Tidak bisa dipungkiri bahwa belahan planet yang berada di antara garis khatuliswa mendapat limpahan sinar matahari yang luar biasa banyak sepanjang tahunnya, meski juga musim hujan bisa jadi sesuatu yang luar biasa. Berbeda dengan wilayah dengan empat musim, kita memiliki sinar yang melimpah.
Jika orang bisa terpapar sinar matahari pagi secara rutin, mungkin sambil berolahraga ringan, kita bisa mengurangi risiko osteopenia di kemudian hari. Dan rasanya kecil kemungkinan mereka yang hidup di wilayah tropis akan mengalami kekurangan vitamin D karena jarang terpapar sinar matahari pagi.
Tapi mungkin bisa jadi, sekolah dan kantor sudah dimulai pagi-pagi sekali, sehingga siswa dan pegawai mesti sudah masuk gedung sebelum sempat menikmati sinar matahari pagi.
Saya tidak begitu memahami, mengapa sekolah harus dimulai pagi sekali, sekitar pukul 07.30 rata-rata. Padahal itu waktu yang cukup efektif untuk mendapatkan sinar matahari pagi, khususnya bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan yang memerlukan cukup banyak vitamin D untuk tulang mereka.
Namun entah mengapa, mungkin masalah ini hanya terjadi di kota-kota besar. Karena anak begitu keluar rumah, masuk mobil, dan kemudian masuk gedung sekolah – sangat minim paparan dengan sinar matahari. Sementara yang di pedesaan atau pedalaman, anak-anak mesti berjalan cukup jauh hingga sampai di sekolah, kadang mesti bersepeda selama setengah jam di bawah terpaan matahari pagi, sampai berpeluh mereka baru tiba di sekolah.
Jika Anda sempat, nikmatilah berjemur di pulau tropis – karena sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Bila perlu sedikit gosong juga tidak masalah, kulit sedikit kecoklatan – sawo matang adalah ciri bangsa ini, masa mau dibuat putih semua :D.
Dan tentunya, tidak hanya manusia yang menyukai sinar matahari pagi di pulau topis. Kita bisa berbagi dengan setiap bentuk kehidupan tentunya, ini membuat berjemur di pulau tropis tidak pernah membuat perasaan sepi.

Tinggalkan Balasan ke Cahya Batalkan balasan