Karena beberapa acara, saya memutuskan untuk membersihkan kamera saku saya. Apalagi sejak dibeli dulu, belum pernah dibersihkan dengan lumayan teliti, hanya asal-asalan saja. Belakangan ini musim kering di Jogja membuat banyak debu beterbangan dengan merdeka, sehingga perawatan kamera saku saya menjadi tambahan agenda yang terproritaskan.
Kamera saku yang biasanya saya gunakan adalah seri Canon PowerShot SX30 IS, meski demikian lumayan berat, dan saya ingat Bli Dani tidak pernah sependapat jika saya menyebutnya sebagai kamera saku. Namun bagi saya, selain SLR, maka kamera umumnya adalah kamera saku (pocket cam).
Gambar di atas adalah kamera Canon PowerShot SX30 IS saya, di lensa depannya ada sebuah tanda sidik jari yang tidak sengaja menempel karena kecerobohan saya sendiri. Dan tentunya ini harus dibersihkan dengan baik jika tidak ingin merusak kualitas gambar.
Membersihkan lensa kamera tidak bisa sembarangan, jangan coba-coba mengelap dengan kain, tisu apalagi menggunakan tangan kembali, karena itu bisa menggores dan merusak lapisan coating-nya.
Setidaknya Anda perlu sebuah blower (peniup) dan lenspen yang mengandung karbon untuk membersihkan lensa. Harga sebuah lenspen tidak murah (meski sudah beli yang paling murah), terutama ya menurut saya, dan penggunaannya terbatas, hanya bisa digunakan sebanyak 500 kali saja. Jadi ini bisa membuat saya cukup berhati-hati agar tidak terlalu sering membuat kotor lensa kamera.
Lensa bisa dibersihkan terakhir atau di awal, tergantung bagaimana kesukaan pemilik kamera. Karena ini kamera saku, maka lensa dan tubuh kamera sudah menjadi satu, tidak bisa dipisah. Sedemikian hingga harus hati-hati saat meniup partikel-partikel debu pada kamera, sehingga tidak masuk ke dalam sela-sela tubuh kamera. Manfaatkan gravitasi untuk menjatuhkan debu, dan hindari meniup langsung ke celah-celah tubuh kamera.
Untuk memudahkan membersihkan kamera, ada baiknya menggunakan tripod, sehingga posisi kamera bisa diatur dengan nyaman saat bekerja dengan blower dan lenspen. Beberapa blower dan lenspen juga dilengkapi dengan sikat halus dan lembut, manfaatkan untuk membersihkan beberapa partikel yang agar besar dengan menjatuhkannya secara berhati-hati.
Tubuh kamera dan layar LCD yang biasanya terdapat di bagian belakang tidak mengandung lapisan selubung khusus, sehingga cukup aman dibersihkan lap lembut (sejenis lap untuk lensa kaca mata). Untuk layar LCD dapat dibersihkan dengan pena khusus juga, meski efeknya akan sama. Asal dilakukan dengan seksama dan hati-hati, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Karena kamera saya masuk di kelas super zoom, maka ia memiliki focal length yang cukup panjang. Jika sering melakukan kegiatan fotografi dengan memanfaatkan fitur zoom, maka badan lensa juga selayaknya dibersihkan. Nyalakan kamera dan posisikan pada pembesaran optik maksimal, lalu bersihkan dari dekat tubuh hingga ke dekat lensa secara bertahap.
Sebaiknya kamera diposisikan agak menunduk, bahkan beberapa menyarankan pada posisi terbalik untuk mencegah debu masuk ke sela tubuh kamera saat ditiup.
Terakhir adalah membersihkan lensa depan, gunakan lenspen setelah semua partikel kasar pada permukaan lensa di bersihkan dengan ditiup blower dan/atau sikat lembut yang terdapat pada lenspen. Bersihkan dari arah dalam dengan gerakan memutar lembut, secara spiral perlahan hingga ke pinggir. Jangan juga menekan terlalu keras.
Perhatikan bahwa lenspen dengan senyawa karbon tidak digunakan pada permukaan basah, jadi tidak perlu menambahkan cairan pembersih. Untuk kamera dengan lensa depan yang berukuran kecil, bisa menggunakan lenspen yang lebih kecil.
Setelah itu, kamera dapat disimpan kembali dengan di tempat yang cukup kering. Membersihkan kamera secara berkala dengan benar dapat membantu memperpanjang usia penggunaannya.
Tinggalkan Balasan