Tidak sekali atau dua kali, saya sering kali terkejut saat melihat sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows terserang virus dan menghancurkan beberapa subsistemnya. Mengapa demikian? Karena saya rasa sudah lama sekali saya tidak pernah mengalami masalah lagi dengan virus komputer yang sebenarnya. Zaman dulu ya memang sih, selalu ramai dengan serangan virus. Tapi sudah beberapa tahun ini, virus komputer bukan lagi jadi ancaman serius dalam pengalaman saya. Sehingga saya kaget jika ternyata masih ada orang yang kini – di masa tersedia pelbagai vaksin modern – masih saja terserang virus komputer.
Apalagi kemarin saat bercakap-cakap dengan Mas Ganda, melalui tulisan saya yang lalu. Ternyata masih cukup banyak juga korban virus komputer. Mungkin saya bisa berbagi sedikit mengenai pengalaman saya dalam optimalisasi antivirus di komputer, jika ada kurang lebihnya mohon ditambahkan pun dikoreksi.
Kenalilah Komputer Anda
Ya, ini adalah langkah pertama yang paling sederhana. Jika kita ingin melindungi komputer dari virus komputer, setidaknya kita harus tahu apa yang ingin kita jaga. Jika Anda menggunakan PC (komputer pribadi), maka tidak ada yang lebih tahu seluk beluk komputer baik peranti keras maupun lunaknya kecuali si pemilik.
Anda harus tahu, karena Andalah pemiliknya. Tapi jika Anda berprinsip bahwa Anda tidak wajib tahu, kalau rusak tinggal dibawa ke tempat perbaikan komputer, maka percayalah, Anda boleh berhenti membaca tulisan ini sampai di sini, karena selanjutnya tidak akan bermanfaat apapun bagi Anda.
Mengapa Anda perlu tahu? Alasannya sederhana, karena setiap antivirus memerlukan pasangan komputer yang tepat, alias memenuhi kebutuhan minimal agar antivirus tersebut dapat dijalankan dengan baik. Antivirus terbaru mungkin tidak akan terseok-seok jika dijalankan pada komputer lawas, atau membuat sistem anda menjadi sangat lambat dalam merespons pelbagai tugas.
Jadi pastikan komputer anda memenuhi dengan apa yang disebut system requirements bagi antivirusnya.
Gunakan Peranti Lunak Asli
Saya sangat menyarankan Anda untuk selalu menggunakan produk peranti lunak asli (genuine) dan bukan yang bajakan (hacked, cracked, etc). Produk-produk asli memberikan Anda perlindungan maksimal terhadap kemungkinan kejahatan informasi teknologi. Windows asli menyertakan perlindungan optimal, sama halnya dengan antivirus yang asli. Beberapa program bajakan mungkin mengandung piranti jahat (malware) di dalamnya, dan kita tidak pernah tahu kerugian apa yang bisa ditimbulkan.
Produk proprietary berbayar mungkin terlalu mahal untuk kebanyakan dari kita, pun demikian cobalah mencari alternatif, baik dalam bentuk freeware, non-comercial software, atau open source. Meskipun disediakan dengan gratis, dan kita tidak perlu membayar atas lisensinya, namun mereka aman dan beberapa terbukti bisa diandalkan.
Mengapa ini perlu atau mengapa kita menghindari peranti lunak bajakan? Jika sebuah peranti lunak komersial cukup bagus, banyak digunakan dan juga laris. Biasanya orang akan mencari yang bisa didapatkan dengan ‘gratis’ tanpa mesti mengeluarkan uang, dan ada oknum yang juga bisa menyediakan versi bajakan ini melalui penyebaran – utamanya di dunia maya. Namun produk bajakan selalu berpotensi terinfeksi dengan peranti lunak jahat, baik yang sengaja disisipkan atau pun yang tidak sengaja menginfeksinya. Dan percayalah, Anda tidak ingin menyusup ke dalam komputer anda dan mengacaukannya.
Sehebat apapun antivirus tetap saja tidak ada yang sepenuhnya sempurna, jangan menantang antivirus anda untuk melindungi diri dari kemungkinan ini. Mencegah selalu lebih baik dari mengobati suatu penyakit bukan? Sama halnya dengan kasus ini.
Memilih Antivirus yang Tepercaya
Bagaimana memilih antivirus? Jika Anda sudah memiliki yang Anda percayai sejak dulu gunakanlah itu. Jika Anda baru pertama kali menggunakan komputer dan bingung bagaimana harus memilih antivirus, tanyalah pada seseorang (yang juga Anda percayai) yang lebih berpengalaman tentang masalah komputer, tentu juga sesama pengguna Windows. Jangan coba-coba menggunakan antivirus baru yang Anda, teman anda, ahli komputer di tempat servis komputer langganan anda atau bahkan kucing anda tak pernah mendengar namanya. Hati-hati terhadap rogue antivirus, karena bukan selamat nanti yang jadi kisah selanjutnya.
Memilih antivirus itu susah-susah gampang. Susah karena banyak pilihan yang bagus, gampang karena tinggal comot dari dunia maya yang sudah tersedia banyak. Jika bingung silakan menelusuri di internet, karena ada banyak sekali pertimbangan orang dalam memilih antivirusnya, mungkin salah satu dari pertimbangan itu sesuai dengan kebutuhan anda. Anda bisa membeli sebuah produk security suite, hampir semua antivirus komersial memilikinya. Ini bisa menghemat waktu Anda untuk menyetel sistem keamanan komputer, namun bisa membuat Anda merogoh isi dompet hingga ratusan ribu rupiah untuk pembayaran lisensi tahunannya. Namun beberapa antivirus juga tersedia dalam versi non-comercial software, jadi bisa digunakan secara gratis (tanpa perlu membeli lisensi) hanya untuk penggunaan komputer pribadi atau rumahan. Dan jangan khawatir, tidak berbayar bukan berarti antivirus itu tidak berdaya dalam menghadapi serangan virus.
Jika Anda masih bingung, mungkin bisa membaca tulisan lawas saya – Antivirus Untuk Pemula – atau tulisan lainnya – Apa Sih Antivirus Terbaik? Tidak ada panduan yang absolut untuk ini, namun ada baiknya kita belajar sendiri menemukan jawabannya. Jika saya diminta merekomendasikan, maka rekomendasi saya tetap sama, avast! antivirus sejak beberapa tahun terakhir ini – silakan pilih versi gratis atau berbayar sesuai keperluan.
Ikuti Perkembangan dan Komunitas
Anda kecewa dengan antivirus yang selama ini Anda gunakan? Tunggu dulu, jangan buru-buru berpindah hati, mungkin kesalahannya bukan pada antivirus anda. Ikuti perkembangan dan komunitas pengguna antivirus anda. Siapa tahu ada versi baru yang dikeluarkan dan Anda melewatkannya, atau memang ada bugs pada sistemnya, dan hanya Anda yang mengalaminya.
Vendor antivirus yang baik biasanya menyediakan pelbagai jalur komunikasi baik antara produsen maupun sesama konsumen. Sebuah forum internet akan jadi tempat yang baik untuk bertanya jika Anda menemukan masalah, keanehan atau sesuatu yang tidak Anda pahami tentang antivirus yang Anda gunakan. Namun interaksi di internet ada pelbagai macam, jangan kaget jika responsnya beragam. Forum kadang menjadi tempat yang baik untuk melihat apakah ada solusi bagi masalah kita. Jangan lupakan juga menggunakan surel dukungan (email support), walau mungkin akan makan waktu lebih lama jika menangani banyak keluhan. Dan vendor yang baik tidak akan membedakan pertanyaan ataupun keluhan dari pengguna produk mereka baik yang gratisan maupun berbayar.
Jika penyedia antivirus anda juga menyediakan jalur komunikasi via jejaring sosial seperti twitter, facebook atau blog, silakan bergabung atau ikuti perkembangannya sesuai dengan jejaring sosial yang bisa Anda ikuti dengan optimal, atau ikuti semuanya saja sehingga Anda tidak ketinggalan berita. Ini membuat Anda mengenali lebih banyak seputar antivirus anda dan meningkatkan kemampuan si pengguna untuk menangani masalah mendasar yang timbul seputar peranti lunaknya.
Pun demikian, jangan sampai lupa membaca berkas panduan, dukungan atau tanya jawab (FAQ) yang seringkali disertakan pada sebuah peranti lunak, siapa tahu ternyata jawaban atas masalah anda sudah ada di sana.
Kenali Hal Dasar
Katanya sih sudah kebiasaan orang Indonesia kalau punya sesuatu dipakai dulu baru baca panduannya kemudian. Namun ada baiknya Anda mengenali hal-hal mendasar tentang antivirus yang Anda gunakan. Semisal bagaimana cara pengaktifannya, pemindaiannya, pembaruannya dan setelannya sehingga bisa digunakan secara optimal.
Antivirus tidak selalu bisa mendeteksi virus setiap saat, ada kalanya virus masih bisa lolos dan menetap di komputer. Apalagi jika virus itu termasuk tipe baru dan pasif, alias belum dikenal dan tidak menunjukkan perilaku virus komputer tanpa dilakukan eksekusi manual. Jadi perbarui antivirus anda secara berkala dan lakukan pemindaian secara berkala juga. Ingat selalu bahwa memasang antivirus tidak selalu berarti komputer aman dari serangan virus.
Virus komputer didesain dengan cerdas – walau saya bukan seorang ahli di bidang itu, pun kita tidak bodoh, namun kemalasan dan rasa cuek kita kadang membuat komputer kita menyimpan banyak virus yang bisa jadi bom waktu siap meledak setiap saat.
Cuek juga bisa membuat kita rugi besar, antivirus bisa jadi senjata makan tuan. Kita juga mesti curiga mana yang virus dan bukan virus (deteksi palsu). Jika kita curiga sebuah berkas adalah virus komputer namun antivirus kita tidak menunjukkan berkas itu terinfeksi atau berbahaya, jangan langsung percaya. Jika Anda menemukan kecurigaan seperti ini, lakukan tiga hal dasar ini:
- Pertama, periksa apakah antivirus merek lain juga tidak mendeteksi bahaya, ataukah mereka berkata lain. Caranya, unggah berkas tersebut untuk diperiksa secara daring di virustotal.com. Silakan merujuk pada tulisan saya sebelumnya, “Virus Komputer atau Bukan?” Ini bisa membantu Anda menguji kecurigaan anda, jika ternyata berkas itu bersih, langkah selanjutnya nyaris tidak diperlukan.
- Kedua, kirim contoh berkas yang dicurigai ke penyedia antivirus anda (semisal pengguna avast! akan mengirim contoh virus via surel ke alamat: virus@avast.com) untuk dianalisa lebih lanjut. Jika itu virus, maka antinya akan segera dibuatkan, jika tidak maka tidak perlu dibuatkan antinya. Berkas dikirim via surel setelah diarsip (baik dalam bentuk .zip; .rar; .7z atau sebagainya), jangan kirim berkas telanjang melalui jalur SSL, dan beri kata sandi untuk arsip yang dikirim tersebut (menghindari salah tangkap oleh antivirus yang digunakan oleh penyedia surel), kata sandi disertakan dalam surel yang dikirimkan tersebut beserta keterangan sebisa kita, mungkin sebuah narasi mengapa kita bisa curiga (sertakan juga versi mesin dan database antivirus yang Anda gunakan).
- Ketiga, masukkan berkas ke dalam ruang virtual yang aman. Nama ruang virtual ini tergantung dari masing-masing antivirus, avast! menyebutnya sebagai virus chest, beberapa produk lain mungkin menamainya virus vault atau virus box. Ini penting guna menghindari penyebaran virus, dan bisa memindai ulang berkas saat ada pembaruan terkini produk antivirus anda. Langkah dua dan tiga bisa dilakukan simultan atau beda urutan tergantung produk antivirus yang digunakan.
Waspadai juga deteksi palsu semisal false posiitive detection, karena Anda bisa kehilangan berkas yang sebenarnya tidak ‘berdosa’. Ketika ada peringatan infeksi virus, jangan buru-buru menghapusnya (delete), coba dulu diperbaiki (repair), namun ingat , bahwa tidak semua infeksi virus bisa dibersihkan tanpa menghapus berkasnya. Memang sudah jadi protap untuk beberapa jenis virus komputer penghancurannya dengan menghapus berkas yang terinfeksi dan bukan dengan membersihkannya, silakan hubungi vendor atau komunitas pengguna antivirus anda jika ingin mengetahui jenis virus komputer mana yang dapat dibersihkan tanpa menghapus berkas terinfeksi dan mana yang tidak bisa.
Jika Anda tidak yakin itu infeksi virus, jangan hapus berkas tersebut, namun masukkan ke dalam ruang virtual program antivirus dan dapat lakukan tiga langkah di atas. Kenali ciri-ciri deteksi positif palsu oleh suatu antivirus, ini hanya bisa Anda lakukan jika Anda tidak cuek terhadap komputer anda. Saya pernah menulis tentang deteksi positif palsu dalam “Bencana Win32:Delf-MZG”, itu adalah deteksi positif palsu terburuk oleh avast! sepanjang masa, terjadi sesaat setelah pelepasan database virus baru yang belum diproses secara matang (human error), banyak penggunanya yang sampai harus menyaksikan sistem komputer mereka hancur karena deteksi positif palsu ini, mereka membabi buta menghapus setiap berkas yang terinfeksi. Untungnya saya sedikit lebih waspada sehingga terhindar dari bencana tersebut. Dan rata-rata produk antivirus manapun pernah mengalami hal ini.
Jadi kenalilah hal-hal mendasar seputar antivirus yang anda gunakan, karena Anda bisa optimalkan tanpa terkena dampak buruk yang mungkin ditimbulkannya.
Satu Saja Cukup
Apa benar dua antivirus lebih baik dari satu? Apa benar double antivirus bisa menyebabkan sistem crash? Apa benar bahwa memiliki antivirus internasional dan lokal adalah pasangan yang baik untuk sistem komputer kita? Pertanyaan ini sering ‘menghantui’ mereka yang lebih rentan terkena trauma akibat infeksi virus komputer, misalnya mahasiswa yang sedang menulis tugas akhir, atau pegawai yang sedang mengetik laporan pertanggungjawaban. Bayangkan kalau tiba-tiba data yang sudah dikumpulkan dan dianalisis tiba-tiba lenyap atau rusak karena virus, betapa tidak menyenangkannya hal-hal tersebut, Anda bisa menggila dibuatnya – setidaknya begitulah yang disampaikan mereka yang pernah mengalaminya.
Dalam pengalaman saya, satu antivirus yang mumpuni sudah cukup. Rata-rata antivirus memiliki tingkat keakuratan deteksi di atas 96% saat ini, artinya bisa mendeteksi 96 virus dari 100 jenis yang ada. Deteksi avast! yang saya gunakan misalnya rata-rata berada di kisaran 97% – 99%, jika saya hendak menambahnya dengan antivirus lain, itu pun tidak akan menjadikannya 100%. Jadi menambahkan antivirus lainnya akan jadi hal yang sia-sia jika kita mempelajari statistik kemampuan masing-masing antivirus. Dan percayalah, Anda tidak akan ingin melakukan hal yang sia-sia bukan.
Lalu bagaimana dengan sisa X% yang tidak terdeteksi? Mereka akan dideteksi, hanya saja perlu waktu untuk itu. Dan di sinilah fungsinya Anda perlu sedikit mengenal apa yang disebut setelan canggih (advance setting) yang dibawa masing-masing antivirus. Setelan ini memungkinkan pengguna mengontrol tindakan antivirus dan bagaimana mereka menangani PID yang mencurigakan, bertingkah laku seperti virus atau peranti lunak jahat (malware) lainnya. Jika Anda ragu, cukup beri perintah untuk “kill PID” yang mencurigakan, tapi rasanya itu pun sudah ekstrem untuk pengguna biasa. Antivirus saat ini dilengkapi dengan pemindai tingkah laku, sehingga bisa mengenali proses-proses yang mencurigakan. Semakin ketat setelannya, semakin baik pengenalannya, namun semakin potensial juga terjadi deteksi positif palsu. Jadi lakukanlah penyetelan sesuai dengan keperluan kita.
Daripada menggunakan dua antivirus, maka sebaiknya mengoptimalkan sumber daya lain yang ada, semisal setelan firewall, antimalware on-demand alternatif. Dan jangan lupa mengaktifkan Windows Update, karena biasanya disediakan pembaruan keamanan untuk Windows, dan lain sebagainya. Dan juga jangan pernah meremehkan fungsi UAC (kontrol pengguna akun) walau pun dia rewel, karena bisa jadi dia adalah senjata yang sama ampuhnya dengan antivirus.
Dua antivirus juga mungkin membunuh komputer anda, ingat hukum fisika kuantum universal “the same matters can not occupied the same space at the same moment”? Hal serupa juga berlaku dengan antivirus komputer, ah… setidaknya mirip seperti itu. Antivirus memerlukan sumber daya untuk dijalankan pada sebuah sistem sebagaimana peranti lunak lainnya, maka menambahkan antivirus satu lagi – yang notabene adalah hal sia-sia – merupakan tindakan pemborosan, dan jika sistem anda tidak sanggup menyediakan sumber daya yang diperlukan, maka tamatlah komputer anda. Ingat bahwa antivirus tidak selalu memerlukan kuantitas sumber daya yang sama, mereka akan memakan sumber daya yang lebih besar saat mengeksekusi proses spesifik secara hening (silent mode), jika dua antivirus mengeksekusi proses serupa secara bersamaan, di sinilah kemungkinan benturan itu dapat terjadi. Mulai dari latensi DPC, aplikasi yang CTD hingga blue screen adalah masalah-masalah yang sering terjadi. Atau kadang konflik ketika peringatan serangan virus datang berulang, bahkan Anda tidak bisa menemukan dari mana sumber masalahnya.
Jika Anda tetap ingin menggunakan dua antivirus sekaligus, maka salah satunya mesti mengalah, jadi hanya dijalankan jika diperintahkan dan tidak ikut berjalan di latar sistem secara aktif. Antivirus yang mengalah itu hanya bekerja jika diminta saja (on-demand), dan tidak memindai secara rutin sistem dan proses yang berjalan di sistem anda.
Namun saya tetap berpendapat bahwa satu saja cukup, ingat mereka yang bertarung dengan satu pedang memiliki kesempatan menang sama besarnya dengan mereka yang bertarung dengan dua pedang selama tahu bagaimana cara menggunakannya secara tepat.
Perbaruan Berkala
Pengguna antivirus wajib memperbarui antivirusnya secara berkala. Seperti mata pisau yang mesti diasah berkala untuk menjaga ketajamannya, maka antivirus juga demikian perlu diperbarui terus menerus karena virus-virus baru terus bermunculan dan antinya perlu dikembangkan terus. Jadi sebuah komputer dengan sambungan ke jaringan internet akan sangat membantu untuk melakukan pembaruan otomatis, jika tidak pengguna mungkin perlu mengunduh pembaruan terkini untuk dipasang secara luring pada komputer yang tidak terhubung dengan internet.
Tunggu dulu, tidak hanya antivirus yang memerlukan perbaruan berkala, sistem anda juga demikian dan sama halnya dengan peranti lunak lainnya. Yang namanya celah keamanan (security hole) bisa ada di pelbagai peranti lunak, contohnya saja peramban yang kita gunakan bisa menjadi media peretas komputer untuk menyusup ke dalam sistem kita. Sayangnya celah ini biasanya ditemukan kemudian, sehingga penyedia peranti lunak akan memutuskan apakah keamanannya akan diperbaiki (security fix) ataukah akan celah itu akan ditambal (security patch), sehingga pada akhirnya diperlukan sebuah perbaruan keamanan (security update). Karenanya sangat penting memastikan program-program di komputer anda up to date, sebagai tambahan bagaimana cara memantau pembaruan pada berbagai program komputer, silakan mengunjungi tulisan “Update Your Windows’ Programs”.
Jaga Setiap Pelabuhan
Dalam setelan saat pertama kali dipasang, sebuah antivirus sudah memiliki perintah pemantauan yang cukup lengkap untuk melihat setiap gerak-gerik proses yang berjalan di sistem kita. Pun demikian, kita perlu menjaga kemungkinan virus masuk dari tempat yang tidak diduga-duga. Misalnya Anda mengunduh sebuah berkas dari internet dengan menggunakan program pengelola unduhan (Download Manager, Orbit Downloader, FlashGet, GetRight, etc), maka jangan lupa menyetel antivirus untuk membaca proses unduhan tersebut, antivirus juga berguna untuk memeriksa surat elektronik yang keluar masuk di komputer kita.
Prinsipnya menjaga port yang mungkin digunakan oleh virus atau malware lainnya untuk menyusup ke komputer kita. Tapi jangan sengaja membuat potensi masuknya peranti jahat ke dalam komputer anda, misalnya dengan mengunduh berkas yang tidak tepercaya, ingat selalu untuk mengunduh software dari situs tepercaya – misalnya.
Pemindaian Berkala
Kapan terakhir kali Anda memindai komputer anda dengan program antivirus? Ini memang sudah disarankan dari berbagai vendor antivirus, bahwa pemindaian sistem secara berkala adalah solusi baik dalam mendeteksi kemungkinan serangan virus. Jika antivirus anda mendukung pemindaian terjadwal, buatlah jadwal, semisalnya jenis pindai cepat (quick scan) dilakukan seminggu sekali & pemindaian mendalam (deep scan) dilakukan sebulan sekali. Jika antivirus anda tidak mendukung pemindaian terjadwal, maka Anda harus melakukannya secara manual secara berkala, tidak susah kan memindai komputer setidaknya sebulan sekali?
Buat Pencadangan
Antivirus tidak pernah 100% dapat menjamin keamanan komputer anda, walau bisa saja diiklankan secara hiperbola dalam konteks komersial. Karena berbagai hal baik teknis maupun non-teknis, data anda bisa saja rusak atau terinfeksi. Maka buatlah selalu pencadangan di media terpisah untuk data penting milik anda, dan pastikan media ini aman, terlindungi dari kerusakan dan pencurian tentunya – walau isinya mungkin tidak penting bagi orang lain. Pencadangan ada baiknya dibuat berkala, walau mungkin Anda tidak akan pernah membutuhkannya, tapi orang bilang sedia payung sebelum hujan masih merupakan kebijakan yang layak guna diterapkan.
Lain-lain
Saya rasa tiap pengguna antivirus harus menemukan konfigurasi yang sesuai untuk diterapkan pada sistemnya masing-masing. Internet menyediakan banyak informasi tentang hal ini, jadi jangan bosan belajar. Saya bukanlah ahli di bidang ini, tapi setidaknya saya cukup modal untuk menyusun setelan antivirus yang saya gunakan sehingga bebas dari masalah virus komputer hingga saat ini.
Jika Anda memiliki sumber atau tambahan menarik seputar optimalisasi antivirus, silakan sampaikan pendapat anda di halaman ini.
Tinggalkan Balasan