A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Sang Kala menundukkan waktu di lentik jemari cakrawala
Hendak asa bergulung bersama kemuraman
Senja tak menjawab, tak pula melirik celah harap
Hanya menukik tinggi di antara langit dan keburaman

Aku berdiri di atas tanah tanpa setapak
Bertanya mengapa angin menindihkan kepekaan yang rintih
Bahwa dunia memiliki sesuatu yang tak tampak
Baik dalam anganku yang berlari ringkih tertatih

Takdir adikuasa membawaku kemari
Dan aku masih bertanya untuk apa aku di sini

Tugu Jogja

Biarlah lembayung yang tampak gontai
Menyertai langkah dalam musim silih berganti

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

6 tanggapan

  1. yustha tt Avatar

    kamu di sini untuk jadi dokter!

    Suka

  2. hudaesce Avatar

    jadi teringat akan masa lalu nih membaca puisimu ini bang,

    Suka

  3. jarwadi Avatar
    jarwadi

    🙂

    Suka

  4. catastrovaprima Avatar
    catastrovaprima

    heh, apik banget!

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Apanya yang apik Prim :).

      Suka

    2. Cahya Avatar

      Prima, apanya yang apik 🙂

      Suka

Tinggalkan komentar