Menghargai Hak Intelektual pada Karya Saduran

Bahkan ketika kita menjadi seorang penulis, mungkin tidak akan selalu menemukan kreativitas dalam menulis, kadang kita menemukan tulisan-tulisan oleh penulis lain yang rasanya menarik untuk disadur dan dibagikan, apalagi di tempat tulisan asli memang disediakan fasilitas untuk membaginya. Penyaduran memberikan kesempatan bagi seorang penulis menyampaikan ide yang ia temukan melalui bahasanya tanpa mengubah makna dan tujuan asli tulisan asal.

Menghargai hak intelektual pada karya saduran merupakan wujud sebuah kontribusi pada penghargaan kretivitas yang dihadirkan oleh sebuah komunitas penulis di manapun mereka berada. Dalam pengertian dunia menulis, maka penghargaan inipun selayaknya juga berwujud sebagai pengakuan tertulis.

Saya sendiri sedang berusaha mencari desain/pola hitam di atas putih yang pas untuk menempatkan pengakuan pada karya-karya saduran yang saya gunakan di blog ini. Salah satunya adalah menggunakan penandaan “acknowledgement” pada tulisan saduran.

Sebagaimana sejak awal tahun 2010, saya menggunakan layanan penandatangan digital untuk blog ini melalui Digiprove. Dan kini mencoba menggunakan layanan tersebut untuk memberikan penanda pengakuan ini.

 In the creative arts and scientific literature, an acknowledgment (also spelled acknowledgement) is an expression of gratitude for assistance in creating a literary or artistic work.

Meskipun sebenarnya (mungkin) acknowledgement pada dasarnya tidak sepenuhnya berfungsi untuk menyatakan artikel saduran, namun saya rasa dengan penambahan keterangan akan bisa diberikan. Sehingga pada tulisan yang diterbitkan akan memiliki keterangan tersebut.

Jika terdapat kesadaran dalam menghargai kekayaan intelektual sebagai sesama penulis, maka tindakan-tindakan seperti sekadar salin-tempel dan plagiat tidak akan muncul. Dan saya rasa setiap narablog memiliki – seperti – kewajiban moral sebagai seorang penulis untuk memahami hal ini dengan baik.

19 tanggapan untuk “Menghargai Hak Intelektual pada Karya Saduran”

  1. menarik sekali, jadi karya saduran pun sebaiknya memberi pengakuan selayaknya kepada karya asli ya? dan pake digiprove? oke deh, thanks atas pencerahannya 🙂

    Suka

  2. Benar sekali mas Cahya, kita harus menghargai hak intelektual bahkan pada karya tulis yang ada di blog sekali pun. Menarik untuk dicoba nih aplikasinya. Thanks untuk sharingnya. 😀

    Suka

  3. Wiw..saya malah baru tau mas soal ginian 😀
    Selama ini saya cuma memberi source biasa aja sih pada akhir postingan 😀
    Tapi karyanya hanya berupa gambar, bukan tulisan utuh yang disadur 😀

    Suka

  4. Salut! Anda benar-benar konsisten utk terus berada di depan dalam hal menghargai hak kekayaan intelektual.

    Suka

    • Mas Pushandaka, saya kira acknowledgement itu adalah hak setiap insan yang berkarya. Kita tidak mungkin kan menahannya hak orang dengan sengaja :).

      Suka

    • lebih tepatnya karena hobi sekali mencaplok ide orang lain dan diolah menjadi karya murahan (strip benny&mice diolah menjadi sinetron low budget kurang bermutu seperti abdel&temon dan banyak lagi korban dari pihak korea dan taiwan 😀 ):lol: … saya juga bingung, itu cerita masih saja meributkan siapa anak siapa? *tepok jidat* kenapa tidak di tes DNA, selesai sudah cerita, we can move on then! hahaha

      Suka

    • benar sih, buktinya tetangga dan tante saya ribut buru-buru di depan tv kalau jamnya sudah tiba 😆 mmm … adakah cara mengkritik produsen? masalahnya kalau masih ada yang nonton bagaimana? 😀

      Suka

    • Biarkan saja, nanti kalau Internet maju paling kalah saing sama sinetron dan film dari “The Pirate Bay” :lol:.

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.