Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Harga Tiga Ekor Anak Anjing

Sebelum melangkah lebih jauh, saya harus ingatkan bahwa ini bukan tentang jual beli (transaksi) anak anjing. Beberapa waktu yang lalu, ada seekor anjing liar kelaparan yang datang menangis di pintu gerbang, karena kasihan dan diberi makan, akhirnya dia tidak mau pergi. Ternyata anjing ini hamil, dan kemudian melahirkan di rumah.

Singkat cerita, tiga ekor anaknya yang mungil lahir di bawah hujan dan kilat sekitar dua hari yang lalu, anaknya yang keempat ditemukan mati.

Mereka bahkan belum bisa membuka matanya.

Bayi Anjing
Mereka yang tertidur pulas, bertumpuk satu sama lainnya.

Meskipun mereka lucu, namun induknya tidak demikian. Sejak memiliki bayi, induknya menjadi lebih galak dan agresif, padahal biasanya si induk cukup tenang dan penurut.

Kemarin sore, saat saya berjalan tenang, entah kenapa tiba-tiba sudah ada taring yang menancap di betis kaki kanan saya dari belakang. Terkejut, saya pun melihat beberapa luka kecil dan gores – karena refleks menarik kaki saya juga. Sementara si induk anjing sudah melenggang pergi, seolah semuanya tenang saja.

Saya segera mencuci luka itu dengan air yang banyak dan sabun antiseptik secara teliti. Setelah memberikan larutan povidone iodine (betadine), saya pergi ke UGD Rumah Sakit Sanjiwani – RSUD di daerah kami untuk mendapatkan VAR (vaksin anti rabies). Karena paparan saya termasuk kategori dua, jadi VAR sebagai profilaksis sudah akan cukup.

Ah, harganya tiga ekor anak anjing, sedikit lecet di kaku dan dua suntikan di masing-masing otot deltoid. Yah, apa boleh buatlah, tapi lumayan – semua lukanya masih agak terasa sampai sekarang, jadi membuat mood beraktivitas menurun.



13 tanggapan untuk “Harga Tiga Ekor Anak Anjing”

  1. wow, belum pernah saya digigit anjing 😀 (semoga tidak akan pernah!) kalau dicakar dan di gigit sama kucing sih biasa! tapi tidak sampai separah bli 😀 … hanya sekedar baret saja 😀

    Suka

    1. Yah, hanya lecet saja, karena memang tidak diserang sih :).

      Suka

  2. jenis anjing kintamani kah?

    Suka

    1. Bukan Mas Rangga, mungkin ada galurnya, tapi tidak jelas juga.

      Suka

  3. apakah naluri melindungi seekor ibu anjing yang membuatmu harus terluka Bli? Ya Tuhaan.. sepertinya dia harus kursus kepribadian..

    Suka

    1. Ah, mungkin cuma memberi peringatan saja. Jika seekor anjing memang niat menyerang, maka orang sulit lepas dengan cuma luka gores.

      Suka

    2. sepertinya sih memang begitu, jika sudah niat menyerang, manusia bisa dicabik cabik seperti sesosok guling yang menggemaskan.. namanya juga anjing liar, terlambat pula memberinya kursus kepribadian [lagi] 😀

      Suka

    3. He he…, mahal biaya sekolahnya :).

      Suka

  4. Oh God, cuteness lvl 1000!!   ^^

    Suka

    1. Ha ha…, itu baru lahir Mas Asop :).

      Suka

  5. Semoga cepat pulih 🙂

    Anak anjingnya imut-imut, moga kalau besar nanti ndak galak seperti induknya 🙂

    Suka

    1. Terima kasih Mbak. Kalau untuk anak anjingnya, mungkin nanti dicarikan orang yang tertarik untuk mengadopsinya saja :).

      Suka

  6. lucu2 anjingnya 😀

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: