A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Suatu ketika Yaksha (mahluk setengah dewa) mencegat dan menghentikan Pandawa bersaudara ketika hendak minum air dari sebuah danau. Satu per satu para Pandava yang datang bergiliran mendapatkan pertanyaan dari Yaksha, dan karena tidak mampu menjawab dengan tepat, maka satu per satu mereka mati.

Datanglah Dharmaraja yang paling sulung di antara kelima Pandawa terakhir kali. Dan ia dapat menjawab pertanyaan Yaksha dengan amat baik. Maka Yaksha berkata padanya, “Baiklah, engkau dapat menghidupkan kembali salah satu dari keempat saudaramu yang terbaring di sini dan membawanya serta bersamamu.”

Dharmaraja menghadapi pilihan yang sulit, pun demikian dia tidak memerlukan waktu yang lama untuk memilih. Ternyata ia tidak meminta agar Bhima atau Arjuna dihidupkan kembali, walau mereka adalah tangan kanan dan tangan kiri baginya. Ia memilih Nakula, dan hal ini tentu membuat Yaksha bertanya mengapa.

Dharmaraja menyampaikan, “Aku, Bhima dan Arjuna adalah Putra Kunti – ibuku, sedangkan Nakula dan Sahadewa adalah Putra Madri – ibuku yang lainnya. Jika ibuku memiliki aku yang masih hidup, maka aku ingin ibu Madri juga memiliki salah satu putranya tetap hidup, dan karena itulah kupilih salah satu putranya.”

Yaksha yang kagum dan bercampur gembira mendengar jawaban ini menghidupkan kembali semuanya. Dan Pandawa pun meneruskan perjalannya kembali.

Kisah ini terdapat dalam Yaksha Prashna, juga dikenal sebagai Dharma Baka Upakhyan – kisah-kisah tentang kerangka kebijaksanaan. Yaksha Prashna muncul pada bagian Wana Parwa pada kisah Mahabharata, ketika Pandawa menjalani pengasingan selama 12 tahun di hutan.

Kisah ini dapat dibaca di “Yudhistira meets Yaksha” – kredit gambar berasal dari situs tersebut.

Adaptasi dari Chinna Katha III hal. 52.

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

5 tanggapan

  1. aldy Avatar
    aldy

    Pralambang keadilan kembali ditunjukan oleh Dharmaraja. Tetapi dari Pandawa, saya menyukai tokoh Arjuna. Tokoh ini mengingatkan saya tokoh besar negeri ini, jika marah dia tidak mencak-mencak seperti Bhima, tetapi malah tersenyum.

    Suka

  2. Cahya Avatar

    Mas Pushandaka,

    Saya juga suka Bhima, karena dia polos dan selalu mengikuti kata hatinya mesti kadang sembrono. Bhima adalah cerminan kepatutan, jika orang tidak mampu menjadi sebijak Dharmaraja, sangat baik ia bisa mencerminkan seorang Bhima.

    Suka

  3. orange float Avatar

    suka sekali baca cerita seperti ini 😀

    Suka

  4. Agung Pushandaka Avatar
    Agung Pushandaka

    Saya sebagai penggemar Bima, kadang-kadang iri melihat kenapa Yudhistira bisa berbuat searif itu dan disayangi para dewa. Tapi, hal itu ndak mengurangi kebanggaan saya terhadap karakter Bima. 🙂

    Suka

  5. Dresti_yasa2000 Avatar
    Dresti_yasa2000

    SALAM KENAL BLI….KAPAN-KAPAN KALAU PULANG KE BALI CALL SAYA YA…

    Suka

Tinggalkan komentar