Bhyllabus l'énigme

A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages


Menolak Undangan di Yahoo! Messenger

Bukannya saya sombong atau bukannya saya juga tidak terbuka bagi publik (tapi tentunya saya juga bukan milik publik, he he, memangnya fasilitas negara), namun saya harus sering kali menolak undangan seseorang di Yahoo! Messenger karena saya tidak bisa mengetahui identitas orang tersebut.

Saya jarang sekali menggunakan Yahoo! Messenger, pun saya gunakan untuk berkomunikasi, biasanya saya membuat janji terlebih dahulu – karena memang memerlukan waktu tersendiri. Jadi saya tidak ingin akun saya yang satu ini kacau.

Saya tidak bisa begitu saja membiarkan akun dengan identitas yang tidak dapat ditelusuri hinggap di jaringan saya bukan? Karena saya juga bertanggung jawab atas keamanan – tidak hanya akun saya – namun akun-akun lain yang berada dalam jaringan saya. Itu seperti social network responsibility.

Jadi saya sarankan kepada para pemilik akun Yahoo!, silakan lengkapi identitas pengguna akun anda dengan baik. Dulu ada yang namanya Yahoo! Profiles, dan saya masih menggunakan profile lawas & valid saya di alamat: http://profiles.yahoo.com/hari_diva sehingga setiap saat dapat ditelusuri kembali. Walau kini sudah berganti nama menjadi aplikasi Yahoo! Pulse (saya tidak mengerti, dulu ada Yahoo! 360, akhirnya kembali ke Yahoo! Profiles, kemudian sekarang berganti Yahoo! Pulse, padahal intinya sama, dan hanya berganti kulit saja).

Jadi ketika Anda ingin masuk ke jaringan seseorang (salah satunya adalah Yahoo! Messenger), maka orang tersebut bisa dengan mudah mendapatkan informasi tentang diri anda, dan lebih memastikan bahwa undangan anda bukanlah penipuan dunia maya.

Hal lain yang sebaiknya juga disisipkan adalah penggunaan identitas asli. Saya menghargai pengguna internet anonim – karena itu memang hak-nya – namun sekali lagi tidak pada jaringan saya. Saya misalnya, walau mengirimkan pesan Yahoo! Messenger dengan nama panggilan (nick), namun akan ada identitas asli saya yang menyertainya. Dan tentu saja, selain identitas asli, setidaknya Anda menambahkan pesan kepada akun tujuan, walau Anda yakin kenal orangnya – siapa tahu orang yang Anda tuju termasuk pelupa seperti saya.

Saya tidak suka birokrasi berbelit-belit, tapi hanya dengan sedikit informasi singkat, saya rasa semua masalah bisa terselesaikan dengan baik. Jadi sebaiknya kita tidak terlalu pelit informasi di ruang internet. Karena jika pelit, saya sering kali harus menolak undangan menghubungkan akun Yahoo! Messenger karena saya tidak tahu siapa orang itu, dan identitasnya pun tidak dapat ditelusuri di dunia maya. Tapi saya kirimkan kok pesan penolakannya (alasan mengapa saya menolak menggabungkan akun ke dalam satu jaringan).

Pesan disisipkan saat menolak undangan Yahoo! Messenger dari akun yang tidak dikenal.


15 tanggapan untuk “Menolak Undangan di Yahoo! Messenger”

  1. @Bli Wira,

    Itulah hakikatnya menjadi dosen 😀 – memudahkan komunikasi 🙂

    Suka

  2. belakangan ini saya juga agak jarang menggunakan YM.

    Untuk YM, saya biasanya agak dilema karena ketika mengajar di kampus saya biasanya memberikan id YM saya untuk di add oleh semua mahasiswa untuk memudahkan komunikasi dengan saya.

    Suka

  3. Abdul Hakim,

    Setiap orang punya cara berkomunikasi masing-masing 🙂

    Sampai sekarang Yahoo Messenger masih yang paling banyak digunakan, diikuti MSN/Live Messenger, baru kemudian beberapa menggunakan Skype. Lumayan murah meriah bagi mereka yang berlokasi terpisah oleh benua dan samudera 😀

    Kalau cuma tetanggaan sih, teriak juga bisa 😆

    Suka

  4. sama bli, saya jarang sekali menggunakan YM< paling kalo ada hal urgent aja, seperti masalah hosting yang harus kontak support hostingnya, kalo cuma chit-chat doang mah males, meding pake sms

    Suka

  5. @Nima,

    Ndak apa-apa, kan jadi banyak kenalan 🙂

    Salam kenal juga.

    @Pandu,

    Hmm…, sebenarnya kalau melirik jejaring sosial, saya suka konsep yang diusung oleh Multiply, hanya menggabungkan mereka yang sungguh-sungguh kita kenal dekat, tidak perlu semua ditambahkan. Karena kalau memang perlu berkomunikasi sesekali dua kali, surel masih bisa dihandalkan hingga saat ini.

    Saya sebanarnya ingin membuka informasi bagi publik, tapi saya menemukan banyak orang "tidak jujur" dalam berjejaring sosial, menambahkan teman hanya untuk mencari donwline untuk sesuatu, pada akhirnya mailbox dipenuhi spam 😦

    @Mas Rismaka,

    Saya kalau tidak kenal dan tidak ada penjelasan biasanya tidak diterima. Sederhana saja, saya tidak mau dipusingkan oleh hal-hal aneh di kemudian hari.

    Mas Ris, kalau sampah masih sedikit problemanya, kalau virus komputer yang nyebar baru kelabakan. YM masih cukup sering jadi pelabuhan virus internasional 🙂

    Suka

  6. Kalau saya memang tidak suka pakai ym, bahkan fb juga jarang,tapi kalau ada yang add, hampir sama, masih pikir dulu, dan masih mempelajari, tidak serta merta menerima hanya sekedar memperbanyak jumlah teman saja, untuk apa banyak secara kwantitas kenyataannya kwalitasnya tidak ada, maksudnya hanya kelihatan banyak teman saja, tapi toh juga tidak pernah say hello dan sbgnya. paling – palig yang sering dilihat teman yang sudah sering ketemu juga.

    Suka

  7. Saya sering di-add sama orang asing. Dan saya biasanya selalu terima dengan senang hati, meski setelah itu ga ada komunikasi apapun (jadi nyampah di YM) 😆

    Tapi membaca posting ini jadi sadar juga, tidak baik menyimpan sampah orang asing yang ga dikenal ada di YM 🙂

    Suka

  8. Salam…

    waah..wahh..saya ini termasuk yang suka add2 YM orang 😀

    Tapi saya jelas kok Pak..beneran jelas..suer deh ga boong ;))

    Salam kenal dari penjelajah kecil 😀

    Suka

  9. Liat aja klo nyuekin aq d Plurk..no traktiran forefer..btw msi mo dtraktir??

    Suka

  10. Pak Sugeng,

    Hmm…, tapi kan belum tentu juga itu orang rumah, kalau orang luar yang menyamar jadi orang dalam bagaimana ?:-)

    Suka

  11. menurutku hati-hati sebelum melangkah itu lebih baik daripada mengconfirm tanpa tahu orangnya. tapi kalo sering bertamu dirumah ini terus nge-add apa harus menunjukan fotokopi KTP juga bli 😆 😀 😕

    Suka

  12. Mas Agung,

    Kalau facebook sudah jelas, aturan saya lebih ketat lagi, kalau mengundang tanpa perkenalan dan saya tidak tahu siapa orangnya, biasanya saya kirimkan pesan dan bertanya itu siapa, tapi kalau dalam sebulan pesan saya tidak dibalas atau tidak ada konfirmasi balik, saya akan tolak.

    Dulu saya pernah menulisnya di "My Five Facebook's Rules" 🙂

    Suka

  13. Gimana kalau komunikasi lewat facebook??

    Hayoo berani ga? xixixi :mrgreen:

    Suka

  14. Panah Hujan,

    Yahoo! Messenger itu buatan lawas lho Dewi, sekarang kan sudah ada twitter dan lain-lain, lagi pula seperti yang saya bilang dulu. Saya lebih mudah dihubungi via surel daripada jejaring sosial 😀

    I am a :hippo: that :inlove: reading :mail:

    Suka

  15. Jadi pengen nge-add kak Cahya 😀

    Id YM-nya apa, Kak? ^^

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

About Me

Hello, I’m a general physician by day and a fiction and blog writer by night. I love fantasy and adventure stories with a cup of tea. Whether it’s exploring magical worlds, solving mysteries, or fighting evil forces, I enjoy immersing myself in the power of imagination.

I also like to share my thoughts and opinions on various topics on my blog, where I hope to connect with like-minded readers and writers. If you’re looking for a friendly and creative person to chat with, feel free to message me.

Buletin

%d blogger menyukai ini: