Memancing di Jogja Utara

Hari Minggu libur terakhir saya meluangkan waktu dengan mengunjungi Resto Kangen Desa di Utara Jogja, tepatnya di Jalan Turi – Pakem, sekitar 12 Km ke Utara dari lokasi tinggal saya. Sudah lama saya tidak memancing, terakhir kali saya dan kolega hanya sempat merendam cacing di Waduk Sermo di waktu-waktu senggang saat menjalani tugas Kesehatan Masyarakat di Dusung Sungapan II.

Saya rasa tidak akan bisa mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk memancing langsung di alam, sehingga kolam pemancingan menjadi pilihan yang bijak menurut saya. Setelah beberapa proposal dan pertimbangan serta masukkan, maka lokasi di Utara adalah yang jadi pilihan.

Lokasi pemancingan tampak sederhana dengan taman-taman dan kolam-kolam ikan hias kecil yang tertata apik. Suasananya cukup menyejukkan mata, meskipun harus diakui bahwa matahari di atas Jogja cukup terik dan panas. Kolam pemancing yang cukup luas, dikelilingi oleh gubuk-gubuk untuk para pemancing.

Kolam Pemancingan

Untuk kolam-kolam pemancingan seperti ini, maka pancing dan umpan biasanya telah disediakan oleh pihak pengelola. Tapi mungkin dalam jumlah yang terbatas, sehingga datang lebih awal mungkin ide yang baik jika Anda tidak berencana membawa peralatan dan perlengkapan memancing sendiri.

Memasang Umpan

Oleh karena umpan dibuat dengan “pelet”, jadi siapa pun bisa memasangnya dengan mudah. Anda cuma cukup membuatnya agak besar sehingga ikan-ikan besar tertarik untuk menghampiri dan menelannya.

Lokasi ini juga menurut saya sangat bagus untuk wisata keluarga, namun jika Anda mengajak anak-anak, saya sarankan untuk tidak melepaskan pengawasan anda, karena anak-anak rawan mengalami kecelakaan apalagi berhubungan dengan kolam dan mata kail.

Anak dan Pancing

Memang ada yang berpendapat bahwa memancing di kolam pemancingan tidak akan semenantang memancing di perairan alam terbuka, namun eksitasi yang diberikan pada mereka yang belum pernah memancing, atau yang hanya mengisi luang tetaplah menceriakan.

Mengail Ikan

Setiap ikan yang sudah dipancing/ditangkap tidak boleh dikembalikan lagi ke kolam, jadi berdoalah agar ikan yang didapatkan cukup besar. Harga ikan per kilogram-nya pun cukup terjangkau, jadi tidak perlu khawatir.

Setelah mendapatkan ikan, maka kita bisa meminta pengelola untuk memasakkan atau menyajikannya, dan tentu saja juga bisa dibawa pulang untuk di masak di rumah. Ada banyak pilihan penyajian, seperti digoreng, dibakar, atau dijadikan sup ikan, dan cita rasanya pun sangat menggugah selera.

Hidangan Ikan

Rasanya tentu saja akan berbeda jika menyantap ikan hasil tangkapan sendiri. Saya rasa satu ekor ikan akan sangat cukup untuk porsi makan berdua, tapi dengan dua ekor ikan akan lebih memuaskan.

Nah, setelah santap siang selesai. Kita dapat bersantai di gubuk sambil mendengarkan suara meneduhkan dari gemericik air yang ada di mana-mana. Jika sedang ada yang mengadakan acara, mungkin kita juga dapat menikmati hiburan musiknya dari panggung terbuka.

Pun jika merasa masih memiliki sejumlah tenaga untuk diberdayakan, Anda bisa mendayung getek di kolam atas. Mendayung di atas rakit bambu ala tempo dulu mungkin akan memberikan kenyamanan bagi Anda.

Bagaimana menurut Anda? Jogja memiliki banyak tempat wisata, baik untuk dihabiskan sendiri, berpasangan ataupun bersama keluarga. Dan memancing adalah salah satu pilihan menarik yang bisa kita lakukan di Jogja.

13 tanggapan untuk “Memancing di Jogja Utara”

  1. wah, kemarin baru baca belakangan kalau mas cahya nanya tempat pemancingan ke saya, maaf saya ngga tahu preferensi tempat memancing, hehe

    Suka

  2. kalau di pemancingan bukan mancing namanya mas, tapi ngambil ikan, hehehehe.. tapi asik banget tuh kayaknya, tapi kalau aku lebih suka langsung pesen ikan matangnya aja.. hohoho..

    Suka

  3. senangnya …
    memancing memang membuat hati damai …
    jadi kangen saat-saat saya diajak memancing oleh alm. kakek dan alm. paman saya. mereka hobi memancing, bahkan hampir setiap minggu. kalau sedang ikut lomba katanya harga “pelet” ikan tersebut konon lebih mahal dari harga susu bayi 😆 …

    Suka

    • Mas Rangga, kalau ndak dapat ikan yakin deh perasaan bakal damai, soalnya cuma tinggal duduk sambil memandang awan dan sesekali lihat pelampung :). Ha ha…, berarti pelihara ikan cost effective-nya lebih tinggi dong dibandingkan mengasuh bayi :lol:.

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.