Pagi ini acara bersih-bersih agak memakan waktu, saya duduk sejenak melihat beberapa baris menarik. Pandangan saya tertuju pada salah satu tulisan tentang Lontar Tri Pramana – sebuah kitab (scroll) kuno tentang harmoni perjodohan yang digunakan secara turun-temurun oleh masyarakat Bali. Saya sendiri tidak begitu peduli, tapi hei…, mengapa tidak, debu-debu di kamar juga belum turun, mari saya buka-buka sedikit gulungan tua ini.
Saya iseng menggunakan penghitungan otomatis, karena sudah malas mengutak-atik angka dan jalur astrologi tradisional. Saya membaca beberapa baris yang berbunyi…
Anda lahir pada Redite Wage Wariga, jumlah urip anda adalah 16. Sedangkan pasangan anda pada Soma Umanis Sungsang dan jumlah uripnya adalah 18. Berdasarkan ramalan perjodohan dari Lontar Tri Pramana, pasangan ini akan sering mengalami kesusahan.
Ha ha…, saya sendiri tidak bisa berhenti tertawa geli. Ramalan ini membuat saya tersenyum lebar pagi ini. Ya… ya…, belum berjodoh saja saya sudah mengalami banyak kesusahan, apalagi setelah berjodoh.
But should I told her…? Nah, no need. I would be useless, beside, life is a matter of facing our problems and troubles. Without it, human shall not find any clues about how to care each others.
Nah, sebenarnya apa sih yang sedang kita bahas?
Hmm…, cukup sudah tentang ramalan jodoh pagi ini. Jika Anda tertarik menghitung primbon jodoh ala Bali ini, silakan mengunjungi halaman “Kecocokan Jodoh“.
Tinggalkan Balasan