Sebelum melangkah lebih jauh, saya harus ingatkan bahwa ini bukan tentang jual beli (transaksi) anak anjing. Beberapa waktu yang lalu, ada seekor anjing liar kelaparan yang datang menangis di pintu gerbang, karena kasihan dan diberi makan, akhirnya dia tidak mau pergi. Ternyata anjing ini hamil, dan kemudian melahirkan di rumah.
Singkat cerita, tiga ekor anaknya yang mungil lahir di bawah hujan dan kilat sekitar dua hari yang lalu, anaknya yang keempat ditemukan mati.
Mereka bahkan belum bisa membuka matanya.

Meskipun mereka lucu, namun induknya tidak demikian. Sejak memiliki bayi, induknya menjadi lebih galak dan agresif, padahal biasanya si induk cukup tenang dan penurut.
Kemarin sore, saat saya berjalan tenang, entah kenapa tiba-tiba sudah ada taring yang menancap di betis kaki kanan saya dari belakang. Terkejut, saya pun melihat beberapa luka kecil dan gores – karena refleks menarik kaki saya juga. Sementara si induk anjing sudah melenggang pergi, seolah semuanya tenang saja.
Saya segera mencuci luka itu dengan air yang banyak dan sabun antiseptik secara teliti. Setelah memberikan larutan povidone iodine (betadine), saya pergi ke UGD Rumah Sakit Sanjiwani – RSUD di daerah kami untuk mendapatkan VAR (vaksin anti rabies). Karena paparan saya termasuk kategori dua, jadi VAR sebagai profilaksis sudah akan cukup.
Ah, harganya tiga ekor anak anjing, sedikit lecet di kaku dan dua suntikan di masing-masing otot deltoid. Yah, apa boleh buatlah, tapi lumayan – semua lukanya masih agak terasa sampai sekarang, jadi membuat mood beraktivitas menurun.
Tinggalkan Balasan