Tidak terasa sudah 3 tahun berlalu sejak saya membeli lisensei avast! pro antivirus, dan bulan ini lisensi tersebut telah habis masa pakainya. Saya lupa mencadangkan anggaran, maklum surat pembelian linsensinya entah di mana saya letakkan. Karenanya saya memutuskan menggunakan avast! free antivirus, yang tentu saja lisensinya gratis untuk pengguna rumahan seperti saya, bahkan bisa digunakan di dua atau lebih komputer sekaligus.
Jadi, ini bisa dikatakan saya sudah 7 tahun menggunakan antivirus dari avast (dulu bernama alwil software). Saya ingat saat dulu mencari produk-produk legal namun bermutu untuk Windows, saya bertemu dengan produk antivirus yang satu ini.
Fitur-fitur yang dulu hanya ada di versi berbayar kini sudah masuk ke dalam versi gratisnya, sesuai dengan moto avast! yang baru, “be free“. Salah satu fitur favorit saya adalah penjadwalan pemindaian, karena kadang jika lupa, maka peranti lunak ini akan bekerja dengan sendirinya untuk memindai sistem. Apalagi karena avast! sudah dikenal paling hemat sumber daya, jadi meskipun pemindaian dilakukan sambil mengerjakan hal lain, nyaris tidak memengaruhi performa komputer, karena itu saya suka menggunakan ini. Beberapa antivirus mungkin berat, sehingga jika ingin melakukan pemindaian lengkap, mesti mematikan semua program berjalan dan mulai memindai untuk waktu yang lama. Ini akan membosankan, dan tidak produktif tentunya.
Sistem sandbox di versi gratis ini juga cukup bagus, menjelajahi area berbahaya di dunia maya cukup dengan memasang sandbox pada peramban yang digunakan, maka sistem akan terlindungi. Sistem keamanan Windows mungkin memiliki celah, namun sandbox bisa memberikan nilai tambah keamanan untuk kelemahan ini.
Untuk pengguna komputer dan Internet secara umum, produk gratis dari avast ini sudah cukup, bahkan memberikan cukup banyak fitur untuk sebuah produk gratis saya rasa. Kecuali ingin dan sering melakukan transaksi keuangan secara daring, maka perlindungan berbayar yang lebih baik akan disarankan, jika tidak, maka produk berbayar saya rasa saat ini tidak terlalu diperlukan.
Ah, tapi yang namanya Indonesia, entah mengapa bahkan untuk produk avast! berbayar yang bajakan, kita masuk peringkat ke-6 dari negara yang terbanyak membajak produk avast! internet security. Itu seperti mencuri pesawat ulang-alik, padahal tidak memerlukannya, atau bahkan tidak tahu cara mengoperasikannya. Tapi software ilegal tidak pernah ada jaminan keamanan, karena saya sarankan untuk tetap menggunakan peranti lunak legal.
Lalu seberapa bagus avast! antivirus dibandingkan dengan produk-produk antivirus lainnya (seperti AVG, Avira, Kaspersky, Norton dan lain sebagainya). Mari simak grafik berikut.
Memang untuk saat ini tidak berada di peringkat pertama, namun sebagai antivirus yang bisa didapatkan dengan gratis dibandingkan produk yang mesti dibeli/berbayar, maka saya grafik tersebut sudah memberikan nilai tersendiri bagi saya untuk tetap menjadi pengguna avast!
Tinggalkan Balasan