Ini adalah film terakhir yang saya saksikan di teater bulan ini, dan tentu saja masih dalam acara Free Monday Movie yang disponsori oleh tetangga saya. Film “Real Steel” karya sutradara Shawn Levy ini adalah film terbaik yang saya saksikan pasca Cars 2, Johnny English Reborn & The Three Musketeers.
Ini adalah kisah tentang seorang laki-laki, seorang petinju, seorang kekasih, seorang ayah, seorang petarung robot yang gagal dalam segalanya, kehilangan semuanya – hingga seorang anak datang ke dalam kehidupannya, mulai mencampuri hari-harinya, hingga mengubah segalanya, dan mengembalikan semuanya.
Sederhana, itulah latar, kisah dan karakter dalam film ini. Terkecuali robot-robot dan pertarungannya, nyaris semua karakter dan kejadian bisa kita temukan dalam keseharian kita. Ceritanya dibuat sederhana, meskipun saya bisa katakan bisa ditebak, namun keapikan pengaturan jalan ceritanya membuat saya lebih suka mengikuti kisahnya daripada menebak, karena dibuat begitu alami dan menyentuh.
Ada seorang wanita yang ingin kekasihnya kembali seperti dulu ketika ia sudah kehilangan dirinya, ada seorang anak yang ingin ayahnya memperjuangkannya. Namun ada seorang pria yang cukup lambat untuk menyadari semua itu, dan masih berkutat dengan dunia sempitnya.
Jika Anda berharap efek istimewa yang wah dengan menggunakan CGI, mungkin Anda tidak akan menemukannya. Justru special effect yang minimal mengesankan betapa alaminya kisah ini, sehingga terasa begitu nyata dapat hadir di hadapan kita.
Namun karena ini film laga yang berlatar arena pertarungan yang keras. Saya rasa kurang pas untuk ditonton oleh anak-anak, apalagi oleh orang tua. Lagi pula anak-anak tidak memiliki beban hidup dan cenderung bebas mengejar mimpi mereka, tidak akan memerlukan nilai positif dari “Real Steel”, namun akan sangat cocok bagi kita – yang katanya lebih dewasa – yang sering kali lelah berhadapan dengan rumitnya kehidupan.
Dengan mengusung baris penguat “courage is stronger than steel” membuat kita menyadari bahwa terselip dalam kisah ada sesuatu yang jauh lebih kuat daripada sekadar baja yang mampu menahan banyak hantaman dan benturan, sesuatu yang tak kasat mata, sesuatu yang mungkin kita pilih untuk menghindarinya daripada menghadapinya.
Anda akan menyaksikan drama yang baik, dengan konflik dan sudut pandang masing-masing karakter yang kental, terselip humor dan aksi laga yang tertata begitu menggairahkan.
Nilai saya, 8.5/10 untuk film ini.
Tinggalkan Balasan