang dimilikinya. Jolicloud menyediakan banyak kertas dinding (wallpaper) cantik untuk bisa digunakan di sistemnya, termasuk di Joli OS, tinggal akses panel yang bisa dibuka dari ikon kecil di pojok kanan bawah layar.

Kumpulan Wallpaper Cantik bawaan Jolicloud pada Joli OS 1.2.

Anda bisa menjelajah Internet dengan peramban Chromium dengan kompatibilitas HTML 5 yang tinggi. Anda mungkin suka tampilan Chromium yang terintegrasi dengan Dekstop Jolicloud di sini.

Menjelajah Internet dengan peramban Chromium pada Joli OS 1.2, ringan dan cepat.

Joli OS juga dilengkapi dengan sistem update otomatis, jadi Anda tidak perlu khawatir jika sistem anda tertinggal oleh kemajuan teknologi. Fitur sinkronisasi pada Joli OS akan membuat komputer anda saling terhubung, Anda bisa mengakses Joli OS di netbook misalnya dan data atau dokumen anda tersimpan di situ. Namun jika fitur ini Anda manfaatkan dengan baik, maka data tersebut bisa diakses di mana-pun dengan aman melalui komputer lain yang memiliki peramban Google Chrome 10 atau Firefox 4 minimal, atau pada komputer anda yang lain yang memiliki Joli OS juga sebagai sebagai sistem operasinya.

Anda memiliki netbook yang terasa berat berjalan dengan Microsoft Windows? Maka menggunakan Joli OS sebagai sistem operasi pendamping maupun pengganti bisa jadi merupakan pilihan yang bijak bagi Anda. Karena Joli OS adalah Linux, maka sebagian besar peranti lunaknya (mungkin semua yang Anda perlukan) adalah open source, disediakan secara gratis, tanpa perlu membeli lisensi.

Situs Resmi Jolicloud | Blog Jolicloud | Download Joli OS.

 

16 tanggapan untuk “Mencicipi Joli OS 1.2”

    • Melvin, Joli OS memang menggunakan sistem cloud, jadi banyak fiturnya berbasis Internet, tapi ya sama seperti Linux lain, program dapat dipasang pada Linux ini dan dijalankan luring, tidak mesti daring :). Untuk komputer dan notebook lawas, OS ini lumayan ramah, tapi masalah kompatibilitas, sebaiknya dicek dulu di halaman situs resminya.

      Suka

  1. wah, bli cahya sekarang postingannya banyak banget soal linux ya, jadi cuma bisa menyimak dulu. hehe.

    Suka

    • Mas Hanif, saya cuma bisa dapat Linux secara gratis, kalau Windows kan mesti dulu lisensinya 😀 – maklum anak kost, makan saja mikir, apalagi mau beli lisensi Windows. Jadinya ya, yang saya tulis cuma yang saya punya saja Mas :).

      Suka

  2. Akhirnya ku install tuh OS berdampingan dengan Natty. Selama berjalan hampir 2 jam, mulus lancar aja. Demikian laporan dari ku 😀

    Suka

    • Mas Agung, sepertinya aku mulai 'jatuh cinta' sama Joli. Menurutku kekurangannya cuma satu, yaitu Chromium, tidak ada browser lain -atau aku yg ga ngerti cara install browser lain-.

      Sebenarnya ingin nyoba MeeGo, cuma berkasnya <code>.img</code>, aku ga tahu caranya bakar ke USB -katanya sih make image writter bisa, tapi belum nyoba-.

      Eh itu KDE Plasmanya SUSE berat ga Mas?

      Suka

    • Mas Padly, kalau sekadar untuk membuat liveUSB bisa melihat di pendrivelinux[dot]com.

      Iya Mas, KDE memang agak berat dimesin netbook, sebagai cadangan saya menambahkan desktop LXDE–Minimalis dan ringan. 😀

      Suka

    • Mas Agung, Aku sudah punya live usb MeeGo. Keren banget, cuma belum bisa connectkan modem. Aku recomended deh 😀

      Bli Cahya, Ternyata file format <code>.img</code> harus make software image writter untuk mengekstak ke USB, mungkin juga untuk burn ke CD. Ada koq di software center.

      Suka

    • Mas Padly, memang bisa dibakar ke kepingan CD, tapi yang susah adalah mencoba memasangnya di VirtualBox OSE tanpa membakar terlebih dahulu.

      Suka

  3. Aku barusan selesai download <code>.iso</code>nya Bli. Kalau di dualboot sama ubuntu bisa Bli? Apa ga menimbulkan crash nantinya?

    Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.