Mungkin Anda sebagaimana saya juga adalah penggemar novel fantasi ilmiah tentang penjelajahan angkasa luar, bertemu mahluk dari ektreterestrial dan sebagainya, termasuk kendaraan antar galaksi mereka yang dikenal luas sebagai UFO, atau mungkin umum disebut “the flying saucer” – si piring terbang.
Meskipun laporan tentang keberadaan si UFO sudah ada sejak milenium yang lalu, termasuk hingga kasus Roswell yang terkenal itu, atau sebuah petisi yang memaksa gedung putih mengeluarkan pernyataan tentang pengetahuan pemerintah Amerika tentang UFO dan mahluk asing pada November tahun lalu. Bahkan jangan lupa rilis dokumentasi FBI tentang UFO pada tahun lalu di situs resminya sempat mengejutkan, meskipun banyak yang berpandangan bahwa itu adalah hoax.
Lagi pula pada akhirnya, UFO hanya banyak muncul pada sinematografi dan novel modern seperti film “War of the Worlds“, atau “The Day the Earth Stood Still” adalah di antara beberapa film yang saya sukai. Penampakan yang diduga UFO-pun semakin sedikit, setidaknya jika ada ratusan saksi mata sekaligus, maka yang terakhir adalah sekitar 20-an tahun lalu pada insiden “Phoenix Lights” yang terlihat di dua negara bagian Amerika dan satu negara bagian Meksiko.
Di daerah asal saya sendiri mungkin hanya ada satu dua kisah seperti itu yang diturunkan. Apa yang membuatnya tampak janggal adalah karena merupakan cahaya berpendar di angkasa yang bisa melayang dan juga terbang melesat dan menghilang dengan cepat. Kalau sekarang agak susah dibedakan antara UFO (kalau ada), pesawat dan airmodeling yang kebetulan kadang suka melintas dengan cepat.
Namun apa yang saya lihat menjelang fajar tadi pagi saya rasa sudah mengubah persepsi saya yang setengah-setengah selama ini.
Menanti fajar dan sinar pertama adalah hal yang menyenangkan. Kita bisa melihat berkas sinar kemerahan menghalau ufuk Timur seakan memproklamirkan kejayaan yang segera tiba.
Namun di ufuk Timur tadi yang masih agak gelap, saya justru melihat cahaya keperakan yang aneh. Saya tahu itu bukan dari pesawat yang biasa melintas, dan jika pun pesawat, cukup aneh jika jarak yang semakin mendekat itu tidak membuatnya mengeluarkan suara yang mengeras sebagaimana yang dijelaskan melalui hukum fisika efek Doppler.
Ukurannya memang sebesar sebuah pesawat aeromedeling, jadi pada awalnya saya curiga itu pesawat aeromodeling. Tapi siapa yang cukup gila memainkan benda seperti itu bahkan sebelum matahari terbit?
Semakin dekat cahaya keperakan itu melayang, saya semakin curiga akan keberadaannya. Saya pun langsung berlari menuju objek yang saya curigai, karena saya yakin jaraknya hanya beberapa ratus meter saat dia mulai merendah. Saya masih bisa melihat kilap keperakannya di antara pucuk pepohonan dalam keadaan dunia yang setengah gelap dan sedikit terang.
Napas saya terdiam sesaat, saat saya melihat benda berpendar itu ada di permukaan hamparan padang rumput dari area yang tidak terawat – saya tidak tahu apakah kebetulan, karena saya pernah dengar tanah di sana sakral, sehingga tidak ada yang berani menggarap ataupun mendirikan bangunan, mungkin juga angker, karena banyaknya bekas dan jejak sajen yang berserakan.
Antara tegang dan rasanya ingin mengambil benda itu, meski agak besar, saya bisa saya bisa dengan mudah mengangkatnya seperti memangangkat sekarung beras. Dan ini akan menjadi penemuan menghebohkan di awal milenium. Tapi ada konflik di dalam batin saya, karena saya mungkin memicu perang antar ras yang sesungguhnya jika saya mengikuti insting penasaran saya lebih jauh dari pengintaian saya yang nyaris menahan napas di balik ilalang yang cukup tinggi.
Beberapa menit di antara serangga malam yang tak senang kehadiran saya mengganggu saat-saat terakhir mereka menikmati gelap, tampaknya menjadi begitu lama dengan sebuah kejutan saat portal kecil membuka dan membelah gemerlap keperakan itu dalam sebuah lingkaran gelap.
Napas saya hampir tersentak, serangga! dalam benak saya terpekik, hanya saja mereka berukuran lebih besar. Menyesal dengan keterburuan saya, karena tak bisa mengambil gambar, kira-kira seperti inilah ilustrasinya (gambar di bawah).
Lalu mereka tampak dengan mudah beterbangan di sekitar rerumputan secara acak, meski dari jarak beberapa meter yang menegangkan saya hanya melihat kilatan cahaya yang bergerak cepat. Dan secepat itu sebelum saya sadari mereka telah masuk ke kembali dalam gumpalan cahaya keperakan itu dan melesat pergi.
Ketika saya mendekat ke tempat cahaya-cahaya itu tadinya berada, saya tidak percaya apa saya yang saya lihat, ini adalah seperti crop circles, hanya saja membentuk sebuah pesan, “Happy April Fools Day Pal!”
Ya…, ya…, sebagaimana sebelumnya, saya tidak percaya UFO ada. Tapi tidak menolak probabilitas untuk itu.
Tinggalkan Balasan