Kewalahan Menghadapi Update Distro

Dalam 3-4 hari belakangan ini ada beberapa distro Linux yang sudah dirilis, dan luar biasa jumlahnya dalam hitungan hari. Fedora 15, Trisquel GNU/Linux 4.5.1, Puppy Linux 5.1.2 “Warry”, GParted-Live 0.8.1-3, ZenWalk Linux 7.0 Gnome, Linux Mint 11 “Katya”, dan Bodhi Linux 1.1.0.

Saya bahkan belum sempat mencicipi beberapa Linux sebelumnya, dan sekarang meski menugaskan Natty untuk mengunduh semua distribusi tersebut. Semoga hari ini bisa selesai semua, dan berarti targetnya hanya tinggal menunggu IGOS Nusantara 2011 yang belum rilis, kecuali hanya versi beta 2 yang baru dilepas beberapa hari lalu.

y8wqr7957vcz

Jadi semua koleksi Linux ini akan ditutup per Juni 2011, agar nanti tidak terlalu kompleks membuat database jika semua dikumpulkan sekaligus. Setidaknya semua distro yang masuk 10 besar sudah ditampung, kecuali Arch Linux – yang dalam hal ini sudah sangat lama saat rilis versi stabil terakhirnya. Maklumlah, Arch Linux termasuk distro yang rolling-release seperti Tumbleweed milik openSUSE, jadi tidak perlu upgrade berkala per enam bulan atau delapan bulan seperti distro Linux lainnya.

19 tanggapan untuk “Kewalahan Menghadapi Update Distro”

  1. Dengan media instaler yang lama pun Linux Arch bisa mendapatkan sistem yang up todate. Jika kita setia, memasang aplikasi & desktop yang sederhana bisa dipastikan akan menghemat jatah pita lebar dan ruang harddisk. Rangking Linux Arch di distrowatch memang cukup mengesankan, disela-sela kesibukan offline pun bisa menyita perhatian saya lagi :D.

    Ah, mau belajar lagi dengan ArchBang dulu.

    Suka

    • Mas Agung, no thanks, ha ha…, kapan-kapan deh, saya lebih suka pakai Tumbleweed saja kalau begitu :D. Kenapa pakai ArchBang, kenapa bukan Chakra atau yang lainnya?

      Suka

    • Mas Cahya, hehe… ayo lah, 'investasi' untuk sedikit memahami 'jeroan' Linux itu. Tum­bleweed aku juga belum mencobanya, nanti saya akan coba.

      ArchBang=Arch Linux + Fluxbox

      Chakra=Arch Linux + KDE, yang elegan itu ya? CMIIW

      Mau belajar mengenai setelan dari berkas <code>rc.conf</code> dari desktop yang sederhana dulu.

      Suka

  2. Saya baru mau unduh Fedora 15 mas. Nanti mau saya cobain di mesin virtual dulu. Kalau disandingkan dengan XP dan Ubuntu apa beresiko ya? Jadi, 'triple boot' gitu maksud saya.

    Suka

    • Mas Is, saya juga sebenarnya mau mencoba Fedora 15, mumpung sudah selesai mengunduh DVD-nya. Tapi saya masih ragu apakah Gnome Shell bisa bekerja di VirtualBox, saya malas soalnya bikin partisi baru. Berapa banyak-pun multi-boot yang dibuat sebenarnya tidak masalah, asal tahu caranya memilah-milah, apalagi Ubuntu dengan GRUB 2-nya sering bikin pusing :).

      Suka

    • Sebenernya sih ngga ada masalah mas. cuma ngatur2nya ntu lho bikin ribet aja. hehehe

      Suka

  3. Saya baru nyobain ubuntu ama red hat doank yang lainnya pengen coba coba nih

    klo fedora gimana yah ?

    Suka

    • Bukankah <abbr title="Red Hat Enterprise Linux">RHEL</abbr> itu distribusi berbayar ya? Seperti <abbr title="SUSE Linux Enterprise Server/Desktop">SLES/SLED</abbr>. Kalau berbicara tentang Fedora, biasanya informasi dari Komunitas Fedora Indonesia lebih bisa diandalkan :).

      Suka

    • Ya bener… saya pake karena memang persyaratan perusahaan. jadi ngga ada yang pake selain RHEL di kantor saya.

      Rencana sih saya ganti XP ke Fedora. Thanks atas Linknya…

      Suka

    • Karena Fedora merupakan turunan Red Hat, jadi saya rasa tidak akan masalah deh Mas bagi yang terbiasa dengan menggunakan Red Hat :).

      Suka

    • Weh modem sya kok ngga ke detect waktu install fedora. solusinya gimana yah ?

      e-mail sy / beritahu tanggepannya

      sy kok ngga nemuin feed komentarnya

      404 not found

      Suka

    • Maksudnya tidak terdeteksi bagaimana Mas? Mungkin dicek <code>PPP dialer</code>-nya? Kalau saya selama ini mengandalkan Network Manager, jadi semuanya sudah di-mount secara otomatis.

      Oh, masalah komentar itu mungkin ada kesalahan di sisi server saya. Sudah 3 hari belakangan ini server blog ini mengalami downtime berulang kali.

      Suka

    • Enak donk klo ngandelin Network Manager. Saya harus oprek2 dulu nih supaya ke detect dan akhirnya bisa. Tapi ketika saya coba install Ubuntu 10 di laptop ini eh malah ngga ke detect lagi di dmsg + lsusb. Punya solusi ? Modem saya SpeedUp 6200u CDMA 1X

      Untuk Masalah Feed Saya Rasa Itu Bermasalah Di Comment-feed.php nya mas

      Suka

    • Iya, kalau tanpa network manager, saya malah ndak bisa apa-apa 😀 – maklum newbie Linux :lol:. Saya sih tidak memiliki solusi Mas, tapi mungkin tulisan Mas Andy dalam artikel "Koneksi Modem CDMA SU-6200U di LinuxMint", karena menggunakan WVDial, mungkin bisa diterapkan di Ubuntu juga, tapi masalah periferal modem yang tidak terdeteksi dengan dmsg + lsusb, apa kira-kira masalahnya tidak di lokasi lain, misalnya pada porta USB-nya?

      Wah, saya kadang mengubah tipe string comment, misalnya memecah komentar jadi beberapa komentar yang ditampilkan, tergantung dari tema yang digunakan. Mungkin itu juga bisa jadi masalahnya. Tapi memang, server blog ini sedang bermasalah, makanya saya menginjeksi cache ke dalam sistemnya sekarang.

      Suka

    • Lah saya pake modem lainnya bisa trus klo pake modem ini sama sekali ngga ke detect. bingung stengah mati untuk link di atas. saya sudah membacanya jauh jauh hari sebelum mas cahya memberikan linknya. nah yang bikin saya bingung modemku beda banget ama screenshotnya. secara fisik aja beda apalagi dalemannya. toh yang saya maksud kan Speed Up 6200u CDMA 1X {Bukan 3G}. Mungkin Linux Ngga mendukung Modem Yang Belum 3G dan EVDO.

      Pake Server IIX ? Saya juga semalam mengalami down tapi ga lama langsung sembuh.

      Suka

    • Nah, sekarang metode lain memeriksanya, apakah modem-nya terdeteksi di sistem operasi lain? Jika ya, apa jenis hardware yang ditunjukkan, misalnya di device manager-nya Windows? Jika tidak terdeteksi berarti modemnya bermasalah.

      3G dalam CDMA hanya kadang untuk substitusi istilah EVDO yang lebih tepat, namun kurang familier, walau ndak salah sih rasanya. Saya pakai jaringan EVDO di Ubuntu, dan sepertinya baik-baik saja.

      Weh, server kok pada parah semuanya ya di mana-mana :D.

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.