Setelah Mencoba DISQUS Commenting System

DISQUS adalah salah satu dari sistem komentar pihak ketiga yang paling banyak digunakan oleh pemilik website termasuk narablog, lainnya yang cukup terkenal adalah JS-KIT dan INTENSE DEBATE. Ketiga sistem ini dapat diterapkan di banyak sistem, termasuk blog berdomain blogspot.com, domain pribadi dengan mesin wordpress, beberapa juga mendukung CMS seperti Drupal.

Blog lama saya yang masih memakai domain gratisan di sini menggunakan sistem komentar JS-KIT. Jika dilirik kembali, sistem ini agak sedikit menyulitkan penggunanya. Mungkin posisinya agak kurang nyaman, dan menambahkan beberapa unsur secara manual. Kecuali sudah mendukung pengaya commentluv, maka saya tidak ingin mencobanya kembali. Apalagi sistem ini tidak sepenuhnya gratis.

Di sisi lain saya tidak sempat mencoba INTENSE DEBATE karena pengayanya mengalami galat saat hendak saya aktifkan. Maka saya pun mencoba DISQUS sebagai salah satu alternatif. Mengapa saya mencoba DISQUS?

  • Beberapa elemen sistem komentar tidak begitu memiliki elemen CSS yang rapi untuk theme wordpress tertentu, sehingga tulisan bisa lebih rapi lagi.
  • Mesin yang sudah umum digunakan, dan tidak terlalu membingungkan pengguna blog.

Lalu setelah menggunakan DISQUS selama beberapa waktu, apa hal menarik yang saya dapatkan?

  • Proses instalasi mudah dan cepat, serta sinkronisasi juga tidak terlalu sulit dan fitur-fitur GUI yang mudah diakses.
  • Memiliki elemen komentar yang rapi, bisa dipilih antara bentuk thread atau pun flat. Dan bisa menentukan kedalaman thread dengan mudah.
  • Mendukung Gravatar.
  • Memiliki kemampuan menahan spam yang baik – walau bisa diintegrasikan sendiri dengan askimet, namun saya menemukan jika DISQUS bisa menahan semua spam lebih baik. Jika hanya sistem komentar biasa dengan askimet saja saya akan mendapatkan bergudang spam dan komentar yang salah tangkap. Namun dengan DISQUS, maka mesin askimet saja tampak seperti amatir dalam pengamanan komentar dari spam. Saya sendiri tidak tahu mengapa hal ini bisa berdampak demikian. Saya bisa berkata dalam pengalaman saya, DISQUS is zero spam day.
  • Dapat melakukan pembalasan via surat elektronik (bagi pengguna akun DISQUS).

Kemudian hal-hal yang masih kurang pada sistem komentar DISQUS menurut saya:

  • Tidak terlalu ramah pada akun tamu, yang setiap kali berkomentar muncul tulisan untuk tetap berkomentar sebagai tamu atau membuat akun DISQUS.
  • Belum mendukung smiley, namun dari pihak DISQUS berkata sedang mendiskusikannya. Bandingkan dengan rivalnya INTENSE DEBATE yang sudah memiliki fitur ini.
  • Comment Luv belum didukung oleh DISQUS, namun sudah banyak yang meminta fitur ini ditambahkan – bahkan pemilik commentluv Andy Bailey sudah menerima kemungkinan penambahan commentluv di sistem DISQUS. Sementara fitur ini baru tersedia bagi pengguna JS-KIT dan (mungkin) INTENSE DEBATE.
  • Tidak memiliki sistem premoderasi komentar untuk komentator baru, namun karena mampu mencegah spam dengan baik, saya rasa hal ini menjadi tidak begitu perlu.
  • Ketika dinon-aktifkan, komentar yang masuk dalam thread di DISQUS menjadi komentar tunggal di area komentar asli.

Sejak saya mengembalikan ke sistem komentar wordpress yang asli. Ada dua atau tiga spam yang masuk setiap jamnya, dan ini tidak menyenangkan sama sekali. Mungkin saya harus mengembalikan reCAPTCHA di blog ini, ataukah kembali menggunakan sistem DISQUS lagi. Bagaimana menurut Anda?

18 tanggapan untuk “Setelah Mencoba DISQUS Commenting System”

    • Lukman,
      Saya juga menyukai borang tanggapan asli milik WordPress, hanya saja saya mencari sistem komentar flat dengan pola diskusi yang dapat dilacak, dan menyediakan keperluan notifikasi diskusi sesuai pilihan pembaca :).

      Suka

    • thanks mas…. dah maen ke blog saya, mau tanya nih, kalo mau pasang recent commentsetelah kita pakai disqus gimana ya?

      Suka

    • Hakim,

      Oh ya…, maaf kelupaan. Rasanya ada kodenya yang bisa dipasang di sidebar blogspot. Coba cari di halaman admin di disqus.com – saya sudah lama tidak menggunakan widget itu itu di blog – karena rasanya kurang usabel menurut saya sendiri 🙂

      Suka

  1. Oalah… Disq itu dapetnya dari sini toh ? pantesan kmaren bingung ini apaan ya ?
    btw, saya sih menggunakan Akismet, sama dgn Wira. Tapi terkadang ada juga komentar rekan2 yang beneran serius masuk ke kategori spam, tapi syukur masih bisa dilacak…. Misalnya si spammer newbie Winarto. :p
    .-= PanDe Baik´s last blog ..Liburan bersama Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Badung (Hari pertama) =-.

    Suka

    • He he, maaf, kebiasaan lama di blogspot menggunakan sistem komentar pihak ketiga sih.

      ASKIMET kan korporat besar yang dikelola oleh AUTOMATIC juga, yah makin lama makin tangguh juga 😀

      Suka

  2. kalau menurut saya sih cukup pakai akismet aja, selain lebih friendly bagi pengunjung, akismet rasanya lebih “jujur”, dalam artian berapa spam yang tertangkap jadi kelihatan dan kita tinggal delete all. Kalau yang lain, mungkin tidak pernah ada spam yang masuk, kita tidak tahu apakah bisa jadi ada salah tangkap 🙂

    just my opinion
    .-= imadewira´s last blog ..Kemana Rossi di Tahun 2011? =-.

    Suka

    • Ini saya sedang mencoba WP-SpamFree, nah masalahnya saya mencari yang tidak pernah salah tangkap, biasanya antispam komunitas memiliki kemampuan seperti ini Bli Wira 🙂

      Yah, kembali ke masing-masing narablognya lagi kan Bli 😉

      Suka

    • Iya, ini kembalikan lagi ke WordPress – sekadar pingin tahu efek apakah ada kerusakan jika plugin DISQUS dicabut, tapi saya malah dapat masalah dengan banyak spam.

      Belum tahu nih solusinya mesti gimana 😀

      Suka

  3. Disqus sekarang memang sedang naik daun, bahkan situs besar seperti Mashable.com menggunakan disqus. saya sendiri memakai disqus hanya di blog tumblr saja (saya ada 3 blog di tumblr). alasannya, karena tumblr tidak memiliki fasilitas komentar.. 😀
    untuk WordPress sendiri, walaupun fitur yang ditawarkan disqus cukup menarik tp saya masih lebih senang menggunakan fitur komentar bawaan wp.
    oh iya, sistem komentar pihak ketiga semacam ini yang pertama saya tahu dulu adalah haloscan, dulu (tahun 2006-07an) sering dipakai teman2 narablog ABG (yang sekarang sudah beranjak dewasa :P) di blog mereka, tapi sekarang semakin menyusut dan bahkan saya denger2 mulai februari layanan haloscan akan ditutup. sayang sekali…

    Suka

    • Kalau di WordPress sendiri lebih banyak digunakan INTENSE DEBATE, karena yang menciptakannya sama dengan mereka yang melahirkan wordpress 🙂 – jadi bisa dibilang itu penyempurnaan dari sistem komentar wordpress sekarang. Apalagi sudah diakuisisi oleh AUTOMATIC – saya dengar begitu. Makanya plugin ini selalu masuk kategori featured.

      Kalau DISQUS memang lebih banyak digunakan secara umum (bukan hanya di WordPress), namun juga di lokasi lain 🙂

      Kalau HaloScan sih tidak mati Mas Hielmy, malah sekarang jadi yang terbaik dan paling tangguh setelah menjelma menjadi JS-KIT dengan sistem ECHO-nya yang baru. Hanya saja sekarang tidak sepenuhnya gratis (maksudnya yang gratis memiliki fitur terbatas), jadinya mungkin hanya corporate berduit yang meliriknya, bukan ABG lagi 😀

      Suka

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.