Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Battle’s Countdown

Sementara perpindahan beberapa account ke area open source tampaknya tidak memperlihatkan adanya permasalahan bermakna, hanya saja memang memerlukan sesuatu yang dikenal sebagai jam terbang untuk menjadikan penggunanya menenun suatu naturalalisasi. Walau tidak setidikit orang yang memang enggan berpindah pada sesuatu yang lebih baru, namun kurasa kesemuanya itu dikarenakan kekhawatiran jika kinerja akan melambat, namun kita tak dapat melupakan bahwa manusia memiliki kemampuan belajar dan beradaptasi dengan sesuatu yang baru, walau pun seorang pengguna komputer harus berpindah dari satu jenis program ke program yang lainnya, ia harus mulai mulai belajar dan menemukan naturalisasinya sehingga efektivitas kerja dapat kembali ke fungsi semula… he… he… demikianlah teorinya. Yah… aku pun rindu menggunakan kualitas outlook yang menjajikan, namun dengan kondisi perangkat keras yang seperti saat ini, tidak bisa terlalu diharapkan. Sementara aku sedang mencari format tulisan yang lebih baik, coba saja bandingkan dua tulisan sebelumnya, satunya ditulis dengan outlook, dan satunya lagi dengan thunderbird, tampaknya proporsi yang dihasilkan thunderbird belum begitu ramah dibaca.

Beberapa hal mengisi hari yang agak menyebalkan ini, ha… ha…, sebenarnya sih indah. Sebagian besar kuisi dengan istirahat, kondisi tubuhku belum juga membaik. Mencoba membaca buku Xu-Yun: Awan Kosong, namun karena terjemahannya begitu kaku, aku jadi agak sulit memahaminya. Sambil mendengarkan lantunan balada dari album baru Pure Ballads 2008, tampaknya beberapa hal yang menekan mampu lebih sedikit lunak, walau kutahu itu bukan sepenuhnya efek musik.

Sebelum menyiapkan untuk ujian internal medicine nanti, mungkin ada baik aku merapikan sedikit tumpukan buku dan kamarku yang sudah sangat berantakan, aku sepertinya tak terbiasa bekerja dalam suasana yang tidak begitu kondusif, kakakku sering mengatakan bahwa aku sedikit manja, hmm…. walau demikian mungkin ada baiknya juga ia selalu mengingatkanku. Detik-detik menuju salah satu ujian yang paling berat dalam melihat sejauh mana kompetensi medik yang sudah dicapai akan segera tiba, walau tidak seperti USMLE, namun pastilah akan cukup menjanjikan ketegangan.



Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: