Setelah lusa memasang kartu grafis ATI Radeon HD 4650 pada Ubuntu, kemarin saya menghabiskan waktu dengan memperbarui kartu suara dari Sound Blaster lawas ke Sound Blaster Audigy Value. Ya memang sesama produk kelas low-end, tapi hanya upgrade tempo, dan rupanya Audigy Value bisa dengan baik memberikan efek suara digital surround 5.1 dengan pengeras suara Altec Lansing yang saya gunakan. Saya benar-benar menikmati Unity yang bak terbang ke langit.
Setelah semuanya sangat stabil dan berjalan dengan luar biasa, rasanya ada yang kurang, yup – everything just too perfect! Dibandingkan menggunakan Green Geeko, Unity dari Ubuntu rasanya lancar-lancar saja, terlalu lancar bahkan, tidak ada tantangannya (walah).
Lalu saya ambil kandar eksternal Seagate Expansion Portable Drive yang berkapasitas 1 TB dan menyalin semua data di Ubuntu yang nyaris mencapai 400 GB. Terutama fansubs serial Animasi Aria saya jangan sampai hilang, karena itu adalah harta karun tak ternilai.
Akhirnya saya mengucapkan, “Selamat tinggal Unity” dengan perasaan lega dan puas setelah mencicipi dan membangunnya dari versi beta.
Lalu saya pun mulai melanjutkan perjalanan baru mencicipi Aero 6.1 alias Windows 7. Sial, lisensinya mahal juga, tapi setidaknya tidak perlu khawatir dengan – apa itu? – KB97xx033 jika tidak salah. Dan jangan khawatir, bukan berarti tidak ada ruang untuk Linux, saya masih menyisihkan sedikit untuk mencicipi adwaita nanti, tapi saat ini openSUSE 12.1 baru memasuki tahap milestones 3, jadi mungkin harus ditunda dulu.
Jadi sekarang waktunya menjelajah Aero dulu, saya sampai lelahnya melakukan konfigurasi kemarin, hingga melewatkan pertandingan merah putih yang kata Mas Asop, menang tapi mengecewakan.
Tinggalkan Balasan