Bahaya Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi (tekanan darah tinggi) sering tidak diacuhkan oleh penderitanya, atau bahkan sering kali tidak disadari, hingga pada akhirnya menimbulkan keluhan-keluhan ringan, atau kecacatan permanen, hingga kemungkinan serangan jantung yang parah. Hipertensi secara perlahan-lahan dapat menghancurkan tubuh penderitanya, dan pada stadium lanjut menimbulkan kerusakan banyak organ yang tidak dapat dipulihkan kembali, bahkan mengancam jiwa.

Hipertensi

Hipertensi memerlukan manajemen yang baik dan terarah jika tidak ingin dampak buruknya menghampiri si penderita di kemudian hari. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan banyak penderita tidak paham akan komplikasi berat dari hipertensi, dan menjadi cenderung hanya mencari pengobatan ketika kondisi sudah parah.

Berikut adalah sejumlah komplikasi hipertensi yang dapat menyerang penderitanya. Saya adaptasikan dari Klinik Mayo.

Kerusakan Pembuluh Nadi

Pembuluh darah arteri (nadi) berfungsi untuk menjadi saluran darah yang beredar dari jantung ke seluruh tubuh, dalam kondisi sehat akan fleksibel, kuat dan elastis. Sisi dalamnya sangat lembut dan halus, sehingga bisa menyalurkan darah dengan baik dan memberikan nutrisi serta oksigen ke seluruh bagian tubuh termasuk organ-organ vital. Meningkatnya tekanan darah akan memberikan dampak berikut:

  • Kerusakan dan penyempitan arteri. Tekanan darah tinggi dapat merusak sel-sel yang melapisi dinding dalam arteri, sehingga tidak lagi halus. Biasanya lemak gemar menumpuk pada dinding arteri yang rusak ini, sehingga menimbulkan plak dan mengeraskan dinding arteri, ini dikenal dengan sebutan arterioskeloris. Kejadian ini menyebabkan terhambatnya suplai darah ke organ-organ tubuh seperti ke jantung, ginjal, otak, tangan dan kaki. Selanjutnya dapat menyebabkan angina (nyeri dada), serangan jantung, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, sumbatan pada tangan dan kaki (penyakit arteri perifer), dan aneurisme.
  • Aneurisme. Pada arteri yang mulai melemah karena tekanan darah tinggi yang terus-menerus, maka di sana bisa terbentuk benjolan ke arah luar. Benjolan ini yang disebut aneurisme berpotensi pecah sewaktu-waktu, dan menimbulkan perdarahan di dalam. Aneurisme bisa terjadi di pembuluh arteri manapun di seluruh tubuh, namun paling umum terbentuk di aorta, pembuluh nadi terbesar di dalam tubuh kita.

Kerusakan Jantung

Jantung kita berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, menghantarkan “kehidupan” pada sel-sel yang paling terpencil. Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan seperti:

  • Penyakit Arteri Koroner. Umum dikenal di negara kita sebagai penyakit jantung koroner. Arteri yang memberikan suplai pada otot-otot jantung dikenal sebagai arteri koroner, dan hipertensi kronis bisa memberikan kerusakan pada arteri koroner. Arteri koroner akan menyempit, sehingga darah tidak bisa mengalir dengan bebas. Ketika darah tidak lagi mengalir dengan bebas, Anda bisa mengalami nyeri dada, serangan jantung, atau detak jantung yang tidak teratur (aritmia).
  • Pembesaran Jantung Kiri. Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Lama kelamaan, bilik kiri jantung akan menjadi lebih tebal dan kaku karena kerja keras memompa darah ke seluruh tubuh (left ventricular hypertrophy). Hal ini membatasi kemampuan bilik/ventrikel kiri guna memompa darah, dan pada akhirnya meningkat risiko gagal jantung, serangan jantung, kematian jantung mendadak.
  • Gagal Jantung. Oleh karena kerja keras dari waktu ke waktu, otot-otot jantung akan mengalami kelelahan dan melemah, sehingga tidak bekerja secara efesien. Sehingga jantung yang kelelahan ini lamban laun akan mengalami kegagalan.

Kerusakan Otak

Sebagaimana halnya jantung Anda, otak pun memerlukan suplai dari darah untuk dapat bekerja secara optimal dan bertahan hidup. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sejumlah masalah dan bahaya pada otak, antara lain:

  • TIA (transient ischemic attack). Sering dikenal dengan stroke ringan, di mana penderita mengalami gejala mirip stroke untuk waktu yang singkat. Hal ini disebabkan oleh karena adanya gangguan aliran darah ke otak yang sifatnya sementara. Biasanya disebabkan oleh aterosklerosis atau jendalan darah – yang keduanya bisa berasal dari hipertensi. TIA biasanya merupakan sebuah peringatan awal bahwa Anda berpotensi terkena serangan stroke yang sebenarnya.
  • Stroke. Ketika sejumlah bagian otak mengalami kekurangan nutrisi dan oksigen, maka terjadilah stroke di mana sel-sel otak mulai mengalami kematian. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menyebabkan kerusakan dan melemahnya pembuluh darah arteri di otak, menyebabkan mereka menyempit, pecah atau bocor. Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan jendalan darah terbentuk di arteri menuju otak, menyebabkan terhambatnya aliran darah dan berpotensi menimbulkan stroke.
  • Demensia. Ini merupakan suatu penyakit/gangguan otak yang menimbulkan masalah pada proses berpikir, bicara, nalar, ingatan, penglihatan dan gerakan. Ada sejumlah penyebab demensia, namun ada yang disebut sebagai demensia vaskular dapat terjadi karena penyempitan dan hambatan aliran darah arteri pada otak. Salah satu tersangkanya tentu saja tekanan darah tinggi. Bahkan tekanan darah tinggi yang terjadi sejak usia dewasa muda, jika dibiarkan berlanjut, akan berpotensi timbul demensia pada usia lanjut.
  • Kerusakan Kognitif Ringan. Kerusakan ini merupakan peralihan antara perubahan daya pemahaman dan ingatan yang berjalan seiring dengan usia, dan beberapa masalah serius lainnya dengan adanya juga penyakit Alzheimer. Seperti demensia, juga bisa disebabkan oleh kurangnya suplai oksigen ke otak.

Kerusakan Ginjal

Ginjal kita menyaring zat-zat berlebih dan sisa/sampah dari peredaran darah, yang mana memerlukan kondisi pembuluh arteri yang sehat. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah yang berada di dalam maupun yang menuju ke ginjal, sehingga menyebabkan sejumlah penyakit ginjal (nephropathy). Jika tekanan darah tinggi disertai dengan diabetes, maka kerusakannya dapat berlipat-lipat.

  • Gagal Ginjal. Cukup umum diketahui bahwa tekanan darah tinggi adalah salah satu penyebab paling umum untuk kasus gagal ginjal. Karena tekanan darah tinggi dapat merusak baik pembuluh darah besar yang menuju ke ginjal maupun pembuluh darah kecil (glomeruli) di dalam ginjal. Kerusakan ini membuat ginjal tidak dapat menyaring zat sisa dari dalam darah dengan baik. Akibatnya, jumlah zat sisa dan cairan berlebih dapat menumpuk pada darah. Penderita mungkin akan memerlukan dialisis atau cuci darah.
  • Keropeng Ginjal (Glomerulosclerosis). Glomerulosklerosis adalah kondisi kerusakan ginjal yang menyebatkan luka parut pada glomeruli, yang merupakan anyaman pembuluh darah kecil pada ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah. Kerusakan ini akan menimbulkan gagal ginjal pada stadium selanjutnya.
  • Aneurisme Arteri Ginjal. Anerisme adalah benjolan yang muncul pada dinding arteri, jika terjadi pada dinding arteri yang menuju ginjal, dikenal dengan aneurisme arteri ginjal. Salah satu penyebab paling kuat untuk terjadinya ini adalah arterosklerosis, di mana dinding arteri melemah dan rusak. Semakin lama, dinding yang lemah tadi mendapatkan tekanan yang tinggi dan membentuk benjolan ke luar. Jika aneursme ini pecah, maka dapat mengakibatkan perdarahan dalam yang mengancam jiwa.

Kerusakan Mata

Mata disuplai oleh pembuluh darah yang kecil dan rapuh. Sebagaimana pembuluh darah yang lain, mereka juga dapat rusak oleh adanya hipertensi.

  • Kerusakan pembuluh darah mata (retinopathy). Hipertensi dapat merusak pembuluh darah yang menyuplai retina Anda sehingga menyebabkan retinopati. Kondisi ini dapat mengakibatkan perdarahan kecil pada mata, pandangan kabur dan pada akhirnya kehilangan pandangan secara total. Jika Anda menderita juga diabetes, maka kemungkinan kerusakan akan meningkat.
  • Cairan menumpuk di balik retina (choroidopathy). Pada kondisi ini, cairan menumpuk di balik retina karena kebocoran lapisan pembuluh darah yang berlokasi di sana. Koroidopati menimbulkan gangguan penglihatan atau pada beberapa kasus bekas luka yang dihasilkan merusak penglihatan.
  • Kerusakan saraf (optic neuropathy). Ini adalah kondisi di mana aliran darah yang terhalangi merusak serabut saraf penglihatan (nervus optikus). Hal ini dapat membunuh sel saraf pada mata dan menimbulkan perdarahan yang pada akhirnya menyebabkan kebutaan.

Disfungsi Seksual

Meskipun ketidakmampuan menjadi atau mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) menjadi sangat umum pada laki-laki ketika mereka memasuki usia 50-an, namun tampaknya semakin mungkin terjadi jika mereka juga memiliki tekanan darah tinggi. Dari waktu ke waktu, kerusakan pembuluh darah di dalam dan sekitar penis (arterosklerosis) membuat semakin sedikit darah yang dapat masuk ke dalam penis. Bagi beberapa laki-laki, kondisi ini membuat munculnya disfungsi ereksi. Permasalahan ini menjadi sangat umum, terutama pada laki-laki yang tidak mengobati tekanan darah tingginya secara teratur dan berkelanjutan.

Perempuan juga bisa mengalami disfungsi seksual akibat tekanan darah tinggi. Menurunnya perfusi atau aliran darah menuju vagina bisa mengarah pada penurunan hasrat seksual, kekeringan pada vagina atau kesulitan mencapai orgasme. Meningkatkan rangsangan seksual dan menggunakan lubrikan mungkin membantu. Seperti halnya laki-laki, perempuan juga bisa mengalami kecemasan dan masalah hubungan oleh karena disfungsi seksual.’

Bahaya Lainnya

Tekanan darah tinggi juga mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Menimbulkan sejumlah masalah seperti:

  • Kehilangan massa tulang. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan peningkatan jumlah kalsium di dalam urin. Banyaknya eliminasi (pengeluaran) kalsium melalui kencing tersebut dapat menyebabkan penurunan densitas (kepadatan) tulang – yang kita kenal sebagai osteoporosis. Hal ini bisa meningkatkan risiko patah tulang. Pada wanita manula, risiko ini akan meningkat.
  • Kesulitan tidur. Obstructive Sleep Apnea – sebuah kondisi di mana otot kerongkongan berelaksasi dan menyebabkan Anda mendengkur dengan keras – terjadi pada lebih dari separuh populasi dengan tekanan darah tinggi. Diperkiran tekanan darah tinggi bisa memicu apneu tidur, dan sebaliknya apneu tidur berpotensi meningkatkan tekanan darah.

Kegawatdaruratan

Tekanan darah tinggi biasanya merupakan kondisi yang kronis dan menahun, merusak organ dan jaringan tubuh secara perlahan-lahan. Namun pada beberapa kasus, tekanan darah meningkat tajam dengan cepat dan parah yang menjadi kondisi kegawatdarutan medis serta memerlukan pertolongan segera, dan seringkali memerlukan rawat intensif di rumah sakit.

Pada kondisi ini, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan:

  • Permasalahan dengan otak Anda, ditandai dengan hilang ingatan, perubahan kepribadian, gangguan konsentrasi, iritabilitas atau penurunan kesadaran yang progresif (encephalopathy).
  • Stroke.
  • Kerusakan parah pada arteri utama tubuh Anda.
  • Kejang pada wanita hamil (preeklamsia dan eklamsia).
  • Nyeri dada (unstable angina).
  • Serangan jantung.
  • Gangguan pompa jantung yang mendadak, menyebabkan tumpukan cairan pada paru yang kemudian menimbulkan sesak napas (edema paru).
  • Kehilangan fungsi ginjal yang mendadak (gagal ginjal akut).

Pada kebanyakan kasus, kegawatdaruratan muncul karena tekanan darah tinggi tidak mendapatkan pengobatan atau kontrol dengan baik.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda jika memiliki tekanan darah tinggi untuk selalu mengontrol kondisi tekanan darah tinggi Anda, mengobatinya secara teratur dan menjaga pola hidup sehat. Beberapa komplikasi tekanan darah tinggi tidak bisa dikembalikan sebagaimana kondisi sedia kala, sehingga akan sangat bermakna jika kita bisa mencegahnya sedari awal.

10 tanggapan untuk “Bahaya Tekanan Darah Tinggi”

    • Kolesterol dan asam urat juga masih bisa dikontrol dengan obat, pola diet dan olahraga. Jadi bisa sambil “ngempu” Bani dan Satori, sekalian olahraga keliling Niti Mandala :).

      Suka

  1. Bagian yang menyulitkan dari darah tinggi ini adalah kalau penderitanya sampai hamil.

    Pembuluh-pembuluh darah pada penderita begitu rapuh, sehingga jika sampai terbentuk pembuluh darah pada plasenta yang menghubungkan ibu ke bayi di dalam perutnya, bayi akan sulit memperoleh makanan dan oksigen dari ibunya. Dia akan gagal tumbuh dalam kandungan, beratnya tidak sebesar bayi-bayi normal, bahkan kalaupun lahir pun kecerdasannya tertinggal daripada anak-anak sebayanya.

    Ibaratnya, ibu dengan penyakit darah tinggi akan menyakiti anaknya sendiri.

    Suka

    • Garam memang bisa meningkatkan tekanan darah, konsumsinya dibatasi. Karena kan kasihan juga jika tidak mencicipi asin sama sekali.
      Banyak kasus kadang pengaturan diet saja tidak cukup untuk menangani hipertensi, sehingga perlu dilakukan pendekatan yang lebih holistik.

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.