Sebenarnya, apa yang dicari oleh dokter, digunakan sebagai pertimbangan untuk memilih tempat kerja. Itu pun jika bisa memilihnya. Seperti sebuah survei yang saya baca beberapa bulan yang lalu, tampaknya bukan sesuatu yang rumit-rumit sekali, dan itu nyata. Bukan juga tentang penghasilan yang besar.
Pilihan utamanya, saya rasa, sama seperti profesi-profesi lainnya, sebuah lingkungan kerja yang nyaman dan bisa dinikmati. Jika lingkungan kerja tidak bisa dinikmati atau membuat nyaman, maka tentu saja bukan pilihan yang diharapkan.

Baru-baru ini teman saya yang menjalani program PTT di sebuah wilayah terpencil berkata, dia memang disediakan rumah dinas, namun fasilitas tidak memadainya. Misalnya air yang tidak mengalir ke rumah, dan dia harus memasang saluran air baru. Ada kendaraan dinas, tapi sementara tidak bisa digunakan. Tapi saya yakin, masalah-masalah kecil seperti itu tidak akan menghentikan langkahnya.
Beberapa dokter mungkin lebih suka jika bekerja di sekitar keluarga dan teman-temannya. Yang seperti ini umumnya akan kembali ke wilayahnya masing-masing setelah menempuh pendidikan dokter.
Tentu saja juga ada pertimbangan kesempatan kerja. Seperti profesi lain, dokter juga melamar pekerjaan ke instansi-instansi tertentu, mengikuti pelbagai tes kerja. Jika kesempatan kerja kurang, maka pilihannya adalah membuka lapangan kerja sendiri – pun itu tentunya memerlukan modal dan dukungan finansial yang tidak sedikit.
Dokter juga biasanya menghindari tempat-tempat kerja yang rawan tuduhan malpraktik. Kelompok-kelompok tertentu yang gemar mengompori masyarakat, mencari keuntungan-keuntungan karena merasa punya kuasa dari sistem nepotisme yang tertata rapi adalah hal-hal yang sedianya membuat banyak dokter alergi. Dokter yang dituduh malpraktik karena tidak mendahulukan keluarga “yang punya kuasa” yang sakitnya cuma biasa-biasanya saja ketimbang pasien dari kalangan biasa yang sakitnya lebih gawat plus darurat, tentu tidak ingin dijadikan santap sehari-hari.
Intinya sama saja seperti profesi lain, kita hanya bisa bekerja dengan baik jika kita bisa bekerja dengan nyaman sambil menikmatinya, dukungan yang baik, dan tentunya sedikit klien yang rewel, sok tahu atau sok kuasa.
Tinggalkan Balasan