A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Anak-anak kost (kebanyakan) selalu berusaha menerapkan prinsip ekonomi sebaik-baiknya, dengan keuntungan sebanyak-banyaknya namun pengeluaran sesedikit mungkin. Karena memang sokongan moneter sering kali membuat keteter.

Aku sendiri kadang hanya memilih mencuap tahu tempe dan sayuran di pagi hari, kadang sarapan pun bisa menjelang siang baru sempat. Ah…, memang sudah begitu konon kalau jadi anak kost.

Saya biasanya sarapan pagi di depan rumah, tapi ini tumben (karena memang tidak masak sendiri) saya sarapan di warung makan berkah, biasanya saya cuma makan siang di sini.

Menunya prasmanan sederhana dengan harga terjangkau, bagi saya yang penting bisa mengatur porsi makan dengan baik, dan ada menu sayuran hijaunya.

Yah, warung inilah yang paling sederhana di antara perbatasan Pogung Baru dan Pogung Lor di daerah saya.

Terkirim dari telepon Nokia E71 | http://www.legawa.com

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

2 tanggapan

  1. santidiwyarthi Avatar
    santidiwyarthi

    Hmm, mo makan saja .. pake motrek dulu. Harusnya, habis makan, jadi bisa ktauan, piringnya licin atawa masih bersisa banyak. eh hehe…. Bedewe n eniwe, klo pake nyuci piring, bisa dapet discount juga?

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Mbak Santi,

      Itu kebiasaan yang ditularkan sama seorang teman dulu, setiap kali mau makan dia selalu bikin foto hidangannya 😀
      Ah, rasa-rasanya ga bakal dapat diskon deh 😆

      Suka

Tinggalkan komentar