Sang Kala menundukkan waktu di lentik jemari cakrawala
Hendak asa bergulung bersama kemuraman
Senja tak menjawab, tak pula melirik celah harap
Hanya menukik tinggi di antara langit dan keburaman
Aku berdiri di atas tanah tanpa setapak
Bertanya mengapa angin menindihkan kepekaan yang rintih
Bahwa dunia memiliki sesuatu yang tak tampak
Baik dalam anganku yang berlari ringkih tertatih
Takdir adikuasa membawaku kemari
Dan aku masih bertanya untuk apa aku di sini
Biarlah lembayung yang tampak gontai
Menyertai langkah dalam musim silih berganti
kamu di sini untuk jadi dokter!
SukaSuka
jadi teringat akan masa lalu nih membaca puisimu ini bang,
SukaSuka
🙂
SukaSuka
heh, apik banget!
SukaSuka
Apanya yang apik Prim :).
SukaSuka
Prima, apanya yang apik 🙂
SukaSuka