Bali sebagaimana Jogja juga memiliki kerajinan perak yang memikat banyak orang dengan desain-desain unik yang berbeda dengan daerah-daerah lainnya. Beberapa waktu yang lalu saya mendapat tawaran untuk mendatangkan beberapa contoh hasil kerajinan perak Bali ke Jogja, hanya sekadar untuk contoh dagang karena peminatnya desain perak Bali cukup banyak juga ternyata.
Jadi hari ini saya menerima kiriman contoh hasil kerajinan perak Bali ini langsung dari pengerajin perak di daerah Celuk, Sukawati. Tentu saja memilih kiriman langsung dari pengerajin akan memberikan harga dasar yang lebih terjangkau dan tidak akan terlalu mahal jika dijual kembali pada konsumen umum di sini.
Meskipun saya mengatakan kerajinan perak, namun ada beberapa produk kerajinan yang terbuat dari alpacca (german silver, argentann) yang memang memiliki penampilan dan nilai estetik selayaknya perak, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Berikut adalah beberapa alpacca set yang terdiri dari pelbagai corak:



Selain alpacca set di atas, hasil kerajinan perak yang tersedia juga berupa gelang “Cat Eye” dengan beberap warna pilihan:

Dan yang terakhir terdapat anting mutiara yang berbahan perak dengan desain tradisional yang khas:

Nah, itu dia produk-produk perak kali ini, jika Anda kebetulan berada di Yogyakarta dan tertarik untuk membelinya – baik untuk diri anda sendiri ataupun untuk hadiah, Anda dapat menghubungi saya dengan meninggalkan tanggapan di bawah tulisan ini atau via sms (lihat halaman gravatar). Jika kebetulan produk yang Anda inginkan sedang kosong (sudah laku), Anda bisa memesan terlebih dahulu dan mungkin perlu beberapa waktu untuk mendatangkan yang baru lagi.
Saya mungkin sering berada di luar kota untuk urusan tugas, namun barang tetap bisa didapatkan di Yogyakarta, untuk mengetahui ketersediaan barang, jenis, harga dan langsung pembelian, silakan hubungi langsung Ibu Bandi via +628122690732.
Jika Anda tertarik dan berada di luar Jogja, hmm…, mari kita bicarakan itu via jalur pribadi, karena Anda akan dikenakan biaya pengiriman untuk itu.
bukannya untuk kerajinan itu market di Bali lebih bagus daripada Jogja mas? Di dekatku ada industri kerajian Pigura dan Patung yang cukup besar, semua larinya ke Bali 🙂
SukaSuka
Kalau tentang mana yang lebih bagus pasarannya, saya kurang begitu tahu Pak, namun kalau celah pasar untuk transaksi mikro saya kira cukup merata di Indonesia. Apalagi untuk barang-barang yang tergolong perhiasan, peminatnya kan merata di seluruh lapisan masyarakat, sama seperti celah pasar untuk gadget teknologi informasi (misalnya ponsel), asal tepat sasaran pemasarannya – saya kira akan cukup mengena dan efektif untuk perdagangan partai kecil.
SukaSuka
Wah bagus banget nih mas produknya… kalau dijogja sentranya daerah Kotagede…
SukaSuka
Mas Dhany, saya juga suka jalan-jalan di Kota Gede lihat kerajinan perak, bahkan punya toko langganan 🙂 – namun saya belum lihat apakah di Jogja juga ada produk sejenis ini, karena meski sama-sama kerajinan perak, ornamen dan coraknya tentu akan berbeda untuk masing-masing daerah, biasanya keunikan inilah yang dicari.
SukaSuka
Iya mas, saya juga baru liat jenis kerajinan perak seperti gambar diatas… tiap daerah punya corak tersendiri… Detilnya mantebb….
SukaSuka
Mutiara memang cantik, tapi menurutku dia kurang memenuhi syarat sebagai sebuah investasi -harga jualnya rendah sekali, dan jarang ada orang yang mau-. 😉
SukaSuka
Mas Padly, mungkin tergantung mutiaranya juga ya, kalau mutiara budidaya biasanya memang tidak terlalu tinggi nilai investasinya meski tetap layak untuk dipertimbangkan nilai estetisnya. Tapi kalau mutiara hitam laut yang langka itu, ha ha…, mungkin malah hanya jadi barang kolektor karena langka dan mahal ;).
SukaSuka
Maksudku begitu Bli. Tidak umum seperti emas misalnya.
SukaSuka
Mas Padly, teman-teman saya banyak yang investasi emas batangan, karena stabilitas harganya bisa menyesuaikan dengan inflasi maupun deflasi, tapi mesti/sebaiknya punya safety box tersendiri kalau mau investasi dalam jumlah besar :).
SukaSuka
wah bagus – bagus pak kerajinannya. Moga laris manis ya pak.
SukaSuka
Mas Jier, saya hanya sebagai “goods supplier“, jadi sisanya diserahkan pada agen 🙂 – ha ha…, memang ndak berbakat dagang soalnya :D.
SukaSuka
Tumben postingan dagangan mas? Ini termasuk posting advertisement kah?
SukaSuka
Mas Ris, ini memang dagangan saya, ha ha…, kalau ndak kerja, di mana saya cari sesuap nasi :D.
SukaSuka