Ada kesunyian mencakup nan mendekap erat sayap-sayap kecilnya, angin pun enggan menunjuk cakrawala yang telah ia benamkan dalam mimpi-mimpi tak terungkapkan. Aku mendengar rayuan sunyi mengantarkan buluh-buluh kehidupan yang telah menua di antara ranting-rantingnya, sebuah gita yang tertawan oleh canda di balik kemesraan yang sirna.
Kini, adakah kesendirian meruam sunyi di antara kelembutan sayap-sayap mungilnya? Adakah ia masih menanti canda yang menyeruak jingga di kaki cakrawala? Ataukah batinnya hendak menyulam mesra dari puntiran-puntiran angin kecil yang datang menyapa?
Entahlah, hanya kusaksikan tatapan bisu nan tajam yang bernaung di bawah kelabu & mencengkeram erat di pucuk kesendirian.
waaaw… manis banget burungnya.
background abu2nya pas tuh.
SukaSuka
Hasil jepretan dari Canon PowerShot SX30 IS lagi nih! 🙂
SukaSuka
nice poem gan…….
SukaSuka
Lagi galau, bli? 🙂
SukaSuka
Ah…, biasa saja Pak, lagi musim mendung & hujan soalnya di Jogja :).
SukaSuka
Wah hasil jepretan dimana tuh mas? Dipadukan dengan bahasa yang syahdu jadi maknyuss nih..
SukaSuka
Mas Dhany, hanya di halaman depan rumah saja kok :).
SukaSuka
Hebaaaaat! 😥 Bravo! Nice! 😀
SukaSuka