A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Pengubah permukaan bumi paling cepat adalah manusia, hutan berubah menjadi perkebunan dan persawahan, lalu menjadi pemukiman dan kawasan industri. Lingkaran ini sangat cepat berputar, Anda yang sudah hidup dengan melihat tiga generasi membuat perubahan ini tampak begitu cepat dan segera. Hari ini sebuah hutan hijau, setahun lagi menjadi hutan beton, demikianlah kiasannya.

Sebenarnya kita memiliki pilihan untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih. Tapi kita mungkin tidak acuh, atau tidak terlalu peduli, atau mungkin kita menyangkal semua yang sudah terjadi – setidaknya apa yang diungkap Dan Brown dalam novel “Inferno” memberikan gambaran mirip akan penyangkalan kita.

Ilustrasi kocak dampak kita pada alam dalam hal yang tidak pernah terbayangkan. Sumber gambar: Poorly Drawn Comics.

Banyak pulau yang tenggelam akibat pemanasan global mungkin dulu menjadi sebuah lelucon, atau sesuatu yang sulit dipercaya. Tapi kehilangan lapisan es yang semakin banyak sudah mulai mengancam kita.

Tapi yang paling sulit memang mengubah paradigma dan karakter kita yang selalu mengatakan pada diri kita sendiri, “Keep Calm, Aku Ra Po Po“. Kita mungkin belum merasakan, dan mungkin tidak akan merasakannya. Entah juga dengan generasi setelah kita.

Belum lagi masalah sampah dan lainnya. Maka kali ini saya menulis, hanya untuk mengingatkan kembali, setidaknya diri saya sendiri.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

Tinggalkan komentar