Liburan Lebaran yang lalu saya menemukan sebuah acara unik di Dewata TV – sebuah stasiun televisi daerah/lokal di tempat saya. Anehnya, acara ini tidak seperti acara-acara lainnya, di mana logo Dewata TV di pojok kanan atas layar televisi berganti menjadi sebuah logo baru yang tidak pernah saya lihat sebelumnya.
Namun bukan tentang logo, tapi tayangannya yang menarik minat saya. Tayangannya berisi tentang wisata di Indonesia, kebudayaan, dan eksplorasi alam nusantara, sesuatu yang dikemas dengan cara yang unik yang tidak pernah saya saksikan sebelumnya. Rasanya seperti menyaksikan National Geographic buatan lokal.
Setelah memerhatikan dengan lebih seksama, saya tahu itu siaran milik Kompas TV. Dalam hati saya bertanya, wah, akhirnya Kompas membuat sebuah televisi juga ya. Namun karena acaranya menarik, jadi saya tidak protes lebih jauh lagi.
Sepertinya Kompas TV masih memiliki siaran yang terbatas, dan tidak selalu tayang secara rutin, serta menggunakan televisi lokal di masing-masing daerah guna menyiarkan siarannya. Setidaknya demikian tampak dari situs resminya.
Beberapa stasiun lokal yang menyiarkan Kompas TV adalah:
- KTV (28 UHF) di Jabodetabek.
- STV (34 UHF) di Bandung.
- BTV (47 UHF) di Semarang.
- BCTV (40 UHF) di Surabaya.
- ArtTV (32 UHF) di Malang.
- DewataTV (23 UHF) di Bali.
- MakassarTV (23 UHF) di Makassar.
- MosTV (52 UHF) di Palembang.
- KhatulistiwaTV (39 UHF) di Pontianak.
Siarannya selain mengenai eksplorasi nusantara, seperti Teroka, juga siaran anak untuk pendidikan seperti Jalan Sesama atau Ensiklopedia Anak Nusantara. Kompas TV resmi diluncurkan kemarin, 9 September 2011, jika Anda kebetulan duduk di depan stasiun lokal tersebut, mungkin menyaksikan acaranya juga.
Untuk informasi lebih banyak, Anda bisa mengikuti akun twitternya di @KompasTV atau halaman facebook Kompas TV. Beberapa contoh siarannya juga diunggah ke YouTube, jadi dapat dilirik di sana – cukup temukan unggahan dari Kompas TV Inspirasi.
Tinggalkan Balasan