Menyambung kembali kisah “Ayamku yang Sehat”, sempat saya sampaikan bahwa mereka aman untuk dikonsumsi. He he…, berarti itu bisa memberikan tambahan agenda memanggang ayam di akhir pekan. Sebenarnya tidak begitu suka membuat ayam-ayam itu berakhir di atas panggangan ataupun wajan, tapi percayalah, mereka sangat enak jika sudah disantap.
Meski demikian, saya tidak pernah terbiasa untuk membunuh hewan untuk dimasak. Kecuali kalau sudah siap di atas panggangan, mungkin saya akan membantu mengipasi baranya. Ayam panggang di Bali sangat khas, setiap keluarga memiliki resep rahasianya masing-masing tentang bagaimana mengolah ayam panggang sehingga menjadi lezat.
Namun saya tidak akan berbagi resep itu di sini, karena saking rahasianya, saya pun tidak tahu apa saja kandungan resepnya. Ups…, ini bisa menjadi seperti kisah Plankton yang selalu berusaha mencuri resep rahasia Krabby Patty milik Tuan Krab dalam serial kartun Spongebob.
Nah, kita mulai saja dengan acara memanggangnya. Hal pertama yang mesti diperhatikan adalah bara api. Kita tidak menggunakan api yang menyala, karena akan menyebabkan masakan yang dihasilkan adalah ayam bakar dan bukannya ayam panggang. Bara api yang baik biasanya dihasilkan dari pembakaran (arang) tempurung kelapa jika di tempat saya, sedangkan arang kayu kurang memberikan hasil yang baik.
Jangan lupa untuk selalu memeriksa temperatur di atas panggangan, jangan terlalu panas atau Anda akan mendapatkan bagian luar menjadi gosong sementara bagian dalam masih belum cukup matang. Namun jangan terlalu dingin, atau Anda akan menunggu selamanya dengan perut keroncongan. Pastikan menggunakan bahan bakar secukupnya, perhitungkan jumlah arang tempurung kelapa yang digunakan dan ukuran ayam. Jangan menggunakan bahan bakar berlebihan, karena kita mesti peduli pada alam juga.
Bara diusahakan cukup merata, di dalam tungku batu bata sederhana, nyala bara dapat diatur dengan mudah mengikuti pola yang diperlukan untuk memberikan panas secara fleksibel sesuai dengan keperluan.
Anda bisa menggunakan daya penciuman anda untuk mengetahui tingkat kematangan. Namun sebaiknya jangan mencicipi, karena bisa jadi lidah Anda akan kepanasan. Jam terbang yang tinggi akan memudahkan Anda melakukan ini, bahkan jika sudah terbiasa, hanya dengan melihat warna luar dan memperhitungan temperatur Anda bisa menentukan apakah daging ayamnya sudah matang dengan baik atau belum.
Ayam panggang dibolak-balik secara teratur untuk membuat matang yang merata di semua sisi. Namun berhati-hatilah, agar daging ayam tidak menyentuh bara api, karena itu akan membuatnya terbakar dan kotor.
Memanggang ayam adalah kegiatan yang santai, Anda bisa mengerjakan hal yang lain sambil memanggang ayam. Misalnya bermain dengan hewan peliharaan anda. Namun pastikan agar mereka tidak mendekati area pemanggangan.
Nah, ketika urusan panggang memanggang sudah usai. Ayam panggang siap dinikmati, Anda bisa menambahkan sambal kesukaan anda sebagai penikmatnya. Namun pastikan tempat memanggang dibereskan, ingatlah untuk selalu mewaspadai bahaya kebakaran!
Memanggang bisa menjadi aktivitas akhir pekan yang menyenangkan. Kecuali Anda seorang vegetarian, saya rasa tidak ada salahnya mencoba kegiatan seperti ini. Memasak adalah salah satu keahlian yang saya rasa wajib dimiliki setiap orang untuk “bisa hidup”, baik laki-laki maupun perempuan.
Tinggalkan Balasan