A Cahya Legawa's Les pèlerins au-dessus des nuages

Jika sebuah komentar tidak diloloskan atau tidak ditampilkan, pertama-tama salahkanlah mesin antispamnya – merekalah yang bertanggung jawab dalam baris terdepan menyambut setiap tanggapan pada sebuah blog. Saya menggunakan Akismet dan Antispam Bee yang menghasilkan “zero spam penetration“, yang bermakna saya tidak perlu lagi mengkhawatirkan spam. Meskipun pada sisi lainnya banyak tanggapan yang bukan spam juga “dibunuh” tanpa bertanya lebih dulu. Karena menurut Google, spam merupakan:

Abusing comment fields of innocent sites is a bad and risky way of getting links to your site. If you choose to do so, you are tarnishing other people’s hard work and lowering the quality of the web, transforming a potentially good resource of additional information into a list of nonsense keywords.

Namun bukan berarti semuanya berjalan lancar, ada beberapa tanggapan/komentar yang baru pertama kali masuk dan harus dipilah terlebih dahulu – karena berada pada jalur moderasi. Biasanya tanggapan ini bukan merupakan spam, karena mungkin hanya 1 dari 10.000 spam yang bisa lolos dari kombinasi dua mesin antispam tersebut.

Yang mesti saya pilah lagi adalah komentar yang mengandung unsur kepantasan atau tidaknya. Saya rasa – jika tidak keliru – ada aturan yang mewajibkan kepantasan konten sebuah web berlaku di negara kita, namun selain aturan tentu saja yang lebih mendasar lagi adalah memang selayaknya pemilik blog bertanggung jawab atas isi di dalam blognya, baik konten utama ataupun tambahan seperti halnya komentar-komentar yang masuk.

Jika berbicara tentang kepantasan, tentu saja kita akan kembali ke ranah bahasa dan itikad yang menyertai sebuah penyampaian. Sebenarnya saya suka cara Intense Debate dalam menerapkan profanity filter, sehingga kita dapat menyaring dengan baik kata-kata yang kurang atau tidak senonoh pada sistem komentar. Tentu saja WordPress dan Disqus memiliki sistem yang serupa, hanya saja digunakan tipe daftar hitam putih yang sedikit lebih tegas.

Sebenarnya ada banyak peranti lunak yang mendukung profanity filter, hanya saja mungkin tidak dalam bahasa Indonesia. Sehingga saat ini, saya masih melakukannya secara manual.

Tentu saja ada tanggapan yang mungkin menyisipkan tautan yang mengarah pada situs-situs yang berpotensi menjadi situs pelanggar dalam delik aduan DMCA (karena server blog ini berada di US).

Katakanlah sebuah tanggapan bukan spam (karena sudah lolos dari mesin antispam), dan tidak ada kata-kata yang kurang sopan namun alamat URL yang disertakan mengandung potensi di atas. Misalnya yang dituju adalah sebuah blog yang berisi koleksi tautan untuk mengunduh peranti lunak non-legal (pirated software).

Untuk kasus seperti ini, saya akan berpikir dua kali sebelum meloloskan komentar/tanggapan tesebut. Saya bisa meloloskannya dengan menghapus tautan ke URL tersebut, saya bisa langsung memberikan bendera spam untuk dilaporkan ke situs akismet. Pertimbangannya adalah isi dan maksud dari tanggapan yang diberikan.

Meskipun saya turut bersimpati terhadap protes akan SOPA/PIPA, bukan berarti menyetujui tindak piracy akan hak kekayaan intelektual. Piracy adalah kejahatan serius, mulai dari menggunakan, mengedarkan, bahkan menyarankan penggunaan software bajakan juga bagian dari itu. Apalagi jika ternyata sengaja mencari keuntungan finansial dari semua itu. Jadi saya tidak ingin ada tautan untuk hal-hal seperti ini “tersangkut” pada blog saya. Ini membuat saya selalu mengecek URL yang masuk ke blog ini dari para pemberi tanggapan.

Jadi secara singkatnya, jika tanggapan Anda tidak lolos atau muncul di blog ini, berarti ada beberapa kemungkinan:

  1. Dieleminasi oleh mesin antispam (akismet dan antispam bee);
  2. Mengandung kata-kata yang tidak santun, tersangkut pada sawar kepatutan;
  3. Anda memberikan URL yang mengarah pada aktivitas kejahatan dunia maya (cyber crime).

Apa ada penyebab lainnya?

Ya, bisa jadi saya memang belum sempat memberikan persetujuan, atau jika komentar berupa pertanyaan yang belum dapat saya berikan jawabannya.

 

Commenting 101: “Be kind, and respect each other” // Bersikaplah baik, dan saling menghormati (Indonesian) // Soyez gentils et respectez-vous les uns les autres (French) // Sean amables y respétense mutuamente (Spanish) // 待人友善,互相尊重 (Chinese) // كونوا لطفاء واحترموا بعضكم البعض (Arabic) // Будьте добры и уважайте друг друга (Russian) // Seid freundlich und respektiert einander (German) // 親切にし、お互いを尊重し合いましょう (Japanese) // दयालु बनें, और एक दूसरे का सम्मान करें (Hindi) // Siate gentili e rispettatevi a vicenda (Italian)

15 tanggapan

  1. Asop Avatar

    Blog saya akhir2 ini kemasukan banyak komentar dari seseorang yang mengaku agen obat2an. Saya masukkan spam semua. 😡

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Ya, karena itu memang spam, jadi sudah sewajarnya ditandai sebagai spam :).

      Suka

  2. Joko Sutarto Avatar

    “Selayaknya pemilik blog bertanggung jawab atas isi di dalam blognya, baik konten utama ataupun tambahan seperti halnya komentar-komentar yang masuk”

    Di blog saya sengaja saya pasang peringatan bahwa komentar yang masuk, kecuali komentar saya, bukan mewakili opini penulis. Artinya, saya ingin melepaskan tanggung jawab tersebut. 😀
    Tapi meskipun begitu tanggung jawan moral tetap ada. Jika komentar sangat tidak pantas ditampilkan ya pasti saya masukkan spam atau delete.

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Pak Joko, itu namanya isi di luar tanggung jawab percetakan :D.

      Suka

  3. die Avatar

    Saya fikir lebih baik difilter dengan ketat seperti ini, walaupun ditemukan masalah bahwa komentar beberapa orang masuk ke spambox.

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Pak Aldie, kalau dari mesin antispam-nya sendiri biasanya langsung dihapus, ndak sempat masuk spambox. Yang lolos dari mesin antispam baru disaring lagi secara manual, terutama untuk pertama kali berkomentar :).

      Suka

  4. isnuansa Avatar

    Kalau link menuju situs jualan lokal gimana, Bli? Di blogku banyak banget nih blogger obat herbal. 😦

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Mbak Nunik, kalau persepsi saya tidak keliru, membaca cuplikan tulisan dari Google di atas, itu masih bisa dikategorikan sebagai spam. Jadi biasanya sudah ditangani oleh mesin antispam, dan sepertinya saya memang tidak pernah belakangan ini mendapat komentar dari pihak-pihak tersebut.

      Setidaknya saya buatkan ketentuan di blog ini. Bahwa kolom tanggapan hanya bisa digunakan oleh personal yang tidak berhubungan dengan Badan usaha atau Lembaga bisnis tertentu. Sehingga tautan URL-nya akan mengarah ke halaman pribadinya, apakah itu blog, facebook ataupun twitter.

      Suka

  5. gadgetboi Avatar

    hey, I did the same as you are, kalau URL-nya sedikit “menyesatkan” saya suka hapus url-nya 😀

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Iya, sekarang meski agak waspada dengan udang-udang di balik kode :D.

      Suka

  6. honeylizious Avatar

    tes, yang punya blog ganteng

    *kalo nggak lolos berarti itu fitnah*

    muahahahah

    Suka

    1. Cahya Avatar

      He he…, benar ternyata bukan fitnah :lol:.

      Suka

    2. honeylizious Avatar

      meh dia kesenangan, iya deh kamu ganteng, nggak mungkin kamu cantyyyyik kayak akikahhhh 😀

      Suka

  7. ladeva Avatar
    ladeva

    *nelan ludah* ooo mungkin aku pernah nulis komentar yang mengandung unsur “tidak sopan” di blog kamu ini, Cahya. *nelan ludah lagi*

    Suka

    1. Cahya Avatar

      Deva, tenang saja, biasanya komentarmu malah tertangkap mesin antispam :D.

      Suka

Tinggalkan komentar