Bukan Digigit, Tapi Disengat Kalajengking

Melalui sebuah surat elektronik petang ini saya membaca ada sebuah pertanyaan tentang apa obatnya jika seseorang digigit kalajengking. Kontan saja saja saya bertanya-tanya, sejak kapan ada orang panik digigit kalajengking? Ah, mungkin si pengirim surat agak panik juga sehingga melupakan maksudnya yang sebenarnya, bahwa itu adalah kasus sengatan kalajengking. Atau mungkinkah memang si pengirim tidak tahu perbedaan antara gigitan dan sengatan kalajengking?

Nah, cukup dulu dengan basa-basi antara gigitan dan sengatan. Kini, apakah yang dapat Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang tersengat kalajengking? Jika Anda memiliki akses ke pusat layanan kesehatan atau unit gawat darurat terdekat, segeralah bawa korban ke sana.

Sementara Anda menyiapkan kendaraan atau sedang dalam perjalanan ke pusat layanan kesehatan, ataupun menunggu pertolongan, cobalah untuk:

  • Bersihkan daerah sengatan dengan air mengalir dan gunakan sabun, lepaskan semua perhiasan di sekitar lokasi sengatan.
  • Kompres dengan kompres dingin/es.
  • Berikan 1-2 tablet asetaminofen setiap 4 jam (mengurangi nyeri), namun hindari memberikan aspirin dan ibuprofen.
  • Antibiotik tidak akan membantu.
  • Jangan melebarkan luka, apalagi mengirisnya atau menyedot daerah sengatan.

Penderita akan mendapatkan pertolongan yang lebih baik di pusat layanan kesehatan atau unit gawat darurat. Jadi jangan menunda untuk membawanya.

Nah, untuk bagian daruratnya sudah kita bahas secara singkat. Sekarang mari mengenal sedikit tentang sengatan kalajengking ini.

Sengatan kalajengking termasuk kasus kesehatan masyarakat yang cukup sering ditemukan, terutama di negara-negara tropis yang berkembang atau tertinggal. Setiap tahunnya diperkirakan terdapat sekitar 1,2 juta kasus sengatan kalajengking yang menyebabkan lebih dari 3.000 kematian (0,27%). Jumlah paling besar ada di Meksiko, sekitar 1.000 kematian setiap tahunnya.

Kalajengking memiliki tubuh yang pipih dan memanjang, sehingga bisa bersembunyi dengan mudah di celah-celah sempit, termasuk di antara tumpukan kotak barang. Memiliki 4 pasang kaki, sepasang capit, dan ekor yang pada ujungnya terdapat sengat yang beracun. Panjang beragam, antara 1-20 cm.

Ada sekitar 1.500 spesies kalajengking dan sekitar 50-nya berbahaya bagi manusia. Ada pelbagai akibat dari sengatan kalajengking terhadap manusia. Mulai dari efek lokal yang cukup parah pada kulit hingga kegagalan neurologis (sistem saraf), respiratorius (sistem napas) dan kardiovaskular (sistem jantung – pembuluh darah).

Keracunan sengatan kalajengking, atau disebut juga envenomasi dari kebanyakan kalajengking menghasilkan reaksi lokal sederhana yang nyeri, yang bisa diobati dengan analgesik (antinyeri), antihistamin, dan perawatan simptomatis saja.

Namun beberapa kalajengking lainnya mematikan bagi manusia. Di dunia ini, setiap 1 orang yang terbunuh karena ular berbisa, maka ada 10 orang yang terbunuh kalajengking beracun. Hampir semua kalajengking beracun ini, kecuali spesies Hemiscorpius, masuk ke dalam keluarga Buthidea.

Keluarga Buthidea bisa dikenali dengan sternum (dada) berbentuk segitiga, berbeda dengan bentuk pentagonal yang dimiliki oleh lima keluarga kalajengking lainnya. Sebagai gambaran yang lain, kalajengking yang mematikan cenderung tampak memiliki capit yang lemah, tubuh yang tipis, dan ekor yang tebal, sedangkan sebaliknya pada kalajengking yang tidak mematikan.

Saya tidak ahli dalam kalajengking, namun setidaknya di Asia Tenggara ada setidaknya tiga genus kalajengking yang mematikan, seperti Mesobuthus, Buthotus dan Androctonus. Jika ingin memastikannya kembali, Anda bisa menelusuri kepustakaan yang terpercaya. Meski kadang bisa jadi genus lain terbawa oleh transportasi modern ke tempat yang jauh dari habitatnya.

Secara umum, kalajengking tidaklah agresif. Mereka bukan tipe pemburu mangsanya; namun mereka menunggu mangsanya. Mereka mahluk yang nokturnal, mencari makan di malam hari, dan bersembunyi di celah-celah yang tak terjangkau sinar matahari di siang hari. Sehingga seringkali manusia tersengat kalajengking karena tidak sengaja menyentuhnya di tempat persembunyiannya. Dan kebanyakan tempat sengatan berada pada area tangan dan kaki.

Bagi yang ingin mempelajari lebih banyak tentang sengatan kalajengking, bagaimana racunnya bereaksi dalam tubuh, bagaimana bisa menyebabkan kematian, dan bagaimana penanganan medisnya, saya menyarankan membaca artikel “Scorpion Envenomation” oleh dokter David Cheng. Namun artikel ini mungkin agak berat untuk umum, tapi akan sangat tepat bagi petugas kesehatan yang mungkin di wilayahnya angka kejadian sengatan kalajengking cukup sering.

23 tanggapan untuk “Bukan Digigit, Tapi Disengat Kalajengking”

  1. Saya punya 3 kalajengking hutan, yang besar dan berwarna hitamm… Itu mnurut kalian jenis ini berbahaya apa tidak yaa.., soal.y ini saya peliharaa.., kalau ad yg mau pesan saya bisa jual..,

    Suka

    • Tidak lihat ukurannya besar atau kecil?

      Kompres air es dulu dengan menggunakan handuk bersih. Lalu periksalah ke puskesmas terdekat. Sehingga bisa dinilai kondisinya parah atau tidak.
      Jika lukanya kotor, kemungkinan perlu tambahan ATS (untuk mencegah tetatus) jika belum pernah imunisasi DPT sebelumnya.

      Jika tidak terlalu parah, bisa dibantu dengan obat-obat anti nyeri golongan acetaminophen (paracetamol), atau NSAIDs (seperti ibuprofen atau asam mefenamat).

      Suka

  2. aku baru aja disengat sesuatu dikaki. Aku gak tau apa yg nyengat, karena gelap. Sekarang yang aku rasakan mulut ku seakan kram, bibirku serasa bergetar, apakah itu merupakan tanda2 sengatan kalajengking juga?

    Suka

    • Andi, ada kemungkinan disengat kalajengking, atau arthropoda jenis lainnya – jika sengatannya di kaki. Saya menyarankan pagi ini segera diperiksakan ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

      Suka

  3. mungkin itu karena kalajengkingnya lagi kelaparan bli,jadi menggigit. 😉

    jadi kalajengking yang bercapit keras kurang berbisa ya? pantes dalam acara2 yg melibatkan kalajengking yg aku tau mereka selalu memakai kalajengking yg memiliki capit besar dan kokoh

    Suka

    • Mas Alife, ya bisa juga begitu sih, tapi rasanya manusia diintai kalajengking kelaparan? Wah, kita semua bisa terancam :D. Kalau soal acara komersil saya kurang tahu, tapi memang ada yang hobi memelihara yang tipe racunnya mematikan, biasanya ditaruh dalam terarium.

      Suka

  4. Nah, ada kalajengking di halaman kosan saya. 😀

    Keciiil sekali kalajengkingnya. Saya sendiri sempat berpikir, "Kecil begini emang bisa mematikan?" Dan saya gak mau berpikir seperti itu lagi. 😐

    Suka

    • Mas Asop, bukannya ada juga yang menjadikan kalajengking sebagai hewan peliharaan? Tapi kan tidak semuanya mematikan, jadi ya, yang paling bijak kita tetap waspada saja Mas.

      Suka

    • Mbak Zizy, ya sebaiknya dihindari, dan berhati-hati saat akan mengakses daerah yang mungkin jadi huniannya. Pakai selalu pelindung – jika bisa – saat bersih-bersih rumah atau lokasi yang lama ditinggalkan (seperti gudang), jika tersedia, sarung tangan dan sepatu boot yang tebal cukup untuk melindungi.

      Suka

  5. Kalajengking! Wah-wah, saya tak menyangka ternyata sengatannya sama berbahayanya dengan gigitan ular berbisa. Bahkan lebih ganas, ya khusus pada spesies tertentu. 1 berbanding 10. Terima kasih, Mas infonya.

    Eh, tapi tukang obat kalau nggak salah ada yang jual kalajengking juga, lho. Apa kalajengking juga bisa dimanfaatkan sebagai obat, Mas Cahya?

    Suka

    • Pak Joko, mungkin bukan lebih ganas, hanya kejadiannya saja yang lebih banyak. Wah, kalau apa kalajengking bisa untuk obat saya tidak tahu, tidak secara medis mungkin. Tapi rasanya ada sejenis arak Cina yang mengkombinasikan jenis ular dan kalajengking tertentu di dalamnya yang dikatakan bisa dijadikan analgesik (antinyeri) dan antidotum (antibisa) dalam pengobatan tradisional Cina.
      Jika di kedokteran modern sendiri, mungkin ada beberapa penelitian dan aplikasi bisa kalajengking untuk vaksin atau melawan tumor, saya tidak begitu mengikuti beritanya.

      Suka

    • Dosko, disarankan menggunakan kompres air dingin untuk mencegah racun-nya beredar ke seluruh tubuh lebih cepat. Sedangkan balsem umumnya memiliki efek menghangatkan yang bisa bermakna mempercepat racun menyebar ke seluruh tubuh. Semakin cepat racun memasuki pembuluh darah dan semakin besar konsentrasinya di dalam darah, efek racunnya akan semakin cepat tampak. Namun karena jenis racun yang dimiliki masing-masing jenis kalajengking berbeda-beda, efek itu-pun bisa berbeda-beda, mulai dari hanya gejala ringan seperti terkena flu, sedangkan yang lain mungkin bisa menyebabkan kematian dalam beberapa jam.

      Suka

  6. di lingkungan keluarga saya yang bertani di keseharianya, di sengat kalajengking memang hal biasa, di keluarga saya, kasus sengatan kalajengking terjadi pada musim panen jagung, ya karena kalajengking sering menghuni batang jagung yang mulai mengering

    Suka

    • Ya, di Jogja kalau daerah pertanian setidaknya dalam sebulan biasanya ada 1-2 kasus sengatan kalajengking, syukurnya tidak begitu berbahaya. Apalagi orang dewasa biasanya lebih "kebal" Pak, asal bukan anak kecil atau bayi saja.

      Suka

    • Mas cahyo,anak sy umur 6 thn baru aja disengat kalajengking bagian lehernya,,trus telapak tangan sy jg,,berbahaya gk sih mas ?? Obatx apa ?? Mohon infox,tks

      Suka

    • Jika muncul reaksi alergi atau anafilaksis akan sangat berbahaya. Jika muncul sebatas peradangan atau inflamasi lokal, maka tidak begitu berbahaya. Tapi jika hanya nyeri lokal tanpa tanda lainnya, maka tidak berbahaya.

      Saya sarankan memeriksakan ke petugas kesehatan terdekat untuk mengetahui dulu seberapa dampak sengatan tersebut. Sehingga terapi bisa sesuai.

      Kemungkinan akan memerlukan anti inflamasi, antinyeri, tergantung luka maka antibiotik dan antitetanus juga bisa diperlukan atau bisa tidak.

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.