Beberapa waktu yang lalu saya menghabiskan waktu untuk meninggalkan dunia maya saat terjadinya gerhana Internet, ya apalagi jika bukan protes tentang SOPA/PIPA di Amerika sana. Beberapa situs besar memadamkan aksesnya, dan beruntung mereka cukup bijak untuk memberlakukan pemadaman di Amerika saja, sehingga di Indonesia tidak banyak yang berpengaruh.
Hal ini tampaknya berhasil “menggagalkan” upaya pemungutan suara untuk menggolkan SOPA/PIPA, namun bukan berarti ke depannya tidak akan ada upaya serupa. Seandainya peraturan serupa diberlakukan di Indonesia, pasti yang suka lip sing kemudian diunggah ke YouTube akan terkena dampaknya.
Saya sempat mengambil beberapa pratampil situs-situs yang mengadakan blackout saat itu. Sepertinya menarik, karena halaman Internet menjadi hitam legam, layaknya gerhana.
WordPress merupakan salah satu yang gencar mengampanyekan protes pada rancangan peraturan yang dinilai akan mengekang kebebasan berekspresi ini. Bayangkan saja jika salah penggunanya tampak menggunggah foto sedang menggunakan kaos oblong berisi gambar lambang Super Man di dadanya, kemudian tiba-tiba blognya dimatikan oleh negara karena melanggar SOPA, kan tidak lucu.
WordPress mengajak semua pengembang dan penggunanya untuk melakukan protes, tidak hanya di dalam negeri (Amerika), namun juga di luar negeri. Tentu saja tetap dengan memberikan pilihan yang suka rela untuk ikut serta atau tidaknya pada blackout ini.
Para pengembang software berbasis open source seperti openSUSE juga melakukan protes terhadap SOPA, namun dukungannya tentu tidak hanya datang dari pengembang open source, bahkan banyak pengembang proprietary software juga turut mendukung protes ini.
Bahkan jejaring sosial-pun turut meramaikan protes ini, termasuk yang cukup besar seperti Facebook dan Twitter. Mesin telusur seperti Yahoo dan Google tentu saja ada dalam daftar para pendukung.
Dukungan tidak hanya datang dari perusahaan berskala besar, perusahaan berskala kecil hingga individu juga memberikan dukungannya. Setidaknya demikian yang dilansir oleh Center for Democracy and Technology dalam List of Those Expressing Concern With SOPA & PIPA.
Ini seperti sebuah lembaran baru di dunia maya, meski memang sudah lama Internet digunakan untuk menggerakan opini publik dengan informasi yang hampir tidak terbatas, namun baru kali ini sebuah gelombang digunakan secara bersama-sama untuk melindungi ruang publik maya ini dari upaya penekanan oleh kekuasaan tunggal yang disebut negara.
Tidak sedikit yang awalnya pesimis jika protes ini akan berhasil, atau malah justru menjatuhkan situs-situs besar yang melakukan black out sebagai wujud protes sehari itu. Dari jutaan halaman maya di Internet, mungkin hanya ribuan domain yang ikut serta dalam protes ini, sedikit memang, namun bagi yang sebelumnya pesimis mungkin saat ini akan melihat, bagaimana yang sedikit ini telah berhasil memenangkan perang kecil mereka. Ini seperti sebuah kesan ketika saya menyaksikan film 300 yang menampilkan Raja Leonidas dan 300 prajurit Sparta-nya – tentu saja dalam konteks yang berbeda.
Blog ini sendiri juga mengalami blackout selama kurang lebih 8 jam, sebagai wujud dukungan solidaritas.
Memang tidak dipungkiri bahwa informasi mampu menjadi alat kekuasaan dan penggerak yang luar biasa. Oleh karena itu tidak heran jika mereka yang berkuasa ingin sekali juga menguasi informasi dan penyebarannya. Dan ini selalu terjadi dan tampaknya juga akan selalu berulang dalam sejarah manusia.
Tinggalkan Balasan