A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Kita telah, saya yakin, mencoba untuk menekan amarah namun tampaknya itu tidak mengakhirinya. Adakah sebuah pendekatan lain guna meniadakan amarah?… Amarah dapat hadir oleh sebab-sebab psikis maupun psikologis. Orang marah, mungkin, karena orang dihalang-halangi, reaksi-reaksi pertahanan seseorang tengah dihancurkan, atau keamanan orang yang telah secara seksama dibangun sedang terancam, dan sebagaimana yang lainnya. Kita semua begitu dekat dan kenal dengan amarah. Bagaimana orang memahami dan meniadakan amarah? Jika Anda mempertimbangkan bahwa kepercayaan-kepercayaan, konsep-konsep, pendapat-pendapat anda akan kepentingan yang paling besar, maka Anda terikat sedemikian hingga bereaksi dengan keras ketika dipertanyakan (diragukan). Daripada melekat pada kepercayaan-kepercayaan, pendapat-pendapat, jika Anda mulai bertanya apakah semua itu esensial (bermakna secara mendasar) bagi keutuhan hidup seseorang, kemudian melalui sang pemahaman akan sebab-sebabnya hadirlah peniadaan si amarah. Bagi ia yang mulai meniadakan pertahanannya sendiri yang menyebabkan konflik dan duka. Ini sekali lagi memerlukan kesungguhan. Kita terbiasa mengontrol diri kita untuk alasan-alasan sosiologis atau religius atau untuk kenyamanan, namun guna mencabut amarah hingga ke akar-akarnya memerlukan keawasan yang mendalam….

Anda berkata Anda marah ketika mendengar ketidakadilan. Apakah itu karena Anda mencintai kemanusiaan, atau karena Anda seorang pengasih? Apakah kasih dan amarah tinggal berdampingan? Dapatkah di sana ada keadilan ketika ada amarah, benci? Anda mungkin marah pada pemikiran akan ketidakadilan, kekejaman yang umum, namun amarah anda tidak mengubah ketidakadilan atau kekejaman; itu hanya dapat memberikan luka. Guna menciptakan tatanan, Anda sendiri harus menjadi bijaksana dan pengasih. Tindakan yang lahir dari kebencian hanya dapat menciptakan kebencian lebih banyak lagi. Tidak akan kebenaran ketika ada amarah. Kebenaran dan amarah tidak dapat ada berdampingan.

Buku Kehidupan VII.19

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

Tinggalkan komentar